JM menarik sedikit kerah baju pria bertubuh mungil dibawahnya hingga bahu mukus dengan kulit yang lebih pucat itu terpampang. Jarinya terulur mengelus lembut sebuah gambar merah kehitaman di sana, semacam tato
"Omegaku..." JM berbisik di dekat telinga Yoongi kemudian menjilat gambat tersebut yang mulai berpendar keemasan, mirip warna netranya yang menatap tertarik pada gambar di kulit bahu Yoongi.
"Ja–jangan sekarang." Yoongi melirih, tubuhnya seperti telah kehilangan energi untuk sekadar membuka mata. Kemudian terdengar geraman berat dari JM, ia sedang protes. Yoongi tidak goyah meski pun sebentar lagi mungkin kepalanya akan dipukul. "Aku belum siap. Menurutlah padaku."
JM tidak lagi bersuara, tubuhnya berpindah untuk berbaring di sebelah Yoongi dan memeluk tubuh mungil sang omeganya dengan erat. Menyembunyikan wajahnya dicerul leher putih matenya dan menjilatnya sekali. Satu tangannya ternyata juga tidak diam, malahan menelusup masuk ke dalam piyama hitam yang membalut tubuh Yoongi dan menyusuri kulit dada juga perut Yoongi bolak-balik. Selebihnya tidak ada yang ia lakukan.
"Kau ini kenapa selalu menolakku, huh?" JM bergumam di dekat telinga Yoongi nyaris menempel. "Jimin-mu itu juga sangat lembek, menyentuhmu saja tidak berani."
Tidak ada respons, JM kembali mengoceh.
"Katakan, apa ada yang kurang dariku untuk kau terima?"
Yoongi membuka kedua matanya dan memasang sorot dingin.
"Takdirku adalah dirimu dan takdirmu adalah diriku. Kau mau mengelak seperti apa lagi sampai mati?"
Yoongi hanya bertemu dengan JM sekali sebelumnya dan itu terjadi setelah dirinya bertemu beberapa kali dengan Jimin, ini adalah yang kedua. Pada pertemuan pertama, mereka beradu mulut dan saling menghina karena merasa keberatan untuk saling menerima. Yoongi merasa tidak cocok dengan Jeon Jimin atau pun JM dan JM yang tidak bisa menerima penolakan Yoongi sehalus apa pun, mengeraskan bahwa dia harus segera melakukan mating pada Yoongi agar Yoongi tidak bisa mengelak dari takdirnya lagi. Hanya Jimin yang berlapang dada dan memiliki pikiran terbuka untuk menghadapi segala sikap Yoongi padanya, bahkan jika memukulnya disatu tempat di tubuhnya, ia justru akan memberikan seluruh tempat di tubuhnya.
"Kau bisa berlari ke pelukan pria mana pun yang kau mau." JM berkata dengan tenang namun penuh penekanan. "Tapi jangan sekali kali kau menyeretku untuk terkena betrayal dan urus karmamu sendiri."
"...."
Mungkin belum ada lima menit berlalu dan Yoongi menganggap suara JM hanyalah angin lalu sehingga ia tetap diam. Suara erangan JM memenuhi ruangan dengan kedua matanya memerah.
"Yoongi ... kau! kau!" JM belum sempat menyelesaikan ucapannya namun telah kehilangan kesadaran lebih dulu.
Yoongi mencabut dua kuku tajamnya yang menancap pada lengan JM sedikit dalam lalu mendorong JM agar menjauh dari tubuhhya. Dia turun dari kasur dan menghela napasnya, menatap tanpa ekspresi pada JM yang terkulai lalu berjalan keluar kamar sembari merapikan pakaiannya.
"Hyung—"
"Setelah sadar bawa dia pulang." Yoongi memotong suara Taehyung lebih dulu.
"Apa yang terjadi di dalam?"
Yoongi memilih diam dan menatap sengit pada Taehyung.
KAMU SEDANG MEMBACA
HANDSOME VAMPIRE & CUTE BUNNY
FanfictionTAEKOOK AREA! Ada chap yang hilang berarti chap tersebut masih dalam proses pengeditan/revisi. Pemburu akan selalu tertarik pada calon mangsanya namun apa jadinya jika vampire muda dan begitu menawan justru tertarik menciptakan sebuah ikatan yang t...