01 - Pengepungan

2.5K 292 18
                                    

Tsukishima pergi dari apartemen Yamaguchi tak lama setelah si pemilik rumah dan Hinata pergi. ia segera mengunci pintu dan berjalan menuruni apartemen. melewati berbagai rumah, Tsukishima  memikirkan banyak hal. namun akhirnya memilih untuk fokus berjalan menuju kosnya. mencoba mengacuhkan perasaan tidak enaknya yang tidak beralasan ini.


bukannya ia merasa tidak penting, tapi apa yang harus membuatnya memiliki perasaan tidak enak ketika dia sendiri tidak berada di posisi terancam? lagipula dua temannya itu hanya mendatangi teman lama juga, jadi apa yang salah disini?



Begitu Tsukishima ambil belok kanan, ia menghentikan langkahnya. di perempatan jalan perumahan itu, yang tadinya sangat sepi dan hanga ada dirinya, bertambah satu orang yang sedang bersedekap di belakangnya. Tsukishima mengantongi kedua tangannya, menggenggam benda di kantongnya kuat-kuat.



"yo". Atsumu menyapa lebih dulu. "kupikir kau tidak tinggal di sekitar sini, bukan begitu?"

Tsukishima menoleh sedikit, hanya diam.


Atsumu menyipitkan matanya. ia menyeringai dalam. "kenapa? apa karena sudah lama kita tidak bertemu sekarang kau terpesona padaku?"


Tsukishima mendengus, ia menyeringai. "kalau kau sebegitu percaya diri dengan penampilanmu, kenapa kau malah menjadikanku artis mendadak?"


Atsumu mengangkat sebelah alisnya. "apa maksud... aah~". Atsumu terkekeh, menutup separuh wajah dengan punggung tangan. "bagaimana rasanya?"


Tsukishima hanya diam. ia kemudian kembali melanjutkan langkahnya. "jika kau tidak ada urusan lagi, enyahlah."


"dimana Shōyo?"



Tsukishima tidak merespon, namun ia mengendikkan bahu. Atsumu masih menyunggingkan senyumnya di belakang Tsukishima sebelum akhirnya ia mengangkat dua jarinya, dan mengayunkannya sekilas.


Dua detik kemudian, dua orang berbadan besar menghalangi Tsukishima.


Tsukishima menghela napas. "aku tidak pernah menyangka akan mengalami ini lagi setelah sekian lama. yah, yang terakhir kali menghalangiku wartawan sih"



"dimana Shōyo?". Atsumu mengulangi pertanyaannya.


Dengan gerakan cepat, Tsukishima mengeluarkan kedua tangannya dari kantong jaket, menekan tombol, dan menyetrum dua orang berbadan besar itu dengan dua stun gun di masing-masing tangan. begitu dua orang itu jatuh terduduk, Tsukishima segera lari meninggalkan tempat. Atsumu mendecih, dan kemudian meraih hpnya.








Tsukishima terus mempercepat larinya dan kembali mendengar suara derap langkah kaki. ia menoleh dan mendapati ada dua orang lagi yang menyusulnya. ia langsung ambil belok, melewati gang sempit yang akan langsung tembus ke tempat yang penuh orang. namun, begitu ia sebentar lagi akan keluar dari gang, sebuah uluran tangan menariknya, membawanya berlari ke arah yang berbeda.




Tsukishima yang hampir mengarahkan stun gun kearah orang yang menariknya, gerakan Tsukishima berhenti di tempat. "kau--"


Di depannya, Akaashi menoleh sekilas dan kembali membawanya berlari. setelah lama berlari, Akaashi menariknya untuk bersembunyi di salah satu dinding dan melihat sekitar. Tsukishima mengatur napas.


"apa... yang kau lakukan..?". tanya Tsukishima.


Akaashi tidak menoleh, masih bersiaga menatap keluar. "jika kau ke kerumunan, lebih mudah bagi mereka untuk menemukanmu."


Search Truth, Find a Peace, and Our Destiny || KAGEHINA  || [ END ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang