Restaurant Japanese Indonesian Food

184 10 0
                                    

Sesampainya di restoran, aprillia memarkirkan mobilnya yang di pandu oleh tukang parkir. Reni, reno, dan aprillia turun dari mobil dan masuk kedalam restoran, seorang weiters memberikan buku menu makanan yang ada disana, reni dan aprillia memesan ramen, desert cake coklat dan puding susu, sedangkan reno memesan tteokbokki lontong dan minuman yang mereka pesan adalah minuman favorit mereka, yaitu ice coffe late.

Restoran japanese indonesian food ini menyajikan makanan jepang yang di padukan dengan makanan indonesia, ada yang di mix makanan jepang dengan indonesia, dan ada juga makanan yang asli dari indonesia maupun jepang. Stelah cukup lama menunggu, akhirnya makanan pun datang, mereka semua menatap semua makanan yang ada dengan penuh gembira, seolah olah cacing di perut mereka sudah kelaparan.

"Eh guys, kalian makan duluan aja ya, gue mau ke toilet bentar" ujar aprillia

"Yee kebiasaan nih anak, ya udah sana cepetan kalo lama ntar makanan lo gue yang habisin" saut reni, aprillia berjalan cepat menuju toilet

Selang tak berapa lama aprillia pergi ke toilet, tirta datang bersama dengan viola dan mirna sekretarisnya.

"Ren ren liat deh, itu bukannya pak tirta ya" tanya reno pada reni sembari menunjuk ke arah tirta dengan dagunya, reni menghentikkan makannya, ia mengalihkan pandangannya ke arah tirta

"Iya. Loh kok sama viola sama mirna sih? Aprill tau nggak ya kalo dia kesini sama viola?"

"Gue  juga gak tau. Mending kita jangan kasih tau dia, nanti aja kalo kita semua udah selesai makan, ntar dia gak mau makan lagi" jelas reni, reno mengangguk paham dan melanjutkan makannya

Namun setelah mirna menerima telepon dari seseorang mirna pergi meninggalkan tirta dan juga viola berdua direstoran.

Aprillia kembali ke meja makannya, dan mulai menyantap makanannya dengan lahap, reni dan reno saling bertatap tatapan satu sama lain. Setelah mereka selesai makan, reni dan reno menanyakan pertanyaan yang sedari tadi mereka simpan.

"Prill, lo gak chatingan sama tirta?" Tanya reni pelan, penuh hati hati agar aprillia tak tersinggung

"Nggak. Kenapa?"

"Ya gapapa sih, gue cuma nanya aja, biasanya kan kalo orang baru pacaran itu kan bucin banget. Pengennya ngasih kabar terus gitu"

Aprillia tertawa renyah "Hahaha emangnya elo, bucin akut lagian juga pasti tirta lagi sibuk sama kerjaannya. Kalian berdua kenapa sih, kok jadi pada diem dieman gini?. Kalian gak sembunyiin apa apa kan dari gue?"

"Eee... Nggak kok prill, gak ada apa apa. Ya udah kalo gitu selesai makan kita langsung balik ke kampus aja yuk, udah jam 12, nanti nyampek sana pas jam 1, jadi bisa langsung ketemu mr. Wincoko" jelas reni

"Tunggu dulu prill" saut reno

"Emm? Kenapa?" Tanya aprillia, reno dan reni saling betatap tatapan, reni seolah memberikan kode pada reno agar tak memberitahu keberadaan tirta pada aprillia

"Lo liat ke meja pojok sana" reno menunjuk ke arah meja tirta, tirta sedang asik menyantap makanannya dengan viola, aprillia yang melihatnya pun langsung terkejut dan terdiam tanpa sepatah katapun, pelupuk matanya menahan air mata agar tak jatuh membasahi pipinya.

"Kalian tunggu sini bentar ya" ujar aprillia, meninggalkan reni dan reno, berjalan menuju meja tirta

"No. Kan gue udah ngode elo jangan bilang kalo disini ada pak tirta, nanti dia bisa sediih" ujar reni geram

"Ren. Bagaimanapun juga aprillia itu sekarang pacarnya pak tirta dia harus tau soal ini, aprillia itu sahabat kita, kita gak boleh biarin dia terjebak dengan hatinya sendiri" jelas reno geram. Reni menghela nafas panjang dan membuangnya kasar.

The Perfect CEOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang