31. Kematian di sengaja

1K 190 64
                                    

"barusan... kau bilang apa?"

Kenma terkekeh puas begitu menatap ekspresi Hinata yang sangat terkejut. "Begitu rupanya... lagi-lagi mereka menyembunyikannya darimu lagi..."

Hinata memegang sebelah lengannya, mencengkeramnya kuat. ia menggigit bibir bawahnya sebelum akhirnya membuka suaranya yang serak dan parau.

"....bukankah saat itu... dia menerima donor darah?"

"kalau sudah takdirnya dia mati, maka matilah! tidak ada yang tidak mungkin!"


Hinata sekali lagi terbelalak. sekarang rasa nyeri luar biasa dari tangannya menumpuk bersama rasa sakit di hatinya.

Begitu, kah? jadi kau benar-benar melanggar janji mu?




Di sisi lain, Kenma mengharapkan sesuatu yang berbeda. ia tahu soal Hinata yang masih dalam perawatan sehingga ia masih harus menerima konsultasi. jika setelah ini Hinata kambuh, maka Kenma bisa melancarkan rencananya yang sudah kembali ia susun sejak lama. rencana yang akan membabat habis semua orang yang telah menggagalkan rencananya. Sejujurnya, ia sangat tidak mengharapkan kematian Kageyama karena ia sendiri ingin balas dendam secara langsung tapi...

Saat ia tahu bahwa ada oknum di belakang Kageyama yang berusaha menghentikannya, apalagi Kuroo yang ternyata telah memberitahukan segalanya pada semua orang...


Ia menatap Hinata yang masih tertunduk. Kenma yang menyeringai puas berjalan mendekat untuk kemudian kembali terhenti oleh tatapan cerah dan menusuk Hinata yang kembali mendongak.

"....itu kau kan?"


"apa?"


"Kau bisa melakukannya". Hinata menggerakkan giginya. "dengan orang-orang suruhan mu itu mereka bercampur pada saat operasi dan menggagalkannya kan!?"

Kenma terbelalak dan meraung marah. "KAU MEMFITNAHKU!!?"


"LALU APALAGI MEMANGNYA?! KAU BAHKAN MEMBUNUH ORANG TUAMU SENDIRI! KAU PIKIR AKU AKAN PERCAYA DENGAN UCAPANMU!?"

Kenma sungguh tidak menduga reaksi yang sebaliknya ini untuk tiba-tiba di kejutkan oleh sebuah motor yang mendadak muncul dan berhenti di antara mereka. Hinata mendongak dan mendapati sosok serba hitam memakai helm menoleh sekilas padanya dan kemudian beralih pada Kenma.


"Hmm... kau benar-benar muncul sesuai prediksinya ya?". ucap pria asing itu.


Kenma mengerjap. "apa maksudmu?"


"yah, bukan hal penting. hanya kematian seseorang pun bisa digunakan untuk menghancurkan orang lain, itu saja"


Hinata menatap pria asing itu tak percaya. "Maksudmu ada orang yang memanfaatkan kematian Kageyama?!"


Pria asing itu mengendikkan bahu. Ia menyalakan kembali motornya untuk kemudian putar balik dan membopong Hinata dengan satu tangan. melihat mangsanya di bawa kabur, Kenma memberikan sinyal untuk kemudian beberapa orang keluar dan mengejar motor yang membawa Hinata. Kenma yang masih di tempat menggigit bawah bibirnya.


Apa-apaan ini?! apa dia terperangkap dalam rencana orang lain lagi?






















Di ruangannya, Tsukishima sibuk mengetik di depan laptopnya dengan Komori yang duduk di depannya. sudah sejak pertemuan mereka hari itu, Komori benar-benar datang dan menanyakan banyak hal pribadi yang membuat Tsukishima nyaris naik darah setengah mati. Komori yang mengaduk-aduk kopi di depannya menatap pemandangan malam di luar cafe dan tersenyum kecil.


Search Truth, Find a Peace, and Our Destiny || KAGEHINA  || [ END ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang