Deru Air Mata |10

205 32 4
                                    

Fiki menatap datar kepergian mantan pacar temannya itu

Emosi memenuhi kepalanya, tadinya ia tak ingin ikut campur tapi ia paling tak suka jika ada laki-laki yang kasar pada perempuan

Fiki kemudian menoleh ke arah Fany. Fany nampak menatap kosong ke arah jalanan

"Fan, kamu gapapa?"

"Gapapa kok, makasih ya Fik"

"Yakin?"

"Gapapa," ucap Fany dengan senyuman namun tatapan yang tak dapat diartikan

"Yaudah, aku pulang dulu ya," ucap Fiki seraya mengambil helm

"Iya"

Fikipun melajukan motornya untuk pulang

Sesampainya di rumah...

Fiki mengetuk pintu namun tak ada satu orangpun yang menyaut

Ia keheranan pasalnya pada sore hari Kiran pasti sudah sampai di rumah

Fiki mencoba untuk membuka pintu dan ternyata pintunya tak terkunci

"Dek.."

Namun tak ada suara yang menyaut panggilannya itu

"Kiran kemana ya?" tanyanya dalam hati

Fiki berinisiatif untuk mengirim pesan pada Kiran

Kiran Bawel

Dek
read

Lu dimana?
read

Kok blm plg?
read

Kok di read doang
read

W bilangin mama papa y
read

WOI
read

Oke Fiki menyerah sekarang. Ia sendiri tak tau mengapa adiknya begitu

"Arghh," teriak Fiki seraya mengacak rambut hitamnya

Dilain sisi..

Fany masuk ke dalam rumahnya dan mengunci pintu

Ia berjalan menyusuri rumah dan masuk ke dalam kamarnya yang bernuansa minimalis itu

Ia merebahkan tubuhnya di kasur dan mengambil guling yang ada di sampingnya

Apa iya Fany baik baik saja seperti yang ia katakan?

Sepertinya tak begitu. Memang ya perempuan adalah mahkluk yang paling pintar menyembunyikan perasaannya

Fany menangis sejadi-jadinya

Tak mudah melepaskan kekasih yang sudah hampir 2 tahun menghabiskan waktu bersama

Bulir bening tak berhenti tercucur dari mata Fany

Ia bangun dan mengambil bingkai foto di nakasnya

"Ma, pa.."

"Fany kangen"

"Fany pengen curhat la gi hiks di pelukan mama"

"Fany pengen hiks da pet nasehat lagi dari papa," monolognya lirih

Tak mudah jadi seorang Fany. Kehidupan cintanya jarang sekali berjalan mulus, ditinggalkan orang tuanya saat dirinya masih kecil, dan ia juga mendapat tak sedikit ucapan tak enak dari orang-orang yang iri dengan kelebihannya

Beruntung dirinya masih memiliki Aldi namun Aldi juga tak setiap saat bisa menjaga Fany

Cuplikan masa lalu terpampang dalam pikiran Fany

"Ma.. aku gak menang," ujar Fany kecil yang menangis di pelukan sang ibu saat mengetahui dirinya tak memenangkan lomba

"Gapapa sayang, menang kalah kan biasa, nanti coba lagi ya"

"Bener tuh kata mama, gapapa kalo belum berhasil tapi jangan pantang menyerah dan harus coba lagi," ujar papa Fany

Notifikasi muncul dari benda pipih di sampingnya

Ia memutuskan untuk melihat handphonenya. Siapa tau nanti rasa sedihnya berkurang

Ternyata perkiraannya salah. Bukannya membaik suasana hatinya malah semakin memburuk

Notifikasi itu muncul dari komentar di akun sosial medianya. Dari komentar yang memujinya sampai komentar yang menghujatnya

User0123912
Apaan sih sok cantik banget

Hitam_merahmudalovers
Gendut ih

Ubunubunnya_pokemon
Ga terlalu cantik tuh, biasa aja

Dora_unch
Ini yang katanya pinter sesekolah? Maaf cuma pendapatku tapi mukanya jerawatan ya ga secantik di poster

Sebenarnya Fany tak terlalu mengindahkan komentar seperti itu sebelumnya tapi berbeda dengan saat ini

Oh ayolah, dia sedang sedih tapi malah dihadapkan komentar seperti ini

Fany melempar handphonenya ke sembarang arah

Masa bodo jika barang itu pecah. Suasana hatinya memburuk saat ini

Ia kembali menenggelamkan wajahnya di bantal kesayangannya

Bulir bening kembali membasahi pipinya

Lelah. Itu yang ia rasakan

Banyak orang yang iri dengan Fany karna memiliki paras manis, ia juga pintar, dan disayang guru. Apa Fany menyukai itu semua? Tentu saja tapi ia kadang lelah karena harus selalu mempertahankan nilainya, dituntut bagus dalam semua mata pelajaran, dan cibiran yang ia dapat setiap hari selalu membuat dirinya lelah

Fany menatap kosong ke arah balkon sambil terus menangis.

"Arghh," teriak Fany seraya menonjok tembok dan mengacak-acak meja belajarnya, ia tak tahan lagi dengan semua ini

Kembali ke rumah Fiki..

Fiki masih bergulat dengan pikirannya. Belum selesai masalah Fany, sekarang adik perempuannya itu merajuk entah mengapa

Fiki memutuskan untuk melajukan motornya mengantar makanan pada Fany

Sesampainya di rumah Fany...

Fiki yang baru saja ingin mengetuk pintu mendengar keributan dari dalam

Dengan panik Fiki berulang kali memanggil Fany

"FAN"

Sudah lebih dari 10 kali Fiki memanggil Fany tetapi yang dipanggil belum juga menjawabnya

Jeng jeng..

Gimana ceritanya ges?

Maafkan author yang baru up hari ini, maklumlah banyak tugas

Kalian ada saran gak buat author? Kalo ada mari tulis di komentarnya

Mutualan yuk
Ig : jefe_ney
Twt : Jennife75729392

Makasih ya udah baca dan vote

Back to the nature, sporty and humble

See yaa











Coba Dulu Cintaku | UN1TYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang