Flash Back

761 32 6
                                    

Tirta pov


"Pagi ma" sapa ku pada mama yang sedang duduk di ruang makan sembari mengolesi coklat di roti

"Pagi sayang, kamu mau kemana pakek celana olahraga?" tanya mama

"Hehehe ya mau olahraga lah ma, masa mau masak" timpal ku, mama menggelengkan kepalanya, dengan senyum kecut di bibirnya

"Papa mana ma? Kok gak kelihatan?"

"Papa kan lagi ke luar kota, tadi malem papa berangkat, kamu sih sibuk kerja terus"

Aku hanya tersenyum, menggaruk tengkuk ku yang tak gatal. Setelah beberapa minggu aku pulang dari rumah sakit, aku tak ada kesempatan untuk bertemu dengan aprillia. Ya hari ini aku sudah berencana untuk joging bersama Aprillia dan kedua sahabatnya, kita semua sudah janjian bertemu di taman dekat kantor, senyum sumringah menghiasi bibirku, kenapa tidak? bahagia kini menyelimuti hari ku, setelah beberapa bulan keadaan ku dan Aprillia memburuk, mulai dari sikapnya yang menjadi dingin pada ku, dan juga dia selalu menghindar dariku, dan akhirnya, sekarang hubungan kita kembali seperti dulu lagi.

Kalau di ingat ingat lagi hubungan kita tuh seperti orang pacaran, sering ngambek, marah marah gak jelas, terkadang aku sampai over protective padanya, tapi sampai kini status kita hanya sebatas atasan dan bawahan. Aku sendiri juga bingung dengan perasaan ku sendiri.

Apa aku mencintainya?
Tidak...tidak...tidak... Itu tidak mungkin, aaarrrgghhh aku tuh mikirin apa sih?, lebih baik aku berangkat sekarang aja deh, takutnya mereka lama nungguin .

Sesampainya di taman sudah terlihat Aprillia dan kedua sahabatnya yang sedang melakukan pemanasan sebelum joging.

"Good morning" ujar ku, mereka menatap ku sekilas, sembari memberikan senyumannya

"Morning" timpal aprill, dengan wajah yang berseri seri, cantik sekali

"Good morning nya cuma buat aprill aja atau buat kita juga nih?" Reno mencoba untuk menggodaku

"Ya... Ya buat semua, iya se... semuanya lah" jawab ku terbata bata, dan mereka justru menertawai ku

"Ya udah, kita joging sekarang aja gimana? keburu panas nih" saut Reni

"Yuk. Eh tapi kita mencar ya, entar jam 10 kita ketemu lagi di sini gimana?" ujar reno, aku dan aprill saling bertatap tatapan tanpa berkata apapun

"Udah ah, kebanyakan mikir deh, kita duluan ya, by" Reno menarik tangan Reni, dan pergi meninggalkan kita berdua

"I...iya udah yuk kita lari juga" ujar Aprillia, pipinya memerah bak kepiting rebus, nampak sekali ia sedang malu malu, seketika aku menahan tawa

Kita berlari beriringan menyusuri taman beberapa kali, keringat sudah mulai bercucuran, matahari juga sudah mulai semakin tinggi, terlihat juga Aprillia yang sudah mulai kelelahan. Dan akhirnya, kita memutuskan untuk istirahat terlebih dahulu. Aku pergi sejenak untuk membeli air minum

"Nih kamu minum dulu" aku memberikan sebotol air mineral padanya, deru nafasnya begitu cepat, keringatnya pun bercucuran membasahi tubuhnya

"Terima kasih" ujarnya, aku membalasnya dengan senyuman

Ia segera meminum minumannya, belum ada lima menit, air minumnya sudah hampir habis, sepertinya dia begitu kehausan.

"Hahahaha kamu haus banget ya?" tanyaku, iya menatapku dan menganggukkan kepalanya pelan sembari tetap meminum airnya

Aku tak tahan melihat keringat yang membasahi tubuhnya, aku mendekat ke arahnya, hingga tubuhnya sangat dekat hanya ada jarak sekitar sepuluh cm, wajah kita saling bertatap tatapan 'cantik sekali', mata nya berbinar indah, wajah natural tanpa make up berseri, bibir merah ranumnya mampu menghipnotis ku. Aku mengusap dahinya yang penuh dengan keringat.

The Perfect CEOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang