Bab 43

2.7K 424 47
                                    

Play Mulmed
(Benson Boone - In The Stars)
...

Taehyung menatap jemari Jennie yang menggenggam erat tangannya ketika peti Jaewon ditutup oleh tanah untuk selamanya. Sembab pada wajah gadis itu bahkan tak mampu ditutupi oleh make-up sederhana yang menghiasinya. Jejak air mata memang tidak ada lagi seakan semuanya sudah habis, namun sorot mata yang memancarkan kesedihan masih terlihat jelas di sana. Dengan hati-hati, pria Kim itu melepaskan tangan mereka dan menggantikannya dengan rangkulan pada bahu sang kekasih yang tengah terpuruk.

"Kak, setelah ini kita makan sup udang ya?" Ajakan Jennie yang cukup mendadak itu membuat Taehyung menoleh. Gadis cantik itu pun tersenyum ke arahnya. "Aku ingin menghabiskan banyak waktu bersama Kakak."

Taehyung lantas mengangguk. "Kita akan pesan yang banyak untukmu."

Pendeta memberikan beberapa ayat penghiburan untuk keluarga yang ditinggalkan dan mengajak semuanya berdoa. Ketika semua usai, pada pelayat mulai undur diri dan menyisakan Ibu Jaewon, beberapa sanak keluarga lainnya, dan anggota markas. Jennie dan Taehyung juga berada di sana, namun berdiri sedikit jauh untuk menunggu.

"Kau tidak mau mengucap selamat tinggal juga?" tanya Taehyung dengan hati-hati ketika ia melihat teman-teman Jennie tampak mendatangi makam untuk mengucap salam perpisahan.

Gadis itu menggeleng kecil. "Aku tidak akan sanggup pergi jika mendekat ke sana, Kak."

"Tapi Jaewon pasti ingin mendengar suaramu."

"Membayangkan dirinya sendirian di sana saja aku tidak sanggup, apalagi mengucapkan perpisahan untuk selamanya," ujar Jennie kembali meneteskan sebulir air dari mata kanannya. Ia mengangkat pandangannya dan mempertemukan tatapan mereka. "Aku tidak mau membuat Kakak sedih jika melihatku terpuruk seperti kemarin. Jaewon juga pasti mengerti hal itu. Iya 'kan, Kak?"

Taehyung tahu sosok di sampingnya ini hanya sedang berpura-pura tegar, tapi ia bersyukur Jennie memilih untuk melanjutkan kehidupannya tanpa terbelenggu kesedihan mendalam yang berlarut-larut. Dengan seulas senyum, ia mengangguk sebagai jawaban. "Kau lebih mengenal Jaewon dari Kakak, dia pasti mengerti isi hatimu lebih baik dari siapa pun."

Tak berapa lama, teman-teman dari markas mendatangi mereka berdua. Taehyung sudah berkenalan dengan setiap anggota saat masih di rumah duka, bahkan sempat berbincang mengenai apa yang terjadi di rumah sakit karena Taehyung berada di sana saat dokter memberikan keterangan. Semuanya terlihat terpukul, namun mereka lebih mengkhawatirkan keadaan Jennie selaku sahabat yang paling dekat dengan Jaewon selama bertahun-tahun mereka mengenal. Mereka bersyukur kini ada Taehyung yang berdiri di sisi Jennie untuk menguatkan gadis itu.

"Apa kalian memiliki rencana setelah ini?" tanya Jennie kepada mereka semua.

Chanyeol yang baru kali ini kelihatan karena sudah sibuk bekerja menjadi pihak yang menjawab pertanyaan Jennie. "Mungkin kami akan berkumpul di markas. Kau bagaimana, Jen?"

"Aku ingin memakan sup udang dengan Kak Taehyung," jawab Jennie dengan suara tenangnya. "Jaewon membelikanku sup udang sebelum dia pergi, jadi kupikir aku harus menikmatinya sebelum benar-benar menjalani kehidupan baruku tanpa dirinya di sini."

Air mata Lisa menetes saat mendengar penuturan Jennie. Ia datang dan segera memeluk Jennie begitu erat. Gadis Kim itu justru tertawa kecil karena tak pernah menyaksikan Lisa menangis tersedu-sedu seperti sekarang. Tangannya mengusap punggung pribadi yang lebih tinggi darinya itu dan membisikkan kalimat penenang bahwa keadaan akan baik-baik saja setelah ini. Semua yang melihat tindakan Jennie tentu saja merasa lega karena gadis itu tampak sudah merelakan kepergian Jaewon dengan hati yang lapang.

"Kau benar-benar baik-baik saja 'kan, Jen?" tanya Lisa seakan tak ingin Jennie berpura-pura.

Ketika Jennie menoleh untuk memandang Taehyung, didapatinya pria itu tersenyum ke arahnya dengan tatapan tulus. Tanpa perlu berpikir dua kali pun, ia tahu segalanya memang akan baik-baik saja sebab mereka akan menjalani hidup baru yang lebih baik setelah ini. Maka dengan pasti ia menjawab, "Iya, aku baik-baik saja."

Miridical | Complete (✔) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang