Entah dimana lagi kini ia sekarang.
Ya, Lisa belum benar benar kembali. Ia masih terjebak di suatu tempat yang tak ia kenali. Hanya ada warna putih disini. Dan juga ... terasa dingin.
.
.
.
.
"Eonnie!!"
Suara itu ...
Ia mengenal suara itu.
Kepala Lisa bergerak mencari sumber suara itu. Matanya menelisik diantara warna putih disini.
"Bie ... Itukah kau?" Lirih Lisa.
"Eonnie!! Aku disini!! Liat aku"
Ya, tak salah lagi, memang benar dugaan Lisa. Dia ... Sosok yang kini tersenyum ke arah Lisa, Manis. Seorang gadis dengan wajah cantik kini berjalan menuju Lisa.
Sosok adik kelas yang bisa dibilang sangat dekat dengan Lisa sejak beberapa tahun terakhir kini berada di hadapan nya.
Sosok adik kelas yang selalu mengucapkan kagum kepadanya. Sesosok adik kelas yang selalu berada disamping Lisa.
Salah satu orang yang berani mendekati si dingin Lisa selain seulgi dan jungkook. Dan tentunya salah satu orang yang Lisa sayangi selama ini.
Ya, panggil saja eunbi.
Memandang wajah dan senyuman gadis ini entah mengapa membuat bulir air mata Lisa menetes. Dan ... Kenapa dadanya terasa sesak melihat senyum ceria gadis yang sudah ia anggap adik ini? Ia tak pernah seperti ini sebelumnya.
Ini ...Aneh.
"Eonnie, udah lama nggak ketemu hehe" gadis itu menyengir
"Eunbi, kamu ... Kenapa bisa ada disini eoh?" Bingung Lisa
" Gomawo, eonnie." Tanpa menjawab pertanyaan Lisa, justru eunbi kini berterima kasih dengan senyum tulus.
"Gomawo untuk apa?" Lisa semakin tak mengerti dengan ucapan gadis ini.
" Untuk semuanya. Maaf eunbi ngilang beberapa Minggu ini hehe. Eunbi nggak apa apa sekarang. Eonnie nggak perlu khawatir lagi sama eunbi"
"Eunbi seneng bisa kenal sama eonnie. Eonnie idola eunbi. Jangan lemah ya, eunbi tau eonnie itu kuat. Jangan sering kecapean lagi ya, jangan telat makan, jangan judes terlalu berlebihan sama yang lain. juga karna mungkin eunbi udah nggak bisa ngingetin dan bawain sarapan buat eonnie lagi." Entah mengapa mimik eunbi terlihat sendu kini.
" Eunbi kayaknya bakal kangen deh ngusilin eonnie sama seulgi eonnie. Eunbi juga bakal kangen latihan dance bareng kalian. Karna itu, eunbi bakal nunggu kalau saatnya kita bakal nari tanpa takut harus berhenti. Tentunya ditempat eunbi saat ini."
Lisa hanya terdiam. Ia tak tau harus berbicara apa ... Ia hanya merasa sesak dan perih disetiap omongan eunbi." Eunbi titip salam buat semuanya. Setelah eonnie nanti kembali dan tau semuanya. Jangan nangis ya, eonnie tau kan kalo eunbi benci orang nangis. Eunbi tau eonnie bakal baik baik aja ... Karna itu eunbi mohon bertahan. Jangan menyerah."
"Eunbi ... Apa yang kamu omongin eoh? Jangan bercanda. Eonnie nggak akan ketawa buat bercandaan kamu kali ini. Ini nggak lucu sama sekali." Dengan gemetar Lisa Berucap. Namun, hanya tatapan ceria dan senyuman yang terukir di wajah eunbi seolah menyakinkan bahwa semua akan baik baik saja.
"Eunbi jawab eonnie!!!!" Teriak marah Lisa. Ia tak suka perkataan eunbi ... Seolah olah ia akan pergi dan tak akan pernah kembali.
" Eonnie, eunbi udah tau apa permintaannya. Eonnie inget kan dulu pernah ngasih eunbi satu permintaan?" Eunbi tidak menjawab pertanyaan Lisa. Dan entah mengapa Lisa tak bisa berbicara sekarang. Lidahnya seolah Kelu.
"Eunbi pengen ... Jagain Naeun buat eunbi ya?. Perlakuin Naeun kayak dulu eonnie perlakuin eunbi. Jaga juga eomma buat eunbi ... Itu permintaan eunbi."
" Dan ... Maaf untuk semuanya. Maaf karna eunbi, semua jadi rumit dan buat eonnie juga ikut terluka."
"Nggak ada yang salah ... 'dia' juga nggak salah."
" Kebenaran bakal terungkap. Karna itu, ini saatnya eonnie kembali. Aku titip mereka ya eon. Aku pamit ... Annyeong" tersenyum untuk terakhir kalinya lalu hilang bagai debu.
Meninggalkan Lisa yang kini terasa sesak ... Ia tak tau apa yang terjadi, ada apa ini?
Perlahan ... Warna putih disekelilingnya memudar. Semua juga seolah berputar. Lisa seperti terombang ambing saat ini.
Dan yang ia ingat sebelum semua gelap adalah senyum seorang Park Eunbi yang sangat melekat di ingatan nya.
.
.
.
"Dokter!! Pasien sudah sadar." Teriakan perawat yang keluar dari salah satu ruang VIP itu seketika membuat Jennie berlari setelah dari kantin tadi sekedar untuk mengganjal perutnya serta chaeng.
Brakkk
Kini.
Dihadapan nya, mata yang sedari kemarin menutup rapat telah terbuka meski hanya setengah saja. Jennie bersyukur, segala ucapan doa dan makian kepada sang pencipta mengembalikan salah satu saudarinya.
"Lisa~ya ..." Lirih Jennie menutup mulutnya. Ia tak pernah merasa sebahagia ini.
Namun, ia tak berani mendekat, ia takut akan melukai Lisa ataupun Lisa yang tak ingin kehadirannya.
Perlahan ia bergeser kesamping setelah beberapa dokter masuk dan mengecek adiknya itu. Tak henti hentinya ia bersyukur ...
TBC.
KAMU SEDANG MEMBACA
Don't Go My Sister
Random[FOLLOW DAHULU SEBELUM MEMBACA] Bagaimana jika kamu punya saudara yg memiki penyakit? apakah kau akan menjaganya dan over protektif padanya. tapi dibalik semua itu kau akan tersingkirkan dan diabaikan. " mian.eonnie gagal.kembalilah eonnie tdk...