12

573 63 0
                                    

**

Jinyoung membuka kedua matanya.
Ia mengerjap pelan, menyesuaikan cahaya yang masuk ke retinanya.
Ia menatap sekelilingnya, baru paham bahwa ia berada di rumah sakit serta sendirian.
Fikirannya kembali ke beberapa saat lalu. Hyunjin yang tenggelam dan dirinya yang terlupakan.

"Hiks... Dad, hiks.." ia menangis sembari menghadap jendela. Ia rindu dad dan juga mom.
Kenapa nasibnya seperti ini? Apa ia di takdirkan untuk sendirian?
Kedua orang tuanya bercerai saat ia masih kecil. Dad menitipkannya ke rumah pamannya. Dan ia penyakitan. Kurang menderita apa dirinya?

"Jinyoungie benci," ucapnya lirih.

Cklek..
Seseorang membuka pintu dan Hwang Jinyoung tidak penasaran. Ia masih menghadap jendela yang membelakangi pintu.

"Senang bertemu denganmu Bae Jinyoung."

Netra Jinyoung membola. Dengan reflek ia menoleh. Didapatinya seorang lelaki asing yang tersenyum remeh ke arahnya. Ia tak mengenalinya. Sungguh.

"Namaku Hwang Jinyoung!"

"Lo Bae Jinyoung."

"Da..dari mana kamu tahu?"

Lagi, pemuda yang tampak beberapa tahun lebih tua darinya itu menatapnya remeh.
"Lo anak dari Hwang Minhyun sialan sama mama gue, bodoh."

"Ma..mama kamu?"

"Lihat saja, hidup Lo tidak akan tenang setelah ini. Bae Jinyoung."

"Jinyoungie tidak kenal kakak. Dan Jinyoungie punya mom."

"Hidup Lo penuh dengan tipuan. Dan, jangan lupakan gue adik manis."

Setelahnya pemuda itu pergi. Jinyoung masih temenung memikirkan ucapan pemuda tadi. Juga, ia teringat ucapan mom beberapa hari lalu saat menelepon.

"Jinyoungie, mom tidak bisa memberikan dad mu keturunan. Maafkan mom."

"La..lalu Jinyoungie Bu..bukan."

Tut...
Dan dengan sepihak mom memutuskan panggilan.
Dan sampai saat ini, ia masih diam. Tidak menanyakannya pada dad ataupun papa. Ia ingin mereka memberi tahu lebih dulu.

Cklek..
Kali ini, senyum tipis tercipta dari bibir mungilnya tatkala melihat Renjun memasuki kamar rawatnya.

"Kak," ucapnya yang terendam masker oksigen.

"Lo sudah sadar. Gue panggilkan dokter dulu ya."

Jinyoung menggeleng.
"Jinyoungie tidak apa-apa. Sudah sembuh dan ingin melihat kak Hyunjin."

Renjun tersenyum sembari mengelus pelan surai hitam Jinyoung.
"Bahkan, Hyunjin sudah lebih sehat di banding Lo."

"Tapi... Eum, Jinyoungie ingin kak Hyunjin." Tangan kecilnya membuka masker oksigen dan dengan cepat di tahan oleh Renjun.

"Jinyoung, dengarkan kakak! Hyunjin sudah lebih sehat. Dokter sudah berhasil mengeluarkan air yang diminumnya waktu tenggelam. Sekarang dia sedang makan disuapin papa. Lo disini sama kakak. Kakak akan temani Lo."

"Te...terimakasih kak Renjun. Eum.. kak Lucas?"

"Sedang tidur. Dia ketakutan waktu nemuin Lo nggak sadarkan diri di mobil. Eh, kalau Lo butuh sesuatu jangan sungkan sama gue ya."

"Heum."

"Cepet sembuh."

**
Setelah dua hari dirawat di rumah sakit, akhirnya Hyunjin pulang juga. Papa mengemasi barang-barangnya dan Hyunjin hanya menontonnya saja. Mau membantu,pun di larang.

HwangTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang