Jangan lupa komen disetiap paragraf yaa, vote juga jangan lupa!
—————
Setelah magrib, Bian benar-benar menyerang kamar kost Azka. Menyerang disini, bukan menyerang dalam artian menghancurkan. Tapi hanya datang tiba-tiba dan mengganggu kegiatan Azka di kamar kost.
Azka yang baru saja selesai mandi dan hanya mengenakan handuk yang melilit di pinggangnya, menatap Bian yang sudah berbaring di kasurnya setelah dibukakan pintu dengan tatapan kesal.
"Lo ngapain sih kesini?" tanya Azka sambil menutup pintu dan mengambil pakaian di dalam lemari.
Bukannya menjawab, Bian malah mengomel. "Lo ngapain mandi jam segini? Mau sakit lo?"
"Mau duit, gue." sahut Azka asal, lalu masuk ke dalam kamar mandi. Tak berselang lama, Azka keluar dengan kaos dan celana boxer yang sudah melekat ditubuhnya. Ia ikut membaringkan tubuhnya disebelah Bian setelah menggeser paksa tubuh Abangnya itu.
"Buruan buka room chat lo sama Alika, gue mau lihat." ujar Bian tak sabaran saat melihat Azka yang hendak mengambil ponselnya.
"Udah gue bilang, tunggu Alika keceplosan aja." ucap Azka membuat Bian berdecak.
Dan pada akhirnya, Bian hanya bisa mengalah. Lagi pun, Bian tidak ingin memaksa keputusan Azka dan Alika yang belum mau memberitahukan alamat kosan Alika. Biarkan semua berjalan sesuai alurnya—menunggu Alika keceplosan—dan dirinya sudah mengatur kapan adik perempuannya itu keceplosan.
Ah ... Bian sangat memuji otaknya yang selalu lancar memberikan ide untuk bertemu dengan adik perempuannya yang selalu menghindar.
"Ka, besok gue yang anter-jemput lo sama Alika ke sekolah." ujar Bian.
"Gak ah, yang ada ntar Alika ngambek gara-gara gue bawa lo ke kosannya." tolak Azka mentah-mentah.
Bian mendengus. "Yaudah lo berangkat sekolah gak usah bawa kendaraan, naik taksi aja. Ntar pulangnya gue jemput lo sama Alika."
Azka menoleh dan menatap Bian dengan wajah konyol lalu menyeringai. "Gue tau isi pikiran lo, Bang."
Bian juga menunjukan ekspresi konyol dengan halis yang naik-turun. Ia menyengir. "Mwehehehehe." dan setelahnya, mereka tertawa keras, menertawai isi pikiran konyol mereka.
🐇🐇🐇
Malam ini Alika menikmati suasana baru untuk mencari makan diluar bersama ketiga teman barunya. Memang sih, kemarin juga ia mencari makan diluar, tapi karena kemarin malam ada sedikit masalah dan anggotanya tidak lengkap, jadi Alika tidak merasakan suasana baru itu.
Alika sudah siap dengan piyama yang dibalut dengan hoodie hitamnya, dan juga Alika tidak lupa membawa dompetnya. Cukup kemarin saja Alika meminjam uang pada Leon, sekarang jangan!
Alika mengetuk pintu kamar Leon dengan keras lalu berteriak. "BANG LEOOOON AYOO! ALIKA UDAH SIAP!"
Tak membutuhkan waktu lama, Leon sudah membuka pintu kamarnya dan menyorot Alika datar. "Duluan, ntar nyusul." ucap Leon.
"Bareng aja."
"Tunggu bawah."
Alika mengernyitkan dahinya bingung dan memiringkan kepalanya membuat Leon mati-matian menahan tangannya untuk tidak mencubit pipi Alika karena gemas.
"Bang Leon ngomongnya jangan setengah-setengah, Alika gak ngerti." keluhnya pada Leon.
Mengangguk pelan, Leon kembali berbicara dengan sabar. "Lo duluan aja ke bawahnya, entar gue nyusul."
KAMU SEDANG MEMBACA
Anak Kosan
Teen Fiction[PLAGIAT = SAMPAH!] Apa jadinya jika cewek polos, manja dan 'sedikit' pemalu atau bisa dibilang nyaris tidak punya malu, memutuskan untuk ngekost? Namanya Alika Naila Khazana Putri, biasa di panggil Alika atau Al. Cewek yang mempunyai wajah imut da...