Semua orang di pagi yang masih buta ini cukup sibuk. Entah itu Keluarga Kim atau pun Keluarga Jeon, semuanya menyiapkan barang-barang yang sekiranya diperlukan untuk waktu selama empat hari di Eropa. Kecualikan Jungkook yang masih terlelap disofa ruang keluarga sejak semalam. Ini bukan dia bertingkah menimpakan tanggung jawab terhadap barang-barang miliknya seperti majikan namun Jungkook sudah mengeman barangnya sendiri dini hari sampai pukul tiga.
Tepat pukul tujuh lebih tiga puluh menit, barang barang sudah selesai dikemas dan kini sedang ditata dalam ruang bagasi mobil.
"Jungkook?" Jimin menepuk nepuk lembut pipi Jungkook. Dia juga berusaha menggoyangkan badan Jungkook. "Jungie, bangun. Setengah jam lagi kita akan berangkat."
Jungkook hanya menggeliat pelan
"Jung, bangunlah. Atau kau ingin tinggal di rumah sendirian?
"Mn...."
"Ayah!" Jimin memilih menyerah membangunkan Jungkook dan mengeluh pada Sehun. Diantara semua anggota Keluarga Jeon, Jungkook yang tidur dengan telinga terkunci.
Sehun yang mendengar seruannya lantas berdecak kemudian melemparkan kunci mobil pada Jimin. "Bantu ayah keluarkan mobilnya!" Setelahnya beralih membangunkan Jungkook yang masih nyaman terlelap.
"Sayang, ayo bangun."
"Mn...."
Tubuh Jungkook diguncang beberapa kali dnegan sengaja namun anak itu tetap saja kembali terlelap setelah bergerak sedikit, Sehun memutuskan menggendong tubuh bongsor bungsunya ala koala, membawanya menuju kamar mandi yang berada di dapur. Waktu tiga puluh menit tidak seharusnya dibuang-buang karena waktu pemberangkatan pesawat tidak bisa digugat. Setelah tubuh Jungkook menyentuh air dalam bak mandi, terjadi keributan kecil antara pasangan ayah dan anak bungsunya tersebut. karena Jungkook terkejut tiba-tiba tubuhnya sudah berada di dalam air.
Sebelum genap tiga puluh menit berlalu, satu mobil Keluarga Jeon sudah melaju meninggalkan pekarangan. Menyusi jembatan besar yang diapit dua perairan luas dan melalui jalan raya yang belum terlalu padat. Kemudian tiba di parkiran bandara sebagai titik pemberangkatan mereka dan bertemu dengan Keluarga Kim di lobi.
Setelah melakukan pengecekan beberapa surat penting dan dipastikan barang bawaan benar-benar aman, mereka semua kini duduk di kursi VIP yang sudah diatur berpasangan tanpa berjauhan.
Di sisi kanan, Taehyung dan Jungkook sudah larut dalam kesenangan mereka sendiri seolah tidak ada apa pun selain mereka bahkan berhasil mencuri kesempatan satu kali untuk berciuman tanpa diketahui oleh yang lain kemudian saling menempel tanpa ada celah, menonton tayangan salah satu film movie terlaris di layar IPad milik Jungkook.
Sedangkan di belakang mereka, ada Jimin yang memang dasarnya dia sosok banyak tingkah dan tidak betah jika hanya berdiam diri, duduk bersebelahan dengan Yoongi, kegiatan yang bisa dilakukannya hanyalah menatap sosok Yoongi yang sudah terlelap dengan cepat. Lehernya bengkok hampir membuat kepalanya menempel pada bahu Jimin. Dalam otaknya tercetus kejahilan. Maka satu tangannya bergerak dengan penuh kehati-hatian melingkari tubuh Yoongi dan akhirnya tubuh mereka saling menempel. Sejak melakukan mating, Jimin selalu mengingat kehangatan yang menguar dari sosok Yoongi dan yang lebih disukainya adalah aroma omega tersebut. Dia kesulitan mencegah tangannya untuk tidak menggerayangi kulit Yoongi.
"Kurang ajar!" Beberapa menit setelahmya Yoongi terbangun untuk mengumpati Jimin sehingga menarik perhatian yang lainnya.
"Ada apa?" Hoseok hampir berdiri dari tempatnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
HANDSOME VAMPIRE & CUTE BUNNY
FanfictionTAEKOOK AREA! Ada chap yang hilang berarti chap tersebut masih dalam proses pengeditan/revisi. Pemburu akan selalu tertarik pada calon mangsanya namun apa jadinya jika vampire muda dan begitu menawan justru tertarik menciptakan sebuah ikatan yang t...