Bab 12

6K 1K 276
                                    

Play Mulmed
(Coldplay - Fix You)

Aku ditemani lagu ini selama ngetik bab 12 ini😌

...

Taehyung melirik Jennie yang tampak begitu menikmati momen dimana ia melayani para pelanggan. Melihat gadis itu tampak sangat bersemangat dan tersenyum ceria setiap kali ada pelanggan baru yang mampir, Taehyung tak kuasa untuk menahan senyum. Dari Jennie, Taehyung bisa mengerti bagaimana rasanya ikut berbahagia atas kebahagiaan orang lain.

"Nona cantik!" sapa seorang pria yang baru saja datang. "Kau sudah menjadi pelayan tetap di sini?"

Jennie tertawa dan mengangguk. "Paman sedang membeli bahan di toko, jadi sekarang aku yang menjaga. Kakak mau pesan berapa?"

Taehyung kontan melotot saat Jennie berbicara begitu imut dan bersikap sangat manis di hadapan pria baru ini. Cih!

"Kalau aku pesan banyak, apa boleh dapat bonus nomor teleponmu?" gurau pria itu sengaja menggoda.

"Bagaimana ya?" sahut Jennie meresponnya dengan wajah berpikir yang dibuat-buat. "Baiklah. Tapi Kakak harus memborong semuanya. Nomor teleponku itu mahal."

Lagi dan lagi Taehyung melotot. Apa-apaan ini? Pikirnya.

"Setuju!" jawab pria itu dengan ceria.

Baru saja Jennie hendak membungkus Odeng-Odeng itu ke dalam bungkusannya, tangannya mendapat cekalan oleh pria lain yang sejak tadi berada di sebelahnya. "Aku mau membungkus pesanan pelanggan, Kak. Bisa singkirkan tangan-"

"Bisakah kau menghargai keberadaanku di sini?" suara berat serta raut wajah penuh keseriusan Taehyung tertuju pada pria di hadapannya.

"K-Kak, kau ini kenap-"

"Diam atau kucium?" Kali ini Taehyung menolehkan sedikit kepalanya agar bisa melihat gadis itu. Jujur saja, ia merasa kesal melihat interaksi Jennie dengan orang asing ini. Beralih kembali pada pelanggan pria itu, Taehyung kembali menukas, "Tolong jaga perlakuanmu pada kekasihku, tuan."

Dari ekspresinya, pria itu tampak terkejut. Buru-buru ia berdeham dan membungkuk sopan. "Maaf, tuan. Aku kira gadis ini masih sendiri."

"Kami akan menikah sebentar lagi." Taehyung tidak mengerti mengapa mulut sialannya bisa berucap hal itu tanpa kegamangan sama sekali. Seolah menegaskan ucapannya, tangannya menarik pinggang Jennie dan memeluknya dari samping dengan begitu posesif. "Dia milikku."

"A-ah, begitu ya?" gugup pelanggan itu agak salah tingkah. "Kalau begitu, sekali lagi aku minta maaf. Nona, aku tetap pesan Odeng-nya, tapi lima tusuk saja."

Masih dengan kebingungannya, Jennie mengangguk dan membungkus sesuai pesanan pria itu. Seperginya pelanggan satu itu, Jennie menggeser tubuhnya agar lepas dari tangan Taehyung dan menatap pria Kim itu galak. "Kak, kau mengacaukan semuanya."

"Kau gila atau bagaimana? Tidak boleh memberikan nomor teleponmu pada orang asing, Jen," ucap Taehyung membela diri. "Dapat menjual banyak bukan berarti kau harus menjual nomor pribadimu"

"Tapi dia tampan."

"Aku juga tampan," sahut Taehyung sebal. "Kau berpikir dia kaya karena mau memborong Odeng-Odeng ini? Aku juga kaya."

Jennie mengernyit heran dan menatap Taehyung aneh sambil bertanya, "Apa gunanya memamerkan itu padaku? Kau 'kan sudah punya nomorku, Kak."

Taehyung mendadak tersadar dan ikut merasa heran. Kenapa dia bereaksi berlebihan seperti ini? Berdeham canggung, Taehyung sengaja memasang tampang sok kerennya saat menjawab, "Itu reaksi spontan seorang Kakak laki-laki saat adik perempuannya digoda."

Miridical | Complete (✔) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang