Tanggung jawab | 08

199 33 2
                                    

Setelah menyelesaikan perbincangan 8 serangkai itu langsung menancap gas menuju rumah sakit tempat Fany di rawat

Sesampainya di rumah sakit...

Fiki dan sahabat-sahabatnya berjalan menuju ruangan yang telah diberitahukan oleh Aldi yaitu ruang cempaka 2

Sesampainya mereka di ruangan itu Fiki langsung mengetuk pintu

Tok tok tok..

Tak butuh waktu lama pintu terbuka dan menampilkan Aldi yang sudah bersiap untuk kembali ke Bandung

"Eh, gimana kabarnya? dah lama nih ga ketemu," ucap Aldi sambil tos-in mereka satu persatu

Ya mereka memang sudah kenal dekat karena alumni dari sekolah yang sama

"Weh bro, bae kok kita, lu apa kabar?" Ucap Farhan

"Baik dong, yaudah yok masuk,"

Mereka pun masuk dan menaruh keranjang buah di meja sebelah brankar Fany

"Eh kalian, makasih ya udah jenguk, maaf ngerepotin," ucap Fany dengan senyum manisnya

"Ga ngerepotin kok," ucap Gilang

"Loh kalian udah saling kenal?" Ucap Aldi

"Iya, kita bikin cover bareng soalnya," ucap Shandy

"Ooh, eh maaf ya bro, gua harus balik nih ke Bandung ada ujian yang ga bisa dilewatin" ucap Aldi

"Iya gapapa, ati ati ya bang," ucap Fajri

Aldi melangkahkan kakinya ke luar ruangan

Fiki nampak memandangi muka Fany yang lukanya sudah lebih baik dari kemarin namun sepertinya raut muka Fany menunjukan kelelelahan Fiki lalu berinisiatif untuk mengajak para sahabatnya pulang agar Fany dapat beristirahat

"Yaudah Fan, kita pulang dulu ya, kamu jangan lupa istirahat, tapi kamu gapapa sendiri?" ucap Fiki

"Gapapa Fik"

"Bye Fan" ucap ke 8 lelaki itu

Merekapun pergi menuju cafe milik Shandy

"Kenapa Fik? Kok jenguknya cepet banget," ucap Zweitson seraya meneguk minumannya

"Kasian Fany kayaknya kecapean, atau mungkin dia masih mikirin soal kemaren jadi biarin dia istirahat dulu"

Ke 7 lelaki di hadapannya mengangguk sebagai tanda mengerti

Keesokan harinya...

"Tumben pagi amat lu bangun bang," heran Kirana yang baru saja selesai memakai dasinya ketika melihat Fiki yang sudah rapi

"Mau jemput temen"

"Temen apa pacar," ledek Fany

"Temen," singkat Fiki

Mereka melahap sarapan yang telah disiapkan berdua karena kedua orang tua mereka sudah berangkat duluan

"De"

"Hmm"

"Lu hari ini berangkat sama si Lia kan?"

"Iya,emang kenapa?"

"Kan gue udah bilang, gue mau jemput temen terus..."

"Terus apaan?"

"Seterusnya gue juga harus jemput dia"

Kirana mengerutkan alisnya

"Emang dia siapa si? Ga punya motor atau gimana minta lu yang jemput"

Fiki menceritakan semuanya pada adiknya itu

"Terus lu mau? Emang lu siapanya? Keluarganya? Kan bukan, masa seenaknya ngasih tanggung jawab ke elu"

"Ya mau gimana lagi? Gue udah terlanjur janji juga, lagian gue punya hutang budi sama abangnya"

Ya sebenarnya 4 tahun lalu Aldi menyelamatkan Fiki. Pada saat itu Fiki pingsan dan di rumahnya sedang tidak ada siapa-siapa, saat itu Aldilah yang merawat Fiki hingga keluarga Fiki pulang

Kembali lagi ke dialog kakak beradik itu

"Serah"

Kirana langsung menyambar jaketnya dan melangkahkan kakinya menuju rumah Lia untuk berangkat bersama

"Huft, gimana ya" tanya Fiki dalam hati

"Bodo amatlah, Kiran ngambek urusan nanti yang penting jemput Fany dulu" lanjutnya dalam hati

Fiki melajukan motornya menuju rumah Fany

Tak perlu waktu lama Fiki sudah berada di depan rumah Fany

Tok tok tok...

Tak lama Fany pun membuka pintu

"Hai Fik, ngapain kesini?" Ujar Fany dengan senyum manisnya

Jantung Fiki berdebar melihat senyuman Fany

"Jemput kamu," ucap Fiki memalingkan wajahnya yang memerah

"Gausah, nanti Vian jemput kok"

"Bang Aldi kan udah nitip kamu ke aku termasuk urusan antar jemput"

"Gapapa, aku bisa sama Vian kok nati ngerepotin kamu"

"Kan aku udah janji berarti ini tanggung jawab aku dong"

Belum Fany menjawab terdengar suara motor dari depan

Mereka berdua menoleh ke sumber suara

"Tuh Vian udah dateng"

Ya itu adalah Vian

"Fan, ayo naik," ujar Vian

"Fik, aku duluan ya," ucap Fany

Fiki menahan tangan Fany

"Kakaknya udah nitipin dia ke gue, jadi mau gak mau harus gue yang anter"

"Apaan sih, dia pacar gue jir," tajam Vian

"Tapi gue disuruh buat jagain dia," dingin Fiki

Vian menatap Fiki tajam

"Eh udah dong, jangan berantem, aku berangkat sama Fiki aja deh"

"Kok gitu sih Fan!?"

"Gak usah ngebentak perempuan" tajam Fiki

Yeeey, gimana nih ceritanya? Seru gak?

Makasih ya yang udah baca, vote dan komen

Gimana nih puasanya? Masih semangat kan?

Mutualan yuk
IG : Jefe_ney
Twt : jennife75729392

Kayaknya cerita ini bakal ku up lebih sering deh, soalnya rencananya aku mau buat cerita baru

Ga pasti sih bakal up berapa hari sekali tapi pokoknya bakal lebih sering

Back to the nature, sporty, and humble

Tetep semangat ya puasanya

See yaa












Coba Dulu Cintaku | UN1TYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang