08. Kenangan Tawa

1.3K 225 52
                                    

Saat itu, ia tidak menyadarinya. bahkan jika ia menyadarinya, ia tidak peduli sama sekali dan tidak akan terganggu karenanya. namun, semua orang tidak seperti dirinya. tekanan yang seakan membawa mereka di ujung tanduk membuat napas mereka kian tertekan dan emosi untuk menang semakin menggebu. keinginan dan stress bertumpuk menjadi satu, membuat mereka makin tertekan.

'kami tidak mungkin kalah disini'

'tidak bisa kubiarkan berakhir disini'

'kami tidak boleh kalah disini'


Kageyama seakan bisa mendengar suara-suara itu dari tekanan disekelilingnya. bahkan tanpa harus merasakan suasananya, melihat bagaimana raut wajah mereka sudah cukup baginya untuk memahami semua itu.


Kecuali satu orang--


"Hey!! kau tadi lihat receiveku kan!?"


Sebuah pertanyaan dengan nada riang dan cerah langsung memecah suasana gundah dan kelam seketika. Kageyama menoleh dan mendapati wajah kecil yang tersenyum lebar padanya. wajah dari seseorang yang ingin mendapat pujian.


Kageyama memalingkan matanya, ia ingat itu. "aku tidak lihat"


"HUH!!? apa-apaan!! kau jelas mengatakan 'nice receive!' tadi!!". Hinata menggerutu sebal. untuk kemudian ia menunjuk lapangan dan dengan senyum lebar berkata,


"kalau begitu, kau harus melihat receiveku nanti!!".

Kageyama menatap. begitu pula yang lain. ia menatap Hinata yang tertawa riang dan penuh kebanggaan atas pencapaiannya di lapangan tadi dengan ekspresi datar. namun, itu tidak berlaku pada semuanya. seakan tawa Hinata yang renyah itu menular, semua orang tertawa.

Aura gelap dan negative yang semula dirasakan Kageyama, suasana yang sangat putus asa itu seolah lenyap oleh sebuah sinar yang membuat mereka buta. tak bisa melihat apa yang baru saja mereka alami beberapa menit yang lalu.


Saat itu, ia berpikir. tidak, ia bahkan tidak perlu berpikir ataupu berasumsi. itu memang kelebihannya.

Ketika Hinata tertawa, semua orang akan tertawa. hanya dengan kehadirannya, semua orang bisa terpesona dan terintimidasi disaat yang sama. begitu ia berdiri di tengah-tengah kerumunan, semua mata akan tertuju padanya.

Seperti matahari.


begitu silau ketika dilihat, tanpa dilihat pun kehadirannya sangat terasa. seakan tanpa dia berkata 'aku disini' pun, semua orang tahu ada dimana dirinya berdiri kapanpun.


Dia seperti matahari.

Tak peduli dimana ia berdiri, sinarnya akan terus mengenai semua orang.













Kageyama membuka matanya, menatap matahari pagi yang menerpa wajahnya. ia bangun dan mengedarkan pandangan sebelum mengingat hal-hal yang sudah terjadi sebelumnya selain dari mimpinya barusan.


Benar, setelah mereka berkumpul mereka memutuskan untuk membagi tugas. adapun tugasnya saat ini adalah kembali ke Miyagi dan melaporkan pertemuannya dengan Oikawa kepada Daichi. sementara Tsukishima akan bersama Kurō untuk mencari Sakusa dan Komori. adapun Atsumu dan Osamu, mereka memutuskan untuk mencari lokasi Kenma dengan melacak seluruh wilayah Tokyo dan sekitarnya. mereka akan mencoba mencari berbagai informasi yang berkaitan dengan Kenma dan orang-orang yang ia rekrut atau kerja samanya.

Kageyama segera bangkit dan kamar sementara di rumah Atsumu dan turun untuk bergegas pergi. begitu sampai di bawah, ia bertemu Osamu yang duduk di sofa dengan secangkir kopi panas di tangannya. ia melirik Kageyama yang hanya menatapnya sekilas dan kembali berjalan. Osamu mendengus pelan sebelum akhirnya berkata.


Search Truth, Find a Peace, and Our Destiny || KAGEHINA  || [ END ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang