Alika menatap rumah berlantai dua, tempat kosannya. Kemarin, Alika sudah membayar sewa kamar untuk tiga bulan. Alika duduk di atas motor maticnya, di depan rumah kosan. Menunggu taxi online yang membawa kopernya datang.Tak lama, ada seseorang yang membuka pagar kosan, bersamaan dengan taxi online yang Alika pesan datang. Cowok yang membuka pagar itu tersenyum pada Alika, dan Alika membalasnya dengan senyum canggung.
"Lo yang mau ngekost disini ya?" tanyanya pada Alika.
"I-iya Bang." jawabnya.
Cowok itu mengangguk, lalu diam menatap Alika yang sekarang sedang memberikan uang kepada supir taxi online, setelah barang-barangnya di turunkan. Alika berbalik sambil menarik koper dan ransel yang lumayan besar, mendapati cowok tadi yang sekarang menatapnya, membuat Alika malu sendiri.
"Abang kenapa ngeliatin Alika?" tanyanya.
Cowok itu tersenyum lalu mengangguk-anggukkan kepalanya. "Oh ... Namanya Alika? Gak apa-apa dong gue lihatin lo, kan gue punya mata."
"Tapi Alika risih!" keluhnya.
Cowok itu tertawa sambil membukakan pagar lebih lebar lagi. Lalu mendekat pada Alika untuk menepuk puncak kepala Alika dengan sisa tawanya. "Anak baik nih pasti, soalnya jujur banget." setelah itu ia mengambil-alih koper dan ransel yang Alika bawa.
"Eh, biar Alika aja, Alika bisa kok."
"Biar gue aja. Lo masukin motor lo aja, sana." ujarnya sambil membawa koper dan ransel Alika masuk ke dalam.
🐇🐇🐇
Cowok itu menurunkan koper dan ransel milik Alika di depan salah satu kamar di lantai dua. Mengeluarkan kunci dari saku celananya, lalu membuka pintu kamar lebar-lebar. "Ini kamar lo." ujarnya.
Alika masuk ke dalam kamar yang akan ia tempati, diikuti cowok tadi yang membantunya. Melihat-lihat sekeliling. Tidak sebesar kamarnya yang ada dirumah, tapi lumayan bagi Alika.
Satu spring-bed berukuran Quin-size yang sudah dibalut sprei putih, Meja belajar yang langsung menghadap jendela, rak gantung untuk menyimpan buku atau furniture lain, Satu lemari baju, rak sepatu yang ada di balik pintu, dan ada kamar mandi di dalamnya.
"Kamarnya udah diberesin sama Mbak Sekar tadi pagi, dia penjaga kosan sini. Biasanya datang tiap pagi buat beresin kosan." ujar cowok itu yang langsung diangguki oleh Alika.
"Makasih ya Bang ... Eummm siapa namanya?"
Cowok itu terkekeh karena tingkah Alika yang menggemaskan. "Rangga."
"Oh iya, makasih ya Bang Rangga udah bantuin Alika."
"Iya sama-sama. Yaudah lo istirahat dulu aja sama beres-beres barang lo. Ntar kalo anak-anak yang lain udah pada balik, gue kenalin ke elo." setelah itu dia keluar dari kamar Alika.
Alika menutup dan mengunci pintu kamarnya, lalu menarik koper dan ranselnya. Pekerjaan mudah yang bisa Alika lakukan, hanya tinggal memindah-mindahkan pakaiannya ke dalam lemari dan menyusun barang-barangnya.
Alika menjatuhkan tubuhnya diatas kasur, menghela nafas panjang, dan memejamkan matanya. Lelah. Itu yang Alika rasakan. Maklum, Alika itu anaknya sangat manja, tidak pernah melakukan pekerjaan rumah. Jadi tidak heran jika Alika sangat lelah setelah menyusun barang-barangnya.
🐇🐇🐇
Samar-samar, Alika mendengar suara ketukan pintu kamarnya, tapi ia enggan untuk membuka matanya atau hanya sekedar menyahut. Jadi ia menutupi kepalanya dengan bantal.
Suara ketukan itu kembali terdengar dan dibarengi dengan suara seorang cowok yang memanggilnya. "Al?"
Kali ini Alika menyahut dengan gumaman, entah itu terdengar sampai keluar atau tidak, Alika tidak peduli, ia masih mengantuk.
KAMU SEDANG MEMBACA
Anak Kosan
Teen Fiction[PLAGIAT = SAMPAH!] Apa jadinya jika cewek polos, manja dan 'sedikit' pemalu atau bisa dibilang nyaris tidak punya malu, memutuskan untuk ngekost? Namanya Alika Naila Khazana Putri, biasa di panggil Alika atau Al. Cewek yang mempunyai wajah imut da...