Play Mulmed
(Park Won - Try)...
Taehyung memberi senyum lepasnya kala perjanjian antara perusahaannya dan relasi bisnisnya akhirnya disepakati. Beruntung Yerin mampu mengambil alih rapat dengan baik setelah insiden dadakan Taehyung yang meninggalkan rapat. Kalau boleh jujur, Taehyung tak pernah kecewa memiliki sekretaris sekompeten wanita Jung itu."Omong-omong Sajjangnim, saya tidak tahu Sajjangnim ternyata nemiliki Adik," ujar Yerin membuka pembicaraan sembari ia menyusun kembali kertas-kertas laporan yang berceceran di atas meja ruang rapat.
Taehyung menoleh dan menatap sekretarisnya itu. "Aku memang tidak memiliki adik. Yang kumaksud di rapat tadi adalah gadis yang kemarin datang," jawabnya kemudian.
"Oh, nona yang kemarin mandi di sini?"
"Eum, ya." Tawa Taehyung terdengar hangat mendengar pertanyaan itu dari bibir sekretarisnya. Karena usia mereka hanya terpaut satu tahun, mereka memang bukan tipikal atasan dan bawahan yang kaku dan canggung jika sedang berdua—kecuali memang dalam mode kerja yang memerlukan diskusi serius. "Dia adik Jisoo. Kau kenal Kim Jisoo, 'kan?" tanya Taehyung."
"Nona Jisoo yang teman dekat Sajjangnim itu? Yang sangat cantik itu?" Yerin tampak amat terkejut. "Bukankah anak pemilik Bichnaneun Kim's Group hanya satu?"
"Mereka punya dua anak, tapi Jennie tidak diekspos terbuka oleh mereka," jelas Taehyung diakhiri tarikan napas panjang. Bahkan orang awam sekalipun tidak bisa menerima eksistensi gadis itu sebagai bagian dari keluarga Kim pemilik perusahaan Bichnaneun Kim's Group. Miris sekali.
"Oh begitu ya? Pantas saja dia cantik, ternyata dia adik nona Jisoo," gumam Yerin lebih kepada dirinya sendiri.
"Dia cantik bukan karena dia adik Kim Jisoo. Dia cantik karena dia Jennie Kim. Jangan sangkut-pautkan Kakaknya begitu," sahut Taehyung agak sebal. Memangnya apa hubungannya kecantikan Jisoo dengan Jennie? Ia tidak suka gadisnya dipandang sebelah mata seperti itu.
"Loh? Letak marga nona itu di belakang?" tanya Yerin bingung—lebih fokus pada nama gadis itu ketimbang ucapan Taehyung.
Taehyung menoleh dan mengulas senyum simetris atas pertanyaan wanita itu. "Entahlah. Itu urusan keluarga mereka."
"Jadi bagaimana keadaan nona itu, Sajjangnim?" Yerin bertanya lagi dan lagi.
"Dia menjadi korban kekerasan sesama siswa. Dia dibawa ke rumah sakit karena sempat tidak sadarkan diri. Lukanya lumayan parah dan ada banyak lebam di tubuhnya," jawab Taehyung mendadak muncul kerutan samar pada dahinya saat mengingat kondisi Jennie pertama kali. "Sekarang dia sedang dijaga oleh temannya di sana."
Yerin tampak menunjukkan wajah ibanya. "Jadi setelah ini Sajjangnim akan langsung kembali ke rumah sakit?"
Kembali sekarang? Sejemang pria itu tampak terdiam. Untuk apa juga dia lekas kembali ke rumah sakit jika yang ia dapati di sana adalah keromantisan Jennie dan pemuda bertato itu? Hanya buat kesal dan makan hati saja. Taehyung tidak mau mengambil risiko terbakar api cemburu jika berlama-lama dengan mereka di sana.
"Kurasa tidak," putusnya setelah bebeberapa lama terdiam dalam pikirannya. "Apa kau masih punya pekerjaan lain setelah ini?"
"Saya harus menyusun daftar meeting dan pertemuan rekan-rekan bisnis Sajjangnim setelah ini," jawab Yerin dengan senyum kecil. "Apa ada yang anda ingin saya kerjakan?"
"Boleh aku bertanya sesuatu?" tanya Taehyung seraya mendudukkan diri pada kursi kerjanya, bersandar di sana dengan kepala yang mendongak dan mata memejam. "Hanya jika kau mengizinkan."
KAMU SEDANG MEMBACA
Miridical | Complete (✔)
Fanfiction[Trailer Tersedia | Baku] -Taennie- Miridical (n) amazing; wondrous "Jennie Kim, kau bersinar lebih dari apa yang bahkan tak pernah kau pikirkan." -Kim Taehyung ✋⚠️ : angst, broken heart, family's problem, etc. (Follow author terlebih dahulu) ©lulu...