Last Omake : Megumi

1.3K 197 45
                                    

entah sudah berapa tahun berlalu sejak terakhir kalinya ia melihat matahari dengan perasaan bebas. ia berjalan menuju balkon jendela dan menatap pemandangan kota di bawahnya. maniknya tajam yang dulunya hidup itu mengerjap dan sesekali memerhatikan orang-orang yang memenuhi jalanan. ia merogoh kantong hpnya dan menatap jam. setidaknya, dengan dirinya yang sekarang takkan ada seorang pun yang akan menemukannya termasuk para polisi bodoh itu. ia berbalik dan menatap cermin. memerhatikan penampilannya yang seutuhnya sudah berubah. ia menyibak surai peraknya ke belakang dan menatap dirinya yang bahkan ia sendiri masih merasa tidak mengenali siapa yang terpantul disana. Kenma menatap gaya rambut barunya dengan puas dan mengenakan sweater lengan panjang biru dan keluar dari apartemennya.

Kenma yang kini sudah merubah identitasnya begitu keluar dari penjara sempat membuat kehebohan dan membuat panik kepolisian. bahkan pihak polisi sempat melakukan pencarian atas dirinya selama hampir 5 tahun lebih. setiap kali menonton berita di televisi, Kenma hanya akan terkekeh karena kebodohan mereka. saat ini, ia sudah berusia 38, yang artinya sudah 18 tahun yang lalu sejak ia di tangkap oleh orang-orang sialan itu. Kenma yang sampai di supermarket membeli berbagai macam makanan dan menyelesaikan urusannya secepat mungkin.

sepanjang perjalanan, Kenma memutuskan untuk berkeliling sambil menikmati minumannya dan akhirnya duduk di salah satu kursi taman. ia menatap keramaian yang tersebar dan memenuhi seluruh taman walau saat ini sedang panas terik. Kenma menatap langit biru yang sangat menyilaukan mata itu untuk kemudian mendengar suara.

"hei, bisakah aku duduk di sampingmu?"

Kenma menoleh dan mendapati seorang gadis dengan pakaian modis menatapnya datar. Kenma mengangguk dan gadis itu duduk di sampingnya. tidak ada dari mereka yang berbicara, Kenma sendiri juga tidak tertarik untuk bercakap ria dengan seorang gadis yang sepertinya masih SMA ini. gadis itu sendiri juga tidak banyak bicara. ia memainkan hpnya sembari menyeruput minuman kotak di tangannya.

"hei, paman". panggil gadis itu. "kau tahu Shibuya dimana?"

"kau ini hidupu di zaman apa? pakai maps sana! dan jangan panggil aku paman!"

"tapi kau lebih tua dariku, jadi kan wajar kupanggil paman"

"..........."



terserah lah. Kenma sangat malas untuk berdebat sekarang.

Gadis itu mengotak-atik kembali hpnya dan tanpa menoleh kembali bertanya. "paman, kira-kira seperti apa rasanya menjadi mahasiswa?"

"aku tak tahu, aku tak kuliah"

"tapi ayahku bilang semua orang dewasa pasti pernah kuliah, kalau ada yang tidak kuliah berarti antara dia miskin atau bodoh". jawab gadis itu datar tanpa beban.

wah, orang tuanya pasti tidak bisa menjaga mulutnya ya. batin Kenma prihatin. "memang tidak salah sih, tapi mulutmu agak kurang ajar juga ya"

"daddy sudah sering mengomeliku sih, tapi mau bagaimana lagi, sudah terlatih sejak kecil"

Kenma mengerjap. "hmm? daddy?"

Gadis itu beralih dari hpnya. "kenapa? kaget?"

Kenma yang tadinya juga bicara tanpa menoleh akhirnya menatap dengan jelas sosok gadis yang duduk di sampingnya. gadis SMA dengan neck turtle ungu lengan panjang dan rok rample putih selutut, ia berambut panjang hitam yang terhias bando bunga mawar di sisi kirinya sehingga penampilannya ini memberikan kesan elegan untuknya. namun, apa yang paling mengagetkan dari gadis itu adalah wajah tajam dan kerasnya.

dimana aku pernah melihat wajah itu?. batin Kenma

gadis itu menyipitkan matanya, seakan memandang rendah Kenma. "iya aku tahu, biasanya alpha-omega itu melahirkan seorang putra yang juga akan mewarisi salah satu status orang tuanya. karena itulah, aku di beri nama 'Megumi' karena bagi orang tuaku aku adalah anugerah sekaligus di rahmati oleh dewa."

Search Truth, Find a Peace, and Our Destiny || KAGEHINA  || [ END ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang