Dublura
Thriller-Horror
By. ddateok
***
Warn! mention of paranormal activity, riddle
***
Chaeyoung memang tidak pernah suka dengan ide tinggal sendirian karena di waktu tertentu dia bisa menjadi orang paling berani di dunia, menyapa setiap makhluk tak kasat mata, mungkin mengajak mereka duduk sebentar, dan menyeduhkan secangkir teh untuk berbincang-bincang hangat. Namun, di waktu lainnya bisa menjadi si pecundang yang lebih suka menahan pipis semalaman daripada keluar kamar dan bertemu dengan ruangan-ruangan di rumah yang gelap.
Lisa tidak jauh berbeda, membuat keduanya sering memaksa Jisoo untuk pindah saja ke kontrakan yang nyaman daripada tinggal di flat sempit. Jisoo memutar bola mata, memercikkan air dari sedotannya ke wajah Chaeyoung dan Lisa yang penuh harap, dan berkata, "Lalu gue tidur di mana? Just in case, kontrakan lo cuma ada dua kamar."
"Itu cuma telepon, oke?" ujar Chaeyoung meyakinkan. Lebih cepat pulih dari keterkejutannya daripada Lisa yang menyembunyikan tubuhnya utuh di dalam selimut. Wanita Park mengambil handphone dan melihat nama yang tertera di layar. "Ini Jennie."
Mendengar nama teman baiknya disebut, Lisa perlahan keluar. Menyibak selimutnya sehingga wajahnya terlihat. Tangan diulurkan, menerima handphone. "Halo?" Ujung mata Lisa berair. Dia memang penakut sejati.
"Hai, Lisa!" jawab Jennie, nadanya terdengar sangat bahagia. "Lo sudah bangun atau terbangun karena gue telepon?"
Lisa mendengus. Seketika lupa dengan takutnya. "Aku sudah bangun dari tadi kok." Ditambah gerutuan soal dia tidak semalas itu. Hanya di beberapa hari saja karena terlalu bekerja keras selama hari aktif. "Kenapa? Jangan bahas pekerjaan di hari minggu!" tegasnya.
"Gak lah. Gue juga males kali," balas Jennie di seberang. Lisa menghidupkan pengeras suara sehingga Chaeyoung juga bisa mendengarnya. Alasan utama adalah karena tangan wanita itu basah, dia suka begitu ketika takut. "Chaeyoung sudah di rumah nggak?"
Mendengar namanya disebut, Chaeyoung mengedipkan mata cepat. Refleks saling pandang dengan Lisa yang mencicit, "Chaeyoung?"
"Memang lo kenal Chaeyoung siapa lagi selain teman satu kos lo itu?" Jennie sepertinya berada di luar. Terdengar suara gemeresak dan tumpukan percakapan sebagai latar belakang. "Tadi gue ketemu dia di depan apotek. Habis beli obat gitu deh, tapi gue tanyain sakit apa diam aja. Terus pergi."
Dia sempat menutup speaker, berteriak entah kepada siapa, lalu kembali ke dalam panggilan. "Wajahnya agak pucat sih, kelihatan bakal pingsan, tapi nggak mau diantar pulang." Suara gemeresak lainnya, Jennie menggerutu tentang sepatunya yang tidak nyaman. "Jadi dia sudah sampai dengan selamat kan?"
Chaeyoung benci perasaan ini. Ketika jantungnya seperti tersetrum sesuatu hingga otaknya terkejut. Organ tubuhnya akan berhenti bekerja, kaku mendadak, dan sama sekali tidak bisa digerakkan. Ada sesuatu yang dingin dilempar ke punggungnya, menyelimuti tulang belakang, seolah seseorang sedang menempelkan moncong pistol di kepalanya. Chaeyoung jelas baru bangun nyaris siang dengan perasaan paling tidak enak sepanjang masa, bahkan 'bekas' tidurnya yang berupa basah di sekujur tubuh dan rasa lengket menjijikkan masih ada. Aromanya masih memuakkan, campuran antara parfum yang menusuk dan keringat.
Lisa meneguk ludah. Menatap Chaeyoung dengan wajah tergugup yang dia punya. Tangannya yang memegang handphone tremor.
"J-Jennie ...," cicitnya takut, "Chaeyoung baru saja bangun tidur."
"Hah?"
Hal ini sering kali terjadi.
Ɵ Ɵ Ɵ Ɵ Ɵ Ɵ Ɵ Ɵ Ɵ Ɵ
Dublura (Rumanian) as known as Doppelganger
literally "double-walker" is a biologically unrelated , or a double, of a living person.
In fiction and mythology, a doppelganger is often portrayed as a ghostly or phenomenon and usually seen as a of bad luck. Other traditions and stories equate a doppelganger with an .
SEBAGIAN PART DIHAPUS UNTUK KEPENTINGAN PENERBITAN
MEGA PROJECT: SEASON GREETINGS

KAMU SEDANG MEMBACA
DARAH HIGH MUMBUL
Hayran KurguKontes kepenulisan FF oneshot teamorosie untuk umum.