•• Sejarah Cerita ••

28 1 0
                                    

Rabu, 10 Februari 2021📋🖋️
•Sejarah Cerita•

🎻 Asal-usul

Cerita pendek bermula pada tradisi penceritaan lisan yang menghasilkan kisah-kisah terkenal seperti Iliad dan Odyssey karya Homer. Kisah-kisah tersebut disampaikan dalam bentuk puisi yang berirama. Adapun irama tersebut berfungsi sebagai alat untuk menolong orang untuk mengingat ceritanya. Bagian-bagian singkat dari kisah-kisah ini dipusatkan pada naratif-naratif individu yang dapat disampaikan pada satu kesempatan pendek. Keseluruhan kisahnya baru terlihat apabila keseluruhan bagian cerita tersebut telah disampaikan.

Fabel, yang umumnya berupa cerita rakyat dengan pesan-pesan moral di dalamnya, konon dianggap oleh sejarahwan Yunani Herodotus sebagai hasil temuan seorang budak Yunani yang bernama Aesop pada abad ke-6 SM (meskipun ada kisah-kisah lain yang berasal dari bangsa-bangsa lain yang dianggap berasal dari Aesop). Fabel-fabel kuno ini kini dikenal sebagai Fabel Aesop. Akan tetapi ada pula yang memberikan definisi lain terkait istilah Fabel. Fabel, dalam khazanah Sastra Indonesia sering kali diartikan cerita tentang binatang sebagai pemeran (tokoh) utama. Cerita fabel yang populer misalnya Kisah Si Kancil, dan sebagainya.

Selanjutnya, jenis cerita berkembang meliputi sage, mite, dan legenda. Sage merupakan cerita kepahlawanan misalnya Joko Dolog. Mite atau mitos lebih mengarah pada cerita yang terkait dengan kepercayaan masyarakat setempat tentang sesuatu, contohnya Nyi Roro Kidul. Sedangkan legenda mengandung pengertian sebagai sebuah cerita mengenai asal usul terjadinya suatu tempat, contohnya Banyuwangi.

Bentuk kuno lainnya dari cerita pendek, yakni anekdot, populer pada masa Kekaisaran Romawi. Anekdot berfungsi seperti perumpamaan, sebuah cerita realistis yang singkat, yang mencakup satu pesan atau tujuan. Banyak dari anekdot Romawi yang bertahan belakangan dikumpulkan dalam Gesta Romanorum pada abad ke-13 atau 14. Anekdot tetap populer di Eropa hingga abad ke-18, ketika surat-surat anekdot berisi fiksi karya Sir Roger de Coverley diterbitkan.

Di Eropa, tradisi bercerita lisan mulai berkembang menjadi cerita-cerita tertulis pada awal abad ke-14, terutama sekali dengan terbitnya karya Geoffrey Chaucer Canterbury Tales dan karya Giovanni Boccaccio Decameron. Kedua buku ini disusun dari cerita-cerita pendek yang terpisah (yang merentang dari anekdot lucu ke fiksi sastra yang dikarang dengan baik), yang ditempatkan di dalam cerita naratif yang lebih besar (sebuah cerita kerangka), meskipun perangkat cerita kerangka tidak diadopsi oleh semua penulis. Pada akhir abad ke-16, sebagian dari cerita-cerita pendek yang paling populer di Eropa adalah "novella" kelam yang tragis karya Matteo Bandello (khususnya dalam terjemahan Prancisnya). Pada masa Renaisan, istilah novella digunakan untuk merujuk pada cerita-cerita pendek.

Pada pertengahan abad ke-17 di Prancis terjadi perkembangan novel pendek yang diperhalus, "nouvelle", oleh pengarang-pengarang seperti Madame de Lafayette. Pada 1690-an, dongeng-dongeng tradisional mulai diterbitkan (salah satu dari kumpulan yang paling terkenal adalah karya Charles Perrault). Munculnya terjemahan modern pertama Seribu Satu Malam karya Antoine Galland (dari 1704; terjemahan lainnya muncul pada 1710–12) menimbulkan pengaruh yang hebat terhadap cerita-cerita pendek Eropa karya Voltaire, Diderot dan lain-lainnya pada abad ke-18.

Sumber: Internet📋🖋️

@Format Pertanyaan@

Nama || Pertanyaan

~~~~~~~~~~~~~

1. Heni || kak izin bertanya, batas minimal jumlah kata dalam cerpen itu berapa?
Em terus, boleh minta tips untuk membuat cerpen yang baik dan benar?
Terimakasih✨

2. Manda || kak, fabel itu termasuk cerpen gak, Kak?

3. Jehan || kak, kan komik juga sebuah cerita bergambar apakah termasuk cerpen? Trus seperti film,drama itu juga termasuk cerpen kah kak?

4. Ibu Nini ll bagaimana membuat cerpen autobiografi non fiksi  dari pengalaman pribadi agar tidak keliatan baku dan kaku jika dibaca.., terima kasih

5. Miya || Kak, mau bertanya. Tadi dijelaskan bahwa anekdot berfungai seperti perumpamaan, sebuah cerita realistis yang singkat, nah sedangkan di zaman sekarang anekdot identik dengan karya berupa sindiran atau melebih lebihkan sesuatu. Apakah itu termasuk tujuan anekdot?

6. Afiyah II kak, kemarin aku belajar tentang anekdot disekolah, dikisahkan kalau anekdot itu cerita yang merupakan kritikan dan lebih ke ranah lelucon. Nah, perbedaan antara materi anekdot yang kakak berikan dengan materi dari sekolah aku, apa ya ?

Jawaban:

1. Untuk minimal jumlah kata dalam cerpen itu biasanya 1000, ya. Dan menurutku, untuk membuat cerpen tentukan dulu tema apa yang ingin dibuat, perhatikan segala struktur cerpen, buat alur sejelas mungkin.

2. Iya termasuk. Selagi cerita itu bersifat naratif.

3. Untuk komik, film, drama, itu bukan termasuk cerpen, ya. Karena cerpen itu sebuah cerita singkat/pendek yang ditulis dalam sebuah narasi.

4. Untuk autobiografi sendiri, perlu memerhatikan struktur-strukturnya, cari hal-hal penting apa saja yang ingin diceritakan dan disampaikan, dan sepertinya memakai sudut pandang orang pertama itu tidak terlalu kaku. Ceritakan seakan-akan pembaca seolah-olah merasakan menjadi tokoh di cerita itu sendiri.

5. Kalau menurutku sih tidak, karena anekdot ini kan cerita realistis yang singkat, di KBBI realistis itu bersifatnya nyata, wajar. Jika melebih-lebihkan sepertinya tidak termasuk, dan dibuatnya anekdot itu untuk memberikan suatu tujuan, pesan untuk para pembacanya.

6. Kalau perbedaan, mungkin berbeda di fungsi, ya. Namun, yang ada disini kan asal-usul atau sejarah awal dari sebuah cerita itu hingga akhirnya ditemukan dan berkembang.

Goresan PenaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang