Tidak untuk yang kedua kali

473 14 0
                                    

Tirta Pov

Tak ada kata lain selain kata rindu, tak ada memori terindah selain memori kebersamaan kita berdua, tak ada sepatah kata pun terucap untuk menggambarkan hati ku hari ini, hanya rasa kesal, kecewa, bingung, dan juga cinta yang berkecambuk menjadi satu.

Malam ini aku akan ke taman entah aprillia akan datang atau tidak, tapi aku berharap dia akan datang. Waktu menunjukkan pukul 18.50

'ah udah jam 7, lebih baik aku berangkat sekarang aja deh, daripada telat' gumamku, aku bersiap siap. Aku mengambil jaket kulit ku yang tersimpan di dalam lemari dan memakainya, aku keluar dari kamar menuruni anak tangga. Dan ketika aku ada di depan teras aku melihat papa dan anak buahnya sedang membicarakan sesuatu, tetapi aku acuh tak acuh pada mereka, karena sekarang yang terpenting adalah aku bisa bertemu dengan aprillia. Aku menuju mobilku, dan membuka pintu mobil.

"Tirta mau kemana kamu?" tanya papa

Aku kembali menutup pintu mobil ku dan menghampiri papa

"Aku ada urusan di luar pa, kenapa?"

"Kamu mau ketemu viola?"

"Nggak, aku mau ketemu temen aku mau bahas soal kerjaan"

"Malem malem begini? Dengan pakaian seperti ini? Kamu mau ketemu temen kamu, apa ketemu pacar kamu hah? Hahaha" goda papa, yang membuatku tersenyum malu

"Papa apaan sih? Udah ah aku mau berangkat"

"Ee... Tirta nanti kamu pulangnya jangan malem malem ya, ada yang mau papa bicarakan sama kamu"

"Soal apa pa?"

"Udah nanti aja, kalo kamu udah pulang"

"Ya udah kalo gitu aku berangkat dulu ya, papa jangan kelamaan di luar malem malem, gak baik buat kesehatan"

"Iya" papa tersenyum lembut padaku

Aku kembali ke mobil dan bergegas pergi menuju taman. Sampai di taman waktu menunjukkan pukul 19.55, aku turun dari mobil menuju sebuah kursi tempat ku waktu itu bertemu dengan aprillia. 30 menit berlalu tak ada tanda tanda aprillia datang. Setelah 45 menit aku menunggu akhirnya aprillia datang juga, aku berdiri menyambut aprillia dan juga... Reni, ya ternyata reni juga ikut kesini.

"Maaf aku telat, soalnya tadi ban mobil reni bocor, jadi harus ganti ban dulu"

"Iya gapapa" aku mengkode reni untuk meninggalkan kami berdua

"Ee... Prill gue... Kesana dulu ya, gue mau beli cilok hehe" ujar reni dengan senyum terpaksanya

"Eehh, gue nitip ya" timpal aprillia

"Ok"

"Yang lama ya ren" saut ku, reni memandangku dengan raut wajah curiga, dengan mengernyitkan dahinya, aku dan aprillia duduk bersebelahan

"Aku pikir kamu gak bakalan dateng"

"Tadinya sih gitu, tapi..."

"Tapi apa?"

"Ada hal penting yang mau aku bicarakan sama kamu"

"Ya udah kalo gitu kamu ngomong aja dulu"

"Nggak... Kamu yang ngajak aku ketemu, itu artinya kamu yang harus ngomong duluan. Ada apa kamu ngajak aku ketemu disini"

Aku menghela nafas panjang, dan membuangnya dengan kasar, aku membenarkan posisi dudukku.

"Ok, jadi gini. Selama beberapa hari ini aku liat kamu sepertinya menjaga jarak sama aku, ada apa? Kamu marah sama aku? Apa aku punya salah sama kamu?"

The Perfect CEOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang