Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
𝗬𝗲𝗮𝗿 𝗙𝗶𝘃𝗲
᠃ ⚘᠂ ⚘ ˚ ⚘ ᠂ ⚘ ᠃
"Jadi bagaimana tadi?" Ujar Ron.
"Wet. I mean, dia sedikit menangis tadi. And... Ugh she Just left, she said Draco might waiting for her." Ujar Harry sambil menatap lantai.
"Seburuk itukah kau?" Ledek Ron.
"Aku yakin ciuman Harry lebih dari memuaskan. Y/n belakangan ini agak murung." Ujar Hermione.
"Kupikir ciuman akan membuat ia senang." Ujar Ron terkekeh.
"Apa kau tak mengerti apa yang dia rasakan? Sebelum menjadi kekasih Draco, ia sangat dekat dengan Cedric, tentu saja dia merasa sedih tentang Cedric ditambah kedua orangtua nya kini sedang bermasalah di kementerian dengan Umbridge, dan takut gagal dalam ujian OWL, dan...dia mendapat beberapa mimpi buruk yang terasa sangat nyata, dia hanya cerita padaku." Jelas Hermione.
"Dia tak dapat merasakan semua itu. Dia bisa meledak." Ujar Ron.
"Hanya karena kau punya emosi seperti anak kecil." Ujar Hermione, Ron pun terdiam. Harry yang melihat suasana di antara keduanya hanya tersenyum jahil membuat Ron dan Hermione tertawa kecil karenanya.
᠃ ⚘᠂ ⚘ ˚ ⚘ ᠂ ⚘ ᠃
Y/n mendudukkan dirinya di sofa, tubuhnya terasa lelah, benar-benar lelah. Ada beberapa hal yang mengganggu pikirannya akhir-akhir ini. Jujur saja ia mendapat mimpi dimana semua orang tengah menangisi nya, beberapa orang bahkan berkali-kali meminta maaf padanya, ia juga mendengar Draco, Harry dan beberapa teman dekatnya terus memanggil namanya, itu tentu membuat y/n sedikit teralih kan dan tidak fokus pada jam pelajaran ataupun sesi latihan bersama Harry.
Y/n menghela nafas dan memejamkan matanya sambil memijat pelipis nya.
'You are Part of me, y/n.'
Terjadi lagi, suara itu. Ia terus-menerus mengatakan bahwa y/n adalah bagian dari dirinya.
'That' s why you HAVE to join me, y/n.'
Ia terus mengatakan bahwa y/n harus bergabung dengannya.
