Play Mulmed
(One Direction - Over Again)...
"Jae, aku tidak apa-apa sendirian menunggu Kak Taehyung kembali. Kau lebih baik pulang saja. Ini sudah semakin larut." Ucapan Jennie sambil mengusap lembut rambut tebal Jaewon yang kini tengah bermain ponsel berhasil mengundang atensi pemuda Jung itu. Mereka bertatapan dan Jennie lantas mengulas senyum tulus. "Kau bisa nyalakan TV-nya agar aku tidak kebosanan."
"Tapi Jen—"
"Aku tidak mau kau dimarahi oleh Nenekmu karena pulang larut. Lagipula angin malam bisa membuatmu sakit," sela Jennie tak membiarkan Jaewon memberi penolakan atas ucapannya. Berusaha meyakinkan lawan bicara, ia kemudian melanjutkan, "Dia pasti akan segera kembali. Kau dengar sendiri ucapanku padanya tadi siang 'kan?"
Selama beberapa detik, Jaewon hanya bisa bungkam dengan mata yang terus menatap Jennie intens. Sejujurnya ia masih belum ingin berpisah dengan Jennie, namun perkataan gadis itu ada benarnya juga. Jadi dengan sehela nafas panjang, ia kemudian memilih mengalah dan bangkit berdiri dari posisinya.
"Kau yakin?" tanyanya sekali lagi.
Jennie mengangguk penuh kepastian dan bergurau, "Tenang saja. Aku bukan anak kecil yang perlu dikhawatirkan saat ditinggal sendirian."
Atas perkataan itu, Jaewon akhirnya benar-benar memutuskan untuk pergi. Ia menyalakan TV yang menggantung pada dinding rumah sakit, menyetel tempat tidur Jennie agar dia merasa nyaman untuk menonton, memberinya minum, dan memastikan gadis itu benar-benar tidak perlu apapun lagi.
"Sudah 'kan? Aku pergi ya?" pamitnya seraya mengantungi ponselnya ke dalam saku celana.
Jennie mengangguk. "Tidak ada ciuman perpisahannya?"
"Di bibir?" sahut Jaewon balas bergurau. Ia mengacak rambut Jennie dengan gemas sebelum akhirnya melangkah pergi dari ruangan itu bersamaan dengan kekehannya yang terdengar lembut. "Bye, Jen!" katanya sekali lagi sebelum menutup pintu ruang rawat Jennie dengan senyum kecil.
Sepeninggal Jaewon, gadis itu memandang ke arah TV dan menikmati tayangan komedi yang tengah ditampilkan. Beberapa kali ia bahkan tertawa cukup keras hingga perutnya terasa sakit. Jaewon itu tahu saja kalau Jennie lebih suka acara ragam dibanding drama picisan.
"Astaga, Jaesuk lucu sekali!" serunya sesaat sebelum ia meledak dalam tawanya.
Beberapa menit berlalu cepat hingga akhirnya acara itu selesai. Jennie menarik napas panjang dengan sisa tawanya, kemudian menyandarkan diri pada kasurnya senyaman mungkin sembari menunggu acara selanjutnya dimulai. Ia pikir acara selanjutnya adalah acara ragam lainnya, namun ternyata yang dimulai adalah serial drama bergenre horror. Oh, ini jelas bencana sebab Jennie lupa meminta Jaewon menyerahkan remote TV kepadanya.
Awalnya ia berusaha mengikuti jalan cerita drama itu, namun memasuki pertengahan yang mulai memunculkan adegan hantu, dengan cepat gadis itu menyembunyikan diri dibalik selimutnya karena tidak ingin melihat wajah-wajah yang bisa membuatnya tak tidur semalaman.
"Happy ya-ya-ya, happy ye-ye-ye, saya senang jadi anak Tuhan. Siang jadi kenangan, malam jadi impian. Cintaku semakin mendalam." Di balik selimut, Jennie bernyanyi lagu-lagu gereja sebagai antisipasi ia bisa mendengar bunyi-bunyi menyeramkan sembari memejamkan matanya erat-erat. "Happy ya-ya-YAAAA!" pekikan kerasnya mengudara saat selimutnya tiba-tiba saja ditarik oleh seseorang.
"Ini aku, Jennie." Orang tersebut menarik Jennie ke dalam pelukannya dengan ekspresi khawatirnya. Ia bisa merasakan napas Jennie yang tidak beraturan serta degub jantung gadisnya itu yang berdebar keras. "Apa yang terjadi padamu? Dimana Jaewon?"
![](https://img.wattpad.com/cover/228476883-288-k381945.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Miridical | Complete (✔)
Fanfic[Trailer Tersedia | Baku] -Taennie- Miridical (n) amazing; wondrous "Jennie Kim, kau bersinar lebih dari apa yang bahkan tak pernah kau pikirkan." -Kim Taehyung ✋⚠️ : angst, broken heart, family's problem, etc. (Follow author terlebih dahulu) ©lulu...