Miridical | Complete (✔)

Bab 31

Play Mulmed
(The Vamps - Just My Type)

Libur imlek sekolah aku udah selesai, jadi aku bakal sibuk dan hiatus lagi gengs :") Ini update sebelum off deh yaa. Ehehe.

Hal penting yang wajib kalian tau tentang cerita ini adalah : Ini cerita Taennie.

Sejak awal aku udah kasih warning kalau di cerita ini kalian bakal nemu ship lain (Vsoo dan Jenwon) sebagai selingan konflik. Jadi kalau kalian nemu banyak adegan Jenwon, kalian jangan malah marah ke aku😞 Dan aku udah buat juga di trailer gimana kisah Jennie-Jaewon nantinya. Buat yang marah-marah tentang Jenwon, please tonton trailernya dulu deh😭 Aku juga udah ngeluarin spin off khusus untuk Jennie-Jaewon, artinya cerita "Miridical" ini bukan tentang mereka.

Semoga kalian ga salah paham lagi ya :") Aku sedih tau udah cape ngetik bab baru di sela kesibukan tapi malah dikasih komentar yang engga enak kayak gitu. Padahal yang salah bukan aku, karna aku udah kasih peringatan ke kalian sejak awal😭

...

Pagi yang baru datang menyambut. Dengan keadaan yang lebih segar, Jaewon bangun dari tempat tidur dan menyempatkan diri melirik pada gadis Kim yang tertidur pulas mengisi sisi ranjang di sampingnya. Tangannya terulur mengusap surai yang menutupi wajah lelah Jennie yang hampir tak tidur semalaman karena menjaganya. Tak ingin mengusik tidur nyenyak sang gadis, Jaewon pun dengan hati-hati menuruni ranjang agar tidak menimbulkan suara gaduh.

Setelah menuruni anak tangga dengan penuh kehati-hatian, Jaewon berjalan menuju dapur untuk mengambil air minum. Namun belum sempat ia memijakkan kakinya pada lantai dapur, suara gesekan antara sutil dan wajah berhasil membuatnya sempat berhenti melangkah. Pemuda itu mengintip dari balik tembok dan menatap asing ke arah punggung seorang pria dewasa yant tengah memasak. Seolah mengabaikan presensi pria itu, Jaewon meneruskan langkahnya untuk pergi ke tujuan awalnya, yakni dispenser.

Menyadari ada orang lain yang masuk ke wilayahnya, Taehyung menoleh singkat dan segera mendengus kecil saat menyadari siapa yang datang. "Sudah merasa lebih baik?" tanyanya lebih ke arah basa-basi.

Jaewon yang baru saja mengisi gelasnya mengangguk. "Sudah lumayan."

"Di mana Jennie?"

"Masih tidur. Dia kelelahan karena mengurusku semalaman." Jaewon menjawab dengan santai sebelum akhirnya meminum air dalam gelasnya hingga tandas.

Seolah paham bahwa pemuda itu hendak memamerkan perhatian Jennie di hadapannya, Taehyung tak lantas marah atau menunjukkan ketidaksukaannya. Sebagai pria dewasa yang memang—entah sial atau bagaimana—menyukai seorang gadis SMA, Taehyung tak ingin menyelesaikan masalah kecemburuan dengan amarah yang meletup-letup seperti remaja yang masih kekanakan. Prinsipnya; harus tetap terlihat cool.

"Dia pasti sangat khawatir," sahut Taehyung sambil membalikkan omelette yang ada di wajan. "Bukankah Jennie sahabat yang baik? Kau pasti senang bersahabat dengannya."

Oh, menyindir bukanlah tindakan kekanakan—setidaknya begitu menurut Taehyung.

Jaewon terdengar mendengus lirih. Saat meletakkan gelasnya di wastafel dan hendak langsung mencucinya, tangannya mendadak cekalan oleh Taehyung. Pemuda Jung itu menaikkan sebelah alisnya seolah bertanya melalui tatapan matanya; ada apa?

"Duduklah! Aku yang akan mencucinya bersamaan dengan peralatan masak yang kotor," titah Taehyung menunjuk ke arah meja makan yang masih berada di ruangan yang sama itu dagunya. "Masakanku juga sudah selesai. Kau makan saja kalau lapar."