Sinar matahari menyeruak dari balik jendela kamar Fany
Sementara dirinya sudah siap dengan seragam dan sepatunya. Padahal waktu baru menunjukan pukul 05.30, masih sangat pagi. Dirinya terlalu bersemangat akan kedatangan Aldi hingga terbangun sepagi ini
Kini ia sedang duduk di sofa ruang tengah sambil menunggu Fiki menjemputnya. Mungkin hari ini akan jadi hari terakhir ia di jemput Fiki
Untuk menghilangkan kebosanan Fany memainkan ponsel canggihnya
Tak terasa 60 menit berlalu, terdengar suara klakson motor yang tak lain suara klakson motor Fiki
"Pagi Fan, yuk naik," sapa Fiki seraya memberi helm pada Fany
"Pagi, oh iya kamu udah tau belum?" ujar Fany sambil naik ke motor
"Ya belum lah, kan kamu belum ngasih tau," kekeh Fiki sambil melajukan motornya
"Bang Aldi mau pulang," ujar Fany
"Wah bagus dong," ucap Fiki
"Iya, nanti juga aku bakal ngasih tau kalo aku udah putus jadi kamu gak perlu repot ngejagain aku lagi," jelas Fany
Fiki yang mendengar itu hanya tersenyum lalu terdiam tak tau mau merespon apa. Kecanggungan melanda mereka, padahal kata-kata Fany tak ada yang salah kan?
Syukurlah jalanan tak padat hari ini jadi mereka tak harus berlama-lama dilanda kecanggungan
Setelah sampai Fiki langsung masuk ke kelas sementara Fany diajak Rachel untuk menemaninya ke perpustakaan, nampaknya Karin tengah piket saat ini jadi hanya Fanylah yang bisa Rachel ajak
"Pagi brow," sapa Zweitson
"Hem pagi"
"Kusut amat muka lu"
"Hem"
Zweitson agak heran melihat temannya yang satu ini, kemarin terlihat bahagia sekarang murung
"Napa si?"
"Bang Aldi tuh mau pulang"
"Terus?"
"Fany tuh katanya mau bilang ke bang Aldi supaya gue gak usah ngejagain dia lagi"
"Terus?"
"Nabrak! ya gue gagal pdkt lah"
"Pfft, lebay lu! kan masih bisa pdkt di sekolah"
"Iya juga ya, tapi kesempatannya jadi berkurang lah"
"Aelah berkurang dikit doang,"
"Gara gara ini gue sama Fany kalo ketemu jadi akward banget jir"
"Gara-gara ini doang?" ujar Zweitson menggelengkan kepalanya
"Udah mending cepetan lu tembak dia, nanti dipepet loh," lanjut Zweitson
"Kalo ngomong doang mah gampang, nanti kalo ga diterima emang lu mau tanggungjawab?"
"Aelah Fik, lu tuh terlalu pesimis"
Sepulang sekolah..
"Yuk Fan," ajak Fiki
"Yuk"
"Bang Aldi kapan pulangnya?"
"Sore kayaknya"
Keheningan melanda mereka, namun kali ini tak ada kecanggungan yang tersirat
Setelah sampai...
Ternyata Aldi baru saja sampai di rumah. Kini ia sedang menurunkan barang dari mobil
"Bang," panggil Fany dengan sangat semangat
"Oh udah pulang, yaudah yuk masuk, fik lu juga," ajak Fiki
"Hah? Gue? Ngapain?" tanya Fiki
"Mampir aja dulu"
Fikipun menyetujuinya
Mereka melangkahkan kaki menuju ruang tengah
"Em bang," Fany memecah keheningan
"Hm?"
"Aku udah putus"
"Baguslah"
"Jadi Fiki ga perlu jagain aku lagi kan?"
"Tolong ambilin minum dulu dong de, sekalian buat Fiki"
"Oke"
Setelah Fany sudah dirasa menjauh, Aldi segera menatap Fiki
"Lu suka ya sama adek gue," ucap Aldi dengan nada menyelidik
"Hah? Eh.." Fiki bingung harus jawab apa, takut ga dapet restu
"Udah ngaku aja, gue dukung kok," Aldi meyakinkan
"I-iya, kok lu tau?" seketika wajah Fiki langsung memerah
"Yaiyalah, tatapan lu ke Fany tuh beda," ujar Aldi dengan percaya diri
"Beda?"
"Orang juga tau kali kalo lu lagi jatuh cinta"
Lagi-lagi keheningan melanda mereka
"Gue punya ide," ucap Aldi
"Hah?"
"Gue bakal ga ngasih izin buat Fany ga dijagain lagi, jadi lu bisa dapet kesempatan lebih buat pdktin dia"
"Serius bang?"
"Ya serius lah"
"Wiss, makasih bang"
Huhu maap baru up jam segini
Eh author mau curhat deh
Dari kemaren tuh author dilema Coba Dulu Cintaku bakal sad ending atau happy ending :)
Menurut kalian gimana?
Oh iya trailer Penyembuh Lukamu udah jadi. Kayaknya minggu depan akan author publish trailer+prolognya
Ramein ya guys
Segitu dulu aja
Back to the nature, sporty, and humble
See yaa
KAMU SEDANG MEMBACA
Coba Dulu Cintaku | UN1TY
FanfictionKunikmati cinta sendiri dulu Walau harus pahit ku telan sakitku. Itulah yang dirasakan Fiki, menunggu tanpa kepastian di tengah kesedihan hatinya