Jay hanya memutar bola matanya melihat Sunghoon yang baru mendudukan diri di sampingnya.
"Nih" Jay mengernyit, lalu mendecak merasa kesal dengan pria sok kaya itu.
"Buat apa, dipikir penyakitan dikasih uang segitu banyak. Ini cuma luka kecil" ucapnya tak peduli. Sunghoon menghembuskan nafasnya, menaruh kembali uangnya dan menatap Jay tak enak hati.
"Tak usah menatapku begitu, seperti ini baru pertama kali saja. Lupakan-- apa masalahmu kali ini huh?"
"Tidak ada masalah apa pun, hanya sengaja menemuimu. Aku mencarimu di fakultas tapi kau tidak ada-- ternyata di base" kata Sunghoon menjelaskan
"Aku memang membolos, lagi pula aku tidak ada niatan untuk pamer wajah babak belurku pada gebetan" katanya tak peduli, Sunghoon hanya mengangguk mendengar itu.
Jay menatap sahabatnya lelah, sedikit rasa kasihan ia miliki-- tapi rasa muak lebih menguasai.
"Kau yang salah disini, sudah kubilang dekati dia dengan cara yang normal. Jika kau tau dia rapuh-- maka datanglah dan tawarkan kenyamanan yang nyata. Bukan-nya melakukan drama pernikahan yang melibatkan appa-mu, itu tak akan jalan kemana pun jika kau masih terus bertahan dengan keras kepalamu. Dan paling penting--- kau yakin bisa melihatnya sebagai seorang adik?"
"Lalu aku harus bagaimana? Dari dulu aku kesulitan untuk masuk dalam kehidupan-nya. Dan ini hanya salah satu caraku untuk menjaga Sunoo"
"Kau idiot Hoon" Jay hanya mampu menghela nafas. Ia akui cinta yang dipunyai Sunghoon terlalu rumit. Dia bahkan sudah tau perihal hubungan complex antara Sunoo dan Sunghoon.
Meski sampai saat ini pun dia tak tau bagaimana Sunoo menatap Sunghoon maksudnya adalah apa arti Sunghoon bagi seorang Sunoo?"Jadi Sunoo bertengkar dengan eomma-nya?" Kini Jay kembali melontar tanya. Yah hanya alasan itu yang terlintas ketika Sunoo datang dengan emosi menggebu dan berakhir melampiaskan kemarahan itu padanya. Jay bahkan sudah hapal luar kepala.
"Begitulah, kau tau tidak ada diantara mereka yang bisa bicara dengan kepala dingin. Sunoo yang tidak mau mendengarkan, dan eomma-nya yang tidak punya kesabaran. Sudah tentu mereka akan berakhir bertengkar"
"Jay lihat si idiot Soobin!!" Tiba-tiba teriakan Hueningkai terdengar disusul tawa Kim Seokjin. Sepertinya pria itu baru saja menerima kekalahan adu panco dengan Jeon Jungkook.
Jay berdiri dari duduknya, menatap sahabatnya untuk terakhir kali.
"Dengarkan aku Hoon, kau harus bisa membuat Sunoo lebih tenang lagi. Buat Sunoo mempercayaimu, buat Sunoo menginginkanmu-- paling tidak kau harus bicara dengan appa-mu tentang perasaanmu pada Sunoo. Maksudku dekati Sunoo sebagai pria, jangan sebagai seseorang yang akan memiliki ikatan saudara. Ini solusi yang terbaik. Dan jika kau masih keras kepala-- kau harus siapkan samsak mulai saat ini. Aku sedang dekat dengan seseorang, dan aku tidak bisa berkunjung dengan wajah babak belur-- atau aku akan didepak oleh appa-nya" Jay menepuk bahunya lalu berlalu dari sana. Menemui teman-temannya yang menyuruhnya mengalahkan Jeon Jungkook
..
.
.
Jungwon menyusuri koridor dengan bekal yang ada ditangannya,matanya menyusuri setiap penjuru,barang kali ia bisa menemukan cowok yang tengah ia cari 'Kim Sunoo' benar benar sulit menemukannya,kalau bukan karena kebetulan atau mungkin saat mereka mempunyai kelas yang sama. Hanya sepersekian persen bisa menemuinya.
"Jadi hyung,setelah Ni-ki baca di google dan buku buku,cara ampuh ngedekitin cowok,melalui perut" ucap Ni-ki sembari menunjuk perutnya
KAMU SEDANG MEMBACA
ENHYPEN - TANPA JUDUL√
FanfikceSunoo tidak peduli meski orang menganggapnya bodoh dan naif. Sunoo tak peduli meskipun segala yang ia dengar memang adalah sebuah kenyataan. Dia hanya mencoba tuli, berharap semuanya berlalu dan dia akan memutuskan langkahnya sendiri bertahan atau b...