Last Spring With You
Fantasy
By. yumikarose
***
Kehancuran melanda. Pertumpahan darah di mana-mana. Netranya melihat dengan jelas, para sahabatnya, dan orang-orang tidak bersalah tergeletak tak berdaya. Kota ini hancur karena dia. Iya, dia. Musuhnya dari dunia penyihir. Entah bagaimana caranya, dia bisa masuk ke dunia manusia dan menghancurkan segala yang ada di kota tempat ia tinggal.
Ia—Rosé—tentu amat murka dengan kehadirannya. Hal itu dapat berimbas buruk bagi dunia manusia. Seharusnya dia tidak datang ke sini, seharusnya dia tidak menyerangnya di dunia manusia. Kota ini tidak seharusnya menjadi tempat perselisihan mereka berdua.
"Sudah cukup! Ini bukan tempatmu, Jiho! Hentikan semua ini! Lawanmu adalah aku, bukan mereka ataupun manusia yang tinggal di sini! Kenapa kau serang mereka juga?"
Tubuhnya berdiri di hadapan Jiho. Menatapnya nyalang, tanda ia benar-benar marah pada gadis yang selama ini menjadi sahabatnya. Benar, mereka memang bersahabat sudah sangat lama. Hanya saja, ia memilih untuk tinggal di dunia manusia karena harus melindungi mereka.
"Memangnya aku peduli? Kau! Mereka tidak akan seperti ini jika kau tidak tinggal di sini dan memberikan cincin itu padaku! Semuanya akan baik-baik saja, jika kau menuruti kata-kataku!" sentak Jiho, menambah api amarah di hati Rosé.
Gadis itu sangat terobsesi untuk memiliki cincin keturunan yang diberikan padanya. Jiho sangat ingin memiliki cincin itu, karena dia dapat menguasai dunia penyihir.
"Pergi, Jiho. Aku tidak akan melukaimu, jadi lebih baik kau pergi. Sekarang!"
Jiho tertawa sinis, langkahnya semakin mendekati Rosé. Kedua netra mereka saling menatap dan tersirat api amarah di dalamnya.
"Kau pikir aku takut?" bisiknya tepat di samping telinga Rosé.
Tangannya terangkat dan sihir mulai keluar. Oh, dia ingin menyerang dari belakang ternyata. Namun usahanya tak berhasil. Rosé lebih dulu menangkis tangannya, sebelum sihir milik Jiho mengenai dirinya.
"Sialan!"
"Tak kusangka, kini dirimu menjadi pengecut, Jiho," ujar Rosé sarkas, sesaat setelah ia dorong Jiho menjauh darinya.
"Beraninya kau!"
Jiho mulai mengeluarkan sihir yang lebih besar, Rosé hanya diam waspada. Kekuatan sihir mereka itu setara. Namun berkat cincin keturunan itu, kekuatan sihir yang Rosé miliki menjadi lebih kuat dibanding yang lain.
Brak!
Suara keras itu terdengar. Rosé menghindar dengan mudah dari serangan Jiho, tapi imbasnya, sihir Jiho mengenai mobil yang ada di belakangnya hingga mobil itu terpental cukup jauh.
"Aku sudah memberikanmu kesempatan, Jiho. Tapi kau tak ingin mendengar, maafkan aku jika kau terluka, tapi aku melakukan ini untuk menjaga keseimbangan dunia manusia dan dunia penyihir." Rosé berucap dengan tatapan dinginnya. Tangannya sudah terangkat mengeluarkan sihir putih miliknya, kemudian ia arahkan pada Jiho.
Jiho berusaha menangkisnya dengan sihir hitam yang ia punya, tapi tidak terlalu membantu. Sebab ketika kedua sihir itu saling bertemu, tubuh Jiho langsung termundur beberapa langkah.
"Kenapa kau ingin menghancurkan dunia manusia juga? Kau pernah tinggal di sini, di mana rasa empatimu, hah?!" geram Rosé marah.
"Cih! Mereka itu lemah, sia-sia kau bersusah payah melindungi mereka. Memangnya mereka dapat memberikanmu apa? Tidak ada, 'kan? Justru hanya membuatmu repot, dasar bodoh!" cecarnya yang terus ingin membuat emosi Rosé tak terkontrol.
KAMU SEDANG MEMBACA
DARAH HIGH MUMBUL
FanfictionKontes kepenulisan FF oneshot teamorosie untuk umum.