"Maafkan hyung tidak bisa menjemputmu untuk berangkat bersama hari ini."
Suara berat Taehyung dari seberang telepon membuat Jungkook menghela napasnya dengan tidak rela untuk yang pertama di hari ini. "Tidak apa apa, Tae Hyung. Kau pasti memiliki kesibukan yang lebih penting hari ini. Apa kau juga tidak menghadiri kelas?"
Tidak ada suara lagi dan Jungkook menunggu namun tiba tiba sambungan telepon dimatikan secara sepihak oleh Taehyung.
"Hyung? Tae Hyung?"
Mungkin memang sedang dalam keadaan mendesak, ia bisa bertanya nanti atau besok.
Keluarga Jeon seolah telah menimpakan tanggung jawab pada Kim Taehyung secara tidak langsung untuk mengantar dan menjemput Jungkook namun pria itu tiba tiba berhalangan untuk menjemputnya tanpa Jungkook tahu apa alasannya. Tiba tiba saja dirinya merasa malas untuk menghadiri kelas hari ini meski pun kakinya mulai menuruni tangga dengan menenteng tasnya dan mendekati Sehun yang terlihat tergesa merapikan kamejanya dibantu Luhan.
"Ayah, bisakah kau mengantarku?"
Kedua orang tuanya menoleh pada Jungkook dan tidak langsung menjawab. Jungkook merasa ada sedikit perubahan suasana di sini.
"Maaf Jungie, ayah tidak punya banyak waktu untuk berbelok ke universitasmu." Sehun berujar dengan ekspresi menyesal. "Apa Taehyung tidak menjemputmu seperti biasa?"
Perlahan wajah Jungkook memucat dan perasaan cemas mulai menyebar di dalam hatinya. "Tae Hyung tidak bisa menjemputku hari ini. Ayah benar benar tidak bisa mengantarku sebentar?"
"Tidak bisa." Sehun menjawab dengan sedikit meninggikan nadanya namun hal itu mampu membuat Jungkook berjengit.
"Papa-"
"Maafkan papa juga, papa harus mengunjungi tanah bangsa werewolf kita hari ini menggantikan ayahmu." Luhan menjawab dengan nada tidak tenang sembari menyiapkan hal lain yang diperlukan Sehun di kantornya.
Janganlan perasaan cemas, kini rasa panik turut menyerangnya dan wajahnya benar benar telah pucat. Matanya melirik pada jam yang tertempel di dinding, rasanya Jungkook ingin menangis sekarang. "Hoseok Hyung apa belum pulang?"
Luhan menggeleng. "Hyung-mu belum memberikan kabar lagi sejak semalam."
"La-lalu Jimin Hyung? dimana Jimin Hyung?"
"Jungie lupa? bukahkan Jimin Hyung pergi ke rumah temannya kemarin sore dan menginap sehari semalam untuk menyelesaikan tugas?" Sehun justru menambah rasa cemas Jungkook bagai menyemburkan minyak ke dalam api.
Jungkook menghela nafasnya dan berusaha keras agar dirinya tenang meski pun setengah tubuhnya sudah gemetaran. Ia mencoba menghubungi nomor Hoseok dan Jimin bergantian, berharap salah satu dari keduanya dapat pulang sekarang juga lalu mengantarkannya ke universitas tanpa keterlambatan. Namun sudah lima menit dan Jungkook sudah menghubungi beberapa kali, tidak ada jawaban sedikit pun dari keduanya.
"Ayah-" Jungkook bahkan tidak menyadari Sehun sudah pergi dengan mobilnya dan hanya menyisakan Luhan yang kini sibuk mempersiapkan dirinya sendiri.
"Papa, apakah kau juga tidak bisa mengantarku?" Jungkook mengekori Luhan kesana kemari.
"Papa juga sedang terburu buru, beberapa orang sudah menunggu untuk membicarakan hal penting."
KAMU SEDANG MEMBACA
HANDSOME VAMPIRE & CUTE BUNNY
Fiksi PenggemarTAEKOOK AREA! Ada chap yang hilang berarti chap tersebut masih dalam proses pengeditan/revisi. Pemburu akan selalu tertarik pada calon mangsanya namun apa jadinya jika vampire muda dan begitu menawan justru tertarik menciptakan sebuah ikatan yang t...