Gelap, sunyi, dingin, berdebu, inilah kondisi disebuah bangunan yg kini diyakini bekas pabrik minyak itu.
Terlihat adanya kursi yg tengah mengikat seorang gadis yg maaih belum sadarkan diri.
" enghhhh " erang gadis itu
" chaeng..." lirih gadis itu yg tak lain lisa
Cklekkkk
" kau sudah bangun nona?" Seseorang datang dan mendekat kearah lisa
" siapa kau..." lisa lemas
" aku? Tenanglah...aku bujan orang jahat. Aku juga punya seorang anak. Dua princess. Salah satunya juga mungkin sepantaran denganmu. Hahaha tapi dia pergi...pergi meninggalkan appa nya ini. Apakah ia tak tau jika appa nya ini kini seperti orang gila? Hahah aku memang gila." Smirk pria itu
" apa maksudmu hahhh!! Apa hubunganya dengan saudaraku!! " lisa emosi
" hubunganya? Hahah lucu sekali...apa kau ingin tau?" Pria itu mulai berjongkok berhadapan dengan lisa
" putriku telah tiada..." suara pria itu serak menandakan betapa rapuhnya ia
" ia kecelakaan bersama adiknya sepulang sekolah. Di-dia tertabrak karna menolong adiknya itu. Dia memang kakak yg baik bukan? Aku bangga padanya." Lirih pria itu
Lisa yg kini terikat hanya bisa terdiam mencerna semua ucapan pria itu.
" dia tertabrak mobil waktu itu. Dan ia belum meninggal jika saja penabrak sialan itu keluar dan menolongnya. Wanita brengsek itu yg telah membunuh putriku...." rahang pria itu mengeras
" a-apa maksudmu?" Lisa
" dia yg telah membunuh putriku...wanita brengsek itu...ya...wanita yg tak lain tak bukan kakak kandung mu yg bajingan itu....kim jisoo!!!" Teriak pria itu tepat di depan lisa
Deghhhh
" a-aniya....tidak mungkin" lirih lisa dengan pandangan kosong.
" dan kau.....kau adalah umpanku agar bajingan itu kemari" pria itu mencengkrang dagu lisa kuat
" sebaiknya kau bersiap. Karna mungkin sebentar lagi eonnie mu itu akan tersiksa ditanganku" sebelum meninggalkan ruangan itu pria itu berucap
Blammmm
" ani....tak mungkin..." lirih lisa
" eonnie" lisa
~~~~~~••••
" darimana saja kau chaeng? Ha??" Ucap jisoo saat melihat adiknya yg kini baru sampai rumah
" a-anu tadi eon....rose cuma jalan jalan sebentar ditaman kok" rose takut
" kan eonnie udah bilang jangan pergi!! Kenapa kamu pergi sih? " jisoo menahan amarah
" mian eonnie..." lirih chaeng terlihat ingin menangis
" hahh ara....jangan keluar lagi eoh? Kau tak apa kan? " tanya jisoo sambil nemeluk rose
Rose pun hanya menggeleng kan kepalanya bahwa ia tak apa
" yasudah...naik lah kekamarmu...mandi lalu makan. Jangan lupa minum obatmu eoh" jisoo mengusap kepala rose
Rosepun meninggalkan jisoo dan naik keatas dimana kamarnya berada
" paman !" Panggil jisoo yg melihat ahjusii sedang lewat
" iya. Ada apa nona," ahjusii
" aniya...tadi memang rose kemana paman? Dan tadi ia bersama siapa?" Jisoo
" ohhh tadi non rose pergi ke taman sama non lisa. Tapi non lisa katanya ada urusan jadi minta jemput paman buat nganter non rose" jelas ahjussi
" ohhh" jisoo
Paman pun ingin pergi namun jisoo menghentikanya
" eh anu paman...itu kalau lisa dimana paman?" Jisoo
" nee? " bingung ahjusii karna tak biasanya nona terrua di rumah ini bertanya tentang nona mudanya ini
" ahhh kalo non lisa paman nggak tau. Soalnya waktu sampe disana paman sama non rose langsubg pulang" ahjusii
" ahhh baiklah terima kasih paman" jisoo
Ahjusii pun pergi meninggalkan jisoo yg kini termenung menatap foto keluarga mereka yg telah lama terpasang di ruang tamu
Di foto itu terlihat jelas kebahagiaan di mata mereka. Foto masa kecil mereka bersama kedua orang tua mereka. Foto yg mungkin paling berharga dibanding foto foto lainya di rumah ini.
Namun perhatianya kini hanya pada satu sosok yg ada di foto itu. Seorang anak kecil yg tengah dipangku oleh anak lain yg lebih tua darinya. Anak yg lebih tua itu tak lain adalah jisoo dan yg sedang ia pangku adalah adiknya lisa. Ya lisa.
Perlahan ia sentuh dadanya yg berdetup kencang tak seperti biasanya. Rasa tak karuan yg hinggap dihatinya membuat ia tak tenang sama sekali. Ia hanya mencoba tenang seperti tak ada apa apa yg terjadi
" ada apa ini....kenapa...rose sudah ada di rumah...jennie juaga ada dikamarnya...tapi lisa...." jisoo
" a-aniya...dia bisa melindungi dirinya sendiri. Dia kuat. Dia bahkan punya sabuk hitam saat masih smp. Ya...dia pasti baik baik saja. Ya...lisa kuat ia tak apa..." jisoo
" kuharap" lirih jisoo
KAMU SEDANG MEMBACA
Don't Go My Sister
Random[FOLLOW DAHULU SEBELUM MEMBACA] Bagaimana jika kamu punya saudara yg memiki penyakit? apakah kau akan menjaganya dan over protektif padanya. tapi dibalik semua itu kau akan tersingkirkan dan diabaikan. " mian.eonnie gagal.kembalilah eonnie tdk...