Waktu menunjukan pukul 06:00, Fiki terbangun dari tidurnya karena dentingan alarm yang mengganggu mimpinya.
Ia beranjak dari kasurnya, dan bersiap pergi ke sekolah.
Ia menghabiskan sarapannya sambil berbagi tawa dengan keluarganya.
Setelah sarapannya habis, ia mencuci piringnya dan memakai jaketnya.
"Kiran, ayo berangkat!" Kata Fiki pada adik perempuannya.
"Iya kak." Sahut Kirana
Mereka berdua berpamitan kepada orang tua mereka.
Segera Fiki naiki motornya, begitupun dengan Kirana. Fiki melajukan kecepatan karena ia hampir terlambat.
------------Sesampainya di sekolah----------
Fiki melangkahkan kakinya menuju kelas 12 IPA II, beruntung ia sampai sebelum gerbang ditutup.
Fiki langsung menaruh tasnya di kursi dan mengambil tumblernya. Ia melihat ke kanan dan kiri, belum tampak Fany, teman sebangkunya.
Ya, sampai saat ini Fiki masih harus berteman dengan Fany dan menunggu Fany mencoba cintanya.
Tiba-tiba sebuah tangan memegang pundaknya, dan membuyarkan lamunannya. Ternyata itu adalah tangan Zweitson.
"Kenapa sih Fik, bengong mulu." Kata Zweitson.
"Engga, gapapa, eh Fany kok belum masuk kelas ya." Balas Fiki
Zweitson menjawab,"gatau deh izin kali, ooh jangan-jangan lu lagi mikirin Fany yaa."
"Apaan sih son." Kata Fiki
Ceklek
Suara pintu itu menghentikan obrolan kedua sahabat itu. Mereka kemudian duduk di bangku masing-masing dan memulai pelajaran
"Anak-anak, apa ada yang tau Fany kemana?" Ujar Pak Asep.
Belum murid-murid menjawab, terdengar suara ketukan pintu diikuti dengan suara pintu terbuka.
Kriet..
Tampak Fany yang terlihat berkeringat dan ngos ngosan.
"Maaf pak, saya telat, tadi ban motornya kempes pak, jadi saya lari kesini." Ujar Fany yang masih ngos ngosan.
"Yaudah gapapa, silahkan duduk." Balas Pak Asep.
Fany pun duduk di kursi sebelah Fiki, tempat yang selau ia duduki.
"Capek ya?" Bisik Fiki.
"Yaiyalah Fik, aku lari dari warung Pak Joko sampe kesini." Bisik Fany pada Fiki.
Fiki pun tersenyum dan memerhatikan penjelasan Pak Asep.
2 jam kemudian
Terdengar bel istirahat yang menghentikan penjelasan Bu Wulan, guru Fisika mereka.
Fiki dan Zweitson langsung keluar kelas dan menuju kantin. Seperti biasa mereka disambut oleh Fajri, salah satu sahabat mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
Coba Dulu Cintaku | UN1TY
FanfictionKunikmati cinta sendiri dulu Walau harus pahit ku telan sakitku. Itulah yang dirasakan Fiki, menunggu tanpa kepastian di tengah kesedihan hatinya