Something Hide
Action, Angst
By. nina271199
***
Senyumnya merekah. Membentuk kerutan tipis pada sisi mata cantiknya. Di tengah berjejernya pohon cornelian cherry yang bermekaran indah sebab hilir angin semi, gadis cantik itu berjalan cepat saat melihat sosok lelaki yang dirindukannya sudah berdiri disana— melebarkan kedua tangan, menyambut kedatangannya.
Kedua insan yang saling merindu itu berpelukan begitu lama. Bahkan sang lelaki mengangkat tubuh gadisnya hingga kaki itu mengudara di atas tanah. Mengantarkan kehangatan dan menumpahkan segala rasa rindu yang sudah lama menggebu. Hingga kemudian pelukan itu terurai. Menyisakan keduanya yang saling pandang. Mereka seolah menyalurkan segalanya hanya lewat tatapan mata.
"Maaf harus membuatmu lama menunggu." Lelaki itu merapihkan anak rambut sang gadis yang terlihat sedikit acak.
Roséanne Park namanya. Gadis cantik si pecinta bunga. Satu lagi kesukaannya, yaitu lelaki manis yang kini sedang memandanginya dengan penuh cinta— Jeon Jungkook.
Senyum manis masih terpatri di wajah Rosé. Namun lelehan air bening di pelupuk mata membuat siapa saja tahu, jika keadaannya jauh dari kata baik.
"Kenapa pacarku ini cengeng sekali sih."
Tangan Jungkook terulur menghapus air mata dengan ibu jarinya, menjawil hidung Rosé yang memerah. Tertawa gemas sebab sang empu tak berhenti menangis.
"Kau pikir dua bulan waktu yang singkat? Aku hampir gila saat kau tak dapat aku hubungi selama itu." Rosé memukul bahu tegap pria di depannya.
Jungkook meringis sebab pukulan kecil itu mengenai sesuatu yang ditutupi jaket kulit hitamnya, namun tak lama Jungkook tertawa dan kembali membawa Rosé dalam dekapan. Mengusap halus rambut wangi yang selalu membuatnya menggila. Nyatanya Jungkook terlalu mencintai gadisnya, mau diberi pukulan sekeras apapun dia akan selalu memberikan cinta dan kenyamanan bagi Rosé.
"Sudah puas peluknya? Mau berangkat sekarang?" Jungkook bertanya lembut dalam dekapan, lalu mendapat anggukan lugu dari Rosé.
Keduanya memutuskan untuk bersepeda di sekitar Yeouido Hangang. Dengan mengandalkan si antik— sebutan dari si pemilik, sepertinya itu ide bagus untuk menghabiskan waktu siang cerah di kota Seoul.
Selain mengurangi potensi terjadinya pencemaran udara, alasan lainnya adalah keinginan Rosé sendiri. Ingin lebih romantis seperti pasangan muda pada umumnya. Menciptakan hal kinky dan terkesan cheesy melalui sesuatu yang lebih sederhana.
Pegangan Rosé pada pinggang ramping dan kencang milik Jungkook begitu erat. Angin berulang kali menerbangkan rambut pirangnya. Rosé memejamkan kedua mata dan merasakan aroma maskulin yang menguar dari tubuh Jungkook karena hembusan angin.
"Jungkook?"
"Hmm?"
"Aku ingin bertanya sesuatu padamu."
Rosé semakin mengeratkan pegangannya pada pinggang Jungkook saat tak sengaja ban sepeda mereka melindas kerikil berukuran sedang.
"Katakanlah."
"Aku sangat ingin tahu. Sebenarnya apa yang kau lakukan selama 2 bulan. Boleh kau ceritakan?"
Bersamaan dengan selesainya Rosé melontarkan pertanyaan, Jungkook secara perlahan menghentikan goesan pedal sepeda. Lelaki itu mendaratkan kedua kakinya pada permukaan tanah, memberi topangan kuat supaya tetap seimbang. Beberapa menit keduanya hanya saling diam dengan pikiran masing-masing