Mata yang kemarin tertutup rapat itu kini perlahan terbuka kembali.
Ia kembali,
Lisa mereka kembali.
Jennie dan rose tidak bisa mengucapkan syukur seberapa banyak lagi kepada sang pencipta. Mereka teramat bersyukur.
"Lisa~ya, syukurlah hiks hiks. Kau bodoh!! Kenapa kau bisa terluka seperti ini eoh!! Hiks kau jahat hiks" tak henti hentinya rose menangis sambil memegang erat jemari sang kembaran. Ia takut ... Ia takut separuh hidupnya hilang.
" Gwencana chaeng-ah, aku tak apa" jawab lemah Lisa serta menggenggam balik jemari rose.
" Baik bagaimana!! Kau hampir meninggalkan aku hiks. kau hampir pergi dariku hiks aku tak suka" memeluk erat Lisa.
" Aniya ... Aku tak akan pergi, tenang saja." Mengelus lembut puncak kepala rose. Lisa terkekeh, sungguh rose Sangat lucu.
" Aku tak mau kau menghilang. Aku mau kau menetap hiks. Sekarang, maupun nanti." Lirih rose
Jennie disana. Melihat betapa dua sosok yang saling menyayangi itu. Ia paham, karna Lisa dan rose menghirup udara untuk pertama kalinya bersama. Mereka terikat sejak kecil...Ani, sejak mereka diberi kehidupan. Setidaknya,semoga akan terus seperti itu tanpa salah satu dari mereka yang menghilang dan satu orang menetap.
Semoga.
.
.
.
Kini, disinilah mereka. Di depan ruang ICU tempat dimana jisoo saat ini sedang tertidur lelap.
Memandang wajah damai sang eonnie dari kaca sungguh menyesakkan bagi Lisa.
Apalagi ia menganggap bahwa semua ini karna dirinya.
Fisiknya yang belum kuat membuat ia harus menggunakan kursi roda. Lisa bersikeras ingin melihat jisoo tadi. Karna itulah mereka mengalah dan mengijinkan Lisa melihat eonninya itu sebentar.
" Eonnie ... Kenapa seperti ini? Mianhe, maaf karna aku kau jadi seperti ini." Mengelus pembatas kaca seolah olah dirinya menggapai jisoo.
"Aku tau ... Kau pasti saat ini sedang bersama eomma dan appa. Tak apa ... Balaskan rasa rindumu sejenak disana. Tapi, jangan lama lama eoh? Disini aku dan yang lainnya menunggumu. Kembalilah ... Aku membutuhkan mu" lirih Lisa tak terasa perlahan air matanya terjatuh.
.
.
.
.
.
.
Kini sudah 3 hari sudah Lisa dirawat di rumah sakit. Tentunya dengan jisoo yang belum sadar hingga kini.Hari ini Lisa sudah diperbolehkan untuk pulang. Meski belum sembuh total, Lisa memaksa ingin segera keluar dari gedung berbau obat itu.
Berbagai bujukan dan trik yang dilakukan nya akhirnya membuahkan hasil hari ini dengan adanya dirinya yang diperbolehkan pulang.
"Kau benar benar ingin pulang sekarang lisa~ya? "Tanya rose yang kini membantu Lisa memakai mantel nya bersiap untuk pulang. Sedangkan Jennie kini membereskan pakaian Lisa ke tas yang sudah ada.
" Oh aku sudah tak apa...lagipula aku ingin melihat bedebah sialan itu nanti di penjara." Sorot mata Lisa menajam mengingat betapa kejamnya park Jiyoung
"Tak apa...semua akan baik baik saja sekarang" Rose menggenggam tangan Lisa yang mengepal berusaha menyakinkan bahwa semua akan baik baik saja.
.
KAMU SEDANG MEMBACA
Don't Go My Sister
Random[FOLLOW DAHULU SEBELUM MEMBACA] Bagaimana jika kamu punya saudara yg memiki penyakit? apakah kau akan menjaganya dan over protektif padanya. tapi dibalik semua itu kau akan tersingkirkan dan diabaikan. " mian.eonnie gagal.kembalilah eonnie tdk...