Bab 8

6.2K 995 134
                                    

Play Mulmed
(IU ft. Suga - Eight)

...

Jennie menghela napas panjang saat bel berbunyi keras menandakan bahwa mata pelajaran hari ini sudah berakhir. Akhirnya setelah memaksakan diri untuk mengisi kepalanya dengan sedikit ilmu selama berjam-jam, ia bisa pulang keluar dari lingkungan memuakkan bernama sekolah ini.

Sekeluarnya seluruh murid, Jennie menjadi orang yang kesekian yang melangkahkan kaki menuju halaman sekolah. Sosok Jaewon yang menyambutnya dengan sebuah lambaian tangan hangat dari sisi pilar utama gedung lantas membuat Jennie tersenyum dan dengan semangat mendekat pada pemuda itu sesegera mungkin.

"Sudah menunggu lama?" tanya Jennie.

Jaewon menggeleng dengan senyumannya. "Tidak. Aku juga baru keluar dari kelas. Sekarang kita langsung pulang?"

"Apa kau naik bus?" tanya Jennie.

"Hari ini aku membawa sepeda motor. Kenapa?" tanya Jaewon menatapnya agak penasaran. Ia mengerutkan dahinya saat Jennie tampak tersenyum lebar penuh kepuasan. Dengusan sinis lantas ia layangkan saat mulai menyadari gelagat gadis Kim satu itu. "Kau mau mengajakku pergi, 'kan?"

Jennie tertawa. Gadis itu dengan semangat menarik lengan Jaewon dan memeluknya sambil mengajak pria Jung itu berjalan bersamanya. "Hongdae kedengaran menyenangkan. Aku ingin memakan banyak makanan enak, Jae. Belikan untukku ya?" pintanya tersenyum manis dan sedikit mendongak pada Jaewon yang memang lebih tinggi darinya.

"Dasar miskin!" sinis Jaewon dengan tatapan galak. Bukannya sakit hati, gadis itu malah tertawa dan mengeratkan pelukannya pada lengan teman dekatnya itu. "Kalau aku meninggal, kau pasti akan menjadi yang paling sedih. Siapa lagi yang bersedia membeli dan membayar sendiri semua makananmu?"

"Hei, tidak boleh bicara begitu!" seru Jennie. "Sebagai teman yang baik, kalau kau mati nanti, aku akan ikut. Kasihan sekali kalau kau sendirian di neraka, jadi aku akan menjadi teman mengobrolmu. Tapi aku menemaninya dari sisi surga. Kita bisa berbincang di pagar pembatas antara surga dan neraka."

Sentilan pelan dilayangkan oleh Jaewon pada kening gadis itu. "Sembarangan saja kalau bicara!" ketusnya.

Jennie kembali tertawa oleh karena pria itu. Namun tawanya perlahan menghilang kala manik matanya bersibobok dengan sosok pria tinggi yang berdiri di pintu gerbang. Presensinya yang kelewat tampan serta kemeja kerjanya mampu membuatnya terlihat begitu mencolok di antara siswa-siswi yang ada membuatnya lantas menjadi pusat perhatian—khususnya para kaum hawa.

"Kau buat masalah hari ini?" tanya Jaewon pada Jennie setelah menyadari bahwa gadis itu mendadak diam dan hanya menatap pada satu titik. "Atau dia ingin mengajakmu pergi lagi?"

"Sepertinya dia akan membawaku pergi dan menceramahiku panjang lebar," ucap Jennie tanpa minat. Ia mematap Jaewon dan menggedikkan bahunya acuh seraya berucap, "Aku membolos pelajaran prakarya."

"Lalu bagaimana?" tanya Jaewon. "Kau bilang ingin ke Hongdae untuk membeli—ah, dia mendekat!"

Terdengar bisik-bisik disertai beberapa pekikan tertahan para siswi saat Taehyung berjalan menuju halaman sekolah. Entahlah, hanya saja cara berjalan pria itu benar-benar seperti seorang artis papan atas yang tengah melakukan catwalk di red carpet. Langkah kaki Taehyung berhenti tepat di hadapan Jennie dan seketika terjadi kesenyapan yang begitu mendadak di sana. Tatapan Taehyung tertuju pada tangan Jaewon yang dipeluk erat oleh Jennie. Alisnya lantas menukik sebelah disusul dengan menatap Jaewon dan Jennie bergantian.

"Apa kau berencana kabur dengannya?" tanya Taehyung pada Jennie. "Kalau iya, sayang sekali. Aku sudah terlanjur datang dan kau tidak bisa kabur, naughty girl. Ayo!" Taehyung berencana menarik lengan Jennie, namun gadis itu melangkah mundur. "Aku tidak punya waktu untuk bermain-main, Jennie. Cepat!"

Miridical | Complete (✔) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang