31. I Don't Care

6.7K 618 86
                                    

Lemas, sakit, lapar, haus, inilah yg dirasakan lisa saat ini. 1 hari full ia belum makan apa apa. Bahkan satu tetes air pun belum masuk ke tubuhnya. Sungguh.....ia hanya bisa bertahan hingga seseorang menyelamatknya. Namun apakah ada? Hah.....ia harap.

" shhhh....eomma....appa....appo..." lirih lisa

" hahhh hahh hahh sakit....ini sakit eomma..." lirih lisa menunduk pasrah

Cklek

" hai " datang pria tua yg kemarin

" kau tidur nyenyak? Hahaha kurasa tidak" smirk pria itu mendekati lisa

" tenanglah...setelah ini mungkin kau akan tidur nyenyak. Bahkan sangat nyenyak hingga kau tidak akan bisa bangun lagi untuk selamanya" pria itu

" lepaskan aku...keparat!!" Lisa

" eoh? Arra arra...aku akan melepasmu." Pria itu bergerak seolah ingin melepaskan ikatan tali lisa

" eitss tapi bukankah lebih menarik jika kakakmu sendiri yg melepaskanmu?" Pria itu berdiri

" hahaha ka-" ucapan pria itu terheti saat adanya dering telpon


" appa!!!" Teriak seseorang di seberang telepon

" aigoo anak appa ada apa eoh?" Pria itu langsung melembut

" appa...aku sudah sembuh total. Aku sudah bisa berjalan sekarang appa...bahkan aku sudah bisa berlari." Cerita anak itu girang

" appa...eodiso? Appa kemana? Pulang lah...aku ingin menunjukan ini kepada appa.." anak itu melanjutkan

" j-jinja? Ka-kau sudah dapat berjalan kembali? Hahaha araso...besok appa akan pulang dan tunggu appa eoh" pria itu lirih namun penuh kebahagiaan terpancar dimatanya

" nee appa. Oh ya appa..aku bisa berjalan karna ada eonnie baik yg membantuku. Dan aku akan menceritakanya besok. Jadi appa besok aku akan menunggumu. Cepatlah kembali " anak itu

" arra..." pria itu

Tut... ( telepon dimatikan)

" anakku...anaku bisa berjalan lagi" lirih pria itu terharu

" tapi tetap saja. Dia telah menghilangkan putriku . Dia telah memisahkan aku dengan putriku. Jadi tak akan kubiarkan dia bebas" geram pria itu

" hei.....ingin dengar suara kakakmu?" Pria itu

" percuma" lisa lirih sambil menunduk

" percuma saja kau memberitahunya bodoh. Dia tak akan datang. Sia sia jika kau mengancamnya. Ia tak akan datang. Bahkan sekalipun....jika aku mati" suara lisa melirih di akhir katanya

" apa aku bodoh? Kau adiknya. Dan tentunya aku tak percaya dengan bualan kosongmu itu eoh. " remeh pria itu

" terserah apa katamu. Jangan salahkan aku jika kau hanya buang buang waktu dan tenaga hanya untuk ini" lisa

" diam!!"

Plakkkk

" hoshh hoshh hoshh " lirih lisa merasakan panas yg menjalar di pipinya. Bahkan ia yakin kini pipinya sudah membiru bahkan sudut bibirnya sobek

" akan kubuktikan ucapanmu" sinis pria itu mengeluarkan hp nya

*****

* jisoo pov

" hahhh aku haus" jisoo perlahan keluar dari kamarnya menuju dapur. Namun saat ia melewati pintu kamar bercat putih dengan hiasan warna kuning ia pun menghentikan langkahnya.

Don't Go My SisterTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang