30

4.5K 446 29
                                    

Belum end kok :")

Masih ada konflik lg ntar, dinikmatin ya ('ε')

Ngetik 1,9K words jg capek, jd pliss pencet bintang dipojok kiri dgn jaringan data kalian di on kan?














Luhan merasa nyawanya dicabut, jantungnya terasa diremas begitu kuat hingga seolah tak ada lagi darah yang mengaliri setiap syaraf syaraf tubuhnya, bahkan dirinya lupa caranya bernafas.

Sehun memang menetapi janjinya, akan membawa Jungkook pulang bagimana pun kondisinya—mati ataupun hidupdan kondisi sang bungsu kini melebihi dugaan membuat kepalanya kembali dilanda rasa pening tak karuan.

"Lu—"

"A-apa yang mereka lakukan, Sehun? a-anakku hiks—"

"Ma-maaf, sayang, kau harus tegar dan kita akan berusaha untuk mengembalikkan hidup anak kita."

"Kenapa hiks—kenapa mereka tak punya hati—Jungie? bangun dan lihat eomma sayang, eomma mohon hiks" Luhan dari tadi tak berhenti mengecupi kening Jungkook meskipun kotor oleh darah, tangannya juga menggenggam tangan sang anak yang terasa dingin dan kaku.

"Kenapa ku tak mendengarkan eomma hiks—sayang bangun hm? sebentar saja, eomma mohon, Jungie-ah."

"Sayang, eomma mohon hiks—"

Baekhyun menarik tubuh Luhan ke pelukannya, dirinya turut merasa sakit hati melihat sang sahabat yang tampak begitu rapuh atas kondisi anak bungsu.

"Baek—"

"Tak apa Luhan, Jungkook akan baik baik saja, kau tak boleh lemah karena seorang anak butuh kekuatan dari ibunya saat ia lemah. Kumohon berhentilah menangis dan kita akan segera menangani Jungkook hm?"

Luhan mengangguk pelan dan mengeratkan pelukannya pada pinggang Baekhyun, tangisan kerasnya membuat beberapa anggota didalam ruangan tersebut turut merasakan duka yang sedang dialami sang Luna.

"Tidak ada yang salah disini Sehun-ah, jangan membuat pikiranmu kacau sendiri." Ujar Chanyeol sembari menatap punggung sahabatnya sendu.

"Aku tau, aku hanya sedikit ceroboh."

"Itu hanya panah biasa kan?" Sehun mengangguk membuat Chanyeol menghela nafas lega.

"Mereka harus segera mendapatkan hukumannya, mereka tak layak untuk hidup lagi."

"Tahan dendammu Sehun, Jungkook harus segera ditangani."

"Aku sudah mendatangkan tiga tabib untuk menanganinya."

Mungkin dirinya tak mendapati air mata duka dari sang sahabat, tapi Chanyeol sebagai seorang ayah tau apa yang dirasakan oleh Sehun karena dirinya pun juga pernah mengalami hal yang sama saat Bambam masih berumur bayi.

"Aku turut berduka, Sehun-ah."




Ditempat yang begitu pengap dengan penerangan temaram dari lentera yang tertempel didinding, adalah tempat para anggota bangsa Werewolf yang memilih menjadi pemberontak dan pengkhianat. Namun kini tak hanya dihuni para Werewolf, para Vampire dicampurkan dalam satu sel menunggu waktunya mendapatkan hukuman yang tentunya berat atas perbuatan mereka.

Tidak ada yang membuka mulut, semuanya bungkam ketakutan karena mendapati aura kemarahan menguar dari gadis yang duduk didekat pintu sel.

Choora masih mampu membuka mata, wajahnya cukup rusak, tangan kanannya hilang menyisakan darah yang masih mengucur menodai tanah coklat dibawahnya.

HANDSOME VAMPIRE & CUTE BUNNY Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang