36. Janji Baru

1.2K 199 63
                                    

".....tadi....kau bilang apa?"


"aku bilang kita akan ke Chelsea"


Hinata yang pagi ini terlambat bangun dan ke kampus di kejutkan oleh Tsukishima yang datang dengan tatapan sengit berdiri di depan pintunya. Kunimi yang juga kebetulan membuka pintu di belakang Tsukishima ikut menatap dan mematung. ketiga orang dengan masing-masing pikiran itu membuat tetangga tak berani memerhatikan mereka bertiga yang menghalangi jalan.  Tsukishima memecah keheningan dengan helaan napas keras membuat Hinata bergidik dan Kunimi yang masih tidak bisa memahami keadaan. 


"jangan buat kesabaranku mengerdil sepertimu, cepat siap-siap atau kita akan ketinggalan pesawat!". seru Tsukishima.


Hinata makin panik. "ya bagaimana aku bisa siap-siap kalau semendadak ini coba!?"


Kunimi melongok dari samping sisi Tsukishima. "aku akan titipkan izin untukmu"


"oh, tidak usah! aku bisa minta temanku nanti, eh tapi sekarang pelajaran Itadori-sensei, eh... tapi beliau baik sih, tapi....". Hinata mengacak-acak rambut gelisah dan bimbang.. namun, begitu mendongak kembali dan menatap wajah Tsukishima, ia menetapkan keputusan.


".....aku akan siap-siap, jadi jangan pasang muka serem begitu.... :"D"


Tsukishima mendengus. Kunimi yang sudah pergi diam-diam mendengar dehaman kecil. ia melirik pada Tsukishima yang menoleh padanya.


Kunimi mengerjap. "ada apa?"


"apa yang membuatmu melibatkan diri waktu itu?"


"waktu itu apa-- aah...". Kunimi mengendikkan bahu. "yah, aku hanya merasa ingin membantu saja"


"penebusan dosa?"


Kunimi yang awalnya hanya melirik kini berbalik pada Tsukishima yang menatapnya tajam. mereka saling beradu tatap hingga akhirnya Kunimi yang melengos lebih dulu. ia menggeser tas selempangnya ke belakang punggung.


"apanya penebusan dosa? memangnya apa yang sudah kulakukan?"


Tsukishima mendengus ringan dan kembali menatap pintu Hinata. "begitu?"


Kunimi tak lagi bicara dan melanjutkan langkahnya meninggalkan koridor. namun, setelah beberapa langkah, Kunimi menghentikan langkahnya. Kunimi berseru. "hei"


Tsukishima melirik. tidak menjawab sapaan. Kunimi yang tidak berbalik hanya mengeraskan suaranya. "sampaikan padanya "semoga bahagia" dariku"


Kunimi kembali melanjutkan langkahnya dan kini benar-benar meninggalkan koridor. Tsukishima kembali pada fokusnya dan menggedor pintu. tepat dia selesai menggedor, Hinata datang dengan tas gendong yang telah terisi seluruh persiapannya. Hinata mendongak dan menatap Tsukishima agak gugup. Tsukishima segera berjalan lebih dulu di susul Hinata di belakangnya. mereka naik taksi dan sampai di bandara setelah beberapa menit penentuan. begitu mereka sampai, mereka menghampiri Ennoshita yang bersandar pada salah satu tiang dan melambai pada mereka.

Search Truth, Find a Peace, and Our Destiny || KAGEHINA  || [ END ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang