"yoi, yang penting lu jagain ade gue," ucap Aldi
"Siap bos," jawab Fiki
"Kalian ngomongin apa sih?" ujar Fany yang baru saja kembali dari dapur
"Eh, enggak kok, urusan cowok kamu gabakal ngerti," kikuk Aldi
Fany hanya mengangguk
"Jadi gimana bang?" tanya Fany
"Apanya?"
"Diizinin gak?"
"Enggak"
"Dih, kenapa?"
"Gue gamau lu kenapa-napa ya"
"Kenapa-napa gimana?"
"Kayak kemaren lah, bisa-bisanya gue lagi di perpus tiba-tiba denger lu kecelakaan"
Fany yang mendengar itu tak bergeming
Lalu mereka saling bertukar cerita, Fany dengan cerita Pak Bambang yang super tegas, Fiki dengan cerita leluconnya, dan Aldi tentang kemacetan yang melanda ibukota pagi tadi
Tak terasa waktu berlalu, kini waktu sudah menunjukkan pukul 17.00 jika Fiki tak segera pulang adiknya akan mengoceh lantaran orang tua mereka pasti belum pulang jadi tak ada orang di rumah
"Gue pulang dulu ya, Kiran pasti udah ngoceh nih di rumah," pamit Fiki
"Yaudah, makasih ya," ucap Aldi
Diperjalanan pulang..
"Yeyey, gue ga boleh sia siain kesempatan ini, kalo diinget dari kemaren kita kalo di motor diem dieman mulu," ucap Fiki dalam hati
"Oke, mulai sekarang gue harus ngajak ngobrol duluan, entar cari topik dulu"
"Terus apa lagi ya? Nanya Kiran aja kali ya "
Fiki terus menerus tersenyum di motor untung ia memakai helm jadi ga ketauan orang lain kalo ketahuan mungkin bisa dikira orang gila :)
Setelah sampai..
Benar saja perkiraannya Kirana telah sampai di rumah"Bang, kalo mau pergi ngabarin dulu napa, tau gitu tadi gue di rumah Lia dulu," gerutu Kirana
"Heh gaada gaada, anak gadis udah mau malem jangan keluyuran," omel Fiki
"Hih giidi giidi, inik gidis idih mii milim jingin kiyilirin," Kirana menye-menye
"Dah ah gue mau mandi" ucap Fiki seraya masuk ke kamarnya
"Yaudah sono"
"Eh Kir," ujar Fiki yang nongol lagi dari arah kamar
"Hm?"
"Cara deketin cewe gimana sih?"
"Mau deketin siapa lu?"
"Enggak kok penasaran doang," alibi Fiki
"Ka Fany yaa?" tanya Kirana dengan nada meledek
"Iya udah cepetan kasi tau"
"Dih, mau dikasih tau tapi marah-marah"
"Caranya gimana adikku yang manis?"
"Nah gitu dong, yang pertama yang paling basic adalah pake kata-kata romantis tapi lu harus tau dulu dia tipe cewe yang gimana karena ga semua cewe suka digombalin,"
"Bentar gue catet dulu," Fiki mengambil buku dan mencatat apa yang telah Kirana jelaskan
"Dih gitu doang dicatet, lemah otak lu"
"Lanjutin cepetan, ngomong mulu"
"Ck, yang kedua yang paling penting nih lu harus buat dia nyaman, caranya lu kasih perhatian kek apa kek"
"Terus?"
"Sisanya juga gue bingung karena pada dasarnya cinta itu gak bisa dipaksa, mau sekeras apapun lu usaha kalo dia ga cinta ya ga bakal berhasil"
"Ah lu mah bikin gue pesimis"
"Emang lu ga ngerasa kalo Ka Fany juga suka sama lu?"
"Hah? Emang?"
"Gue gatau juga si, tapi kalo menurut gue ya Ka Fany juga ada rasa sama lu"
"Ngawur"
"Yeh udah gue semangetin juga"
"Hmm"
Setelah itu Fiki kembali ke kamar lalu mandi dan berpakaian
Sementara di rumah Fany..
"Bang, Fany masuk kamar ya," ucap Fany setelah selesai mencuci piring
"Oke," jawab Aldi yang sekarang terpaku pada layar laptop
Setelah masuk ke kamar Fany langsung merebahkan tubuhnya
"Yang aku denger tadi beneran gasi? Apa aku geer doang ya? Tapi tadi jelas banget kedengeran," di dalam hatinya Fany masih bertanya-tanya tentang apa yang tadi siang ia dengar
Iya, Fany tadi menguping pembicaraan Aldi dan Fiki. Jarak dari ruang tamu ke dapur tak terlalu jauh lagipun telinga Fany sangat peka maka pasti masih terdengar olehnya
"Kalo nanti Fiki nembak aku gimana ya?" ucap Fany dalam hati sambil tersenyum sendiri
"Iya aku mau," kali ini ucapan Fany bersuara
Ia berdiri dan memeragakan jikalau nanti ia ditembak
"Mau apa?" ujar Aldi yang ternyata sudah membuka pintu sejak tadi
"Hah? Eh, e-enggak , itu anu aku.. mau makan hehe," alibi Fany
"Mau makan apa?"
"Apa aja boleh"
"Yaudah bentar abang pesen"
Fany merutuki dirinya sendiri saat ini
Fany berteriak namun wajahnya ia tenggelamkan pada bantal jadi tak bersuara
"Malu banget"
Ekhem kayaknya mulai ada rasa gitu ya
Gimana guys chapter ini?
Btw prolog Penyembuh Lukamu udah author publish ya
Silahkan di baca kalo mau
Udah deh segitu dulu aja
Play hard, study hard, istira hard
See yaa
KAMU SEDANG MEMBACA
Coba Dulu Cintaku | UN1TY
FanfictionKunikmati cinta sendiri dulu Walau harus pahit ku telan sakitku. Itulah yang dirasakan Fiki, menunggu tanpa kepastian di tengah kesedihan hatinya