Kebencian

1.1K 102 0
                                    

Matahari sudah menerangi kamar, dan menusuk netra mataku yg masih tertutup. Perlahan pula aku membuka mataku dan meraba sisi kiriku bahwa Phi Peck sudah tidak ada disampingku, mungkin dia meninggalkanku ketika aku tertidur lelap.

Aku pun mulai pergi kekamar mandi untuk membersihkan tubuhku dan mulai bersekolah hari ini, ya seperti biasa, dan aku juga merindukan teman-temanku, saat aku bercermin untung saja mataku sudah mulai membaik dan tidak ada kebengkakan dimataku
Kenapa aku menangis?? Cihh menangisi pria itu.
Aku menghela nafasku mencoba akrab dengan pikiranku sekarang.

"Tenang Krist. Besok kau sudah masuk semi final dan mulai pindah. Kau tidak akan disini lagi" Monolog ku sendiri.

Saat semuanya sudah selesai aku mulai menuruni tangga satu persatu, dan sudah ada Peck yg tengah berdiri dibawah anak tangga untuk mengantarku keruang makan

Wajahku bersemu saat melihat wajah Phi Peck dan aku juga merasa bersalah padanya, aku masih mencintai Phi Singto tapi dirinya membuatku kecewa, aku menutup mataku mencoba sekali lagi untuk akrab dengan pikiranku

"Kau baik-baik saja Krist?" Tanya Peck yg melihat Krist berhenti ditengah-tengah tangga.

"Aku baik-baik saja Phi" Jawabku sambil menuruni tangga dan berjalan mendahului Phi Peck, aku melihat harmonisnya dirumah ini dan begitu deritanya diriku ketika melihatnya pagi ini

"Pagi sayang" Sapa Singto.

"pagi" Jawabku Cuek, karna aku tidak ingin berbicara padanya kali ini perasaanku campur aduk dan juga membencinya, aku pun memakan rotiku dan juga susu yg sudah tersedia di meja makan, aku memakannya dengan tenang, namun sangat sakit ketika mengingat adegan itu lagi, tak sengaja aku meneteskan air mataku hingga mengenai rotiku

"Krist, kau baik-baik saja?" Tanya Prae

"Untuk apa kau peduli denganku, bukankah kau sudah puas melakukannya dengan kekasihku" batin Krist
Aku hanya mengangguk dan menghabiskan susu dalam sekali teguk.

"Phi Peck" panggilku
Phi Peck pun menghampiriku dimeja makan

"Antarkan aku kesekolah ya" Ucapku manja
Aku yakin Phi Peck ingin tersenyum namun ia tahan, karna masih ada tuannya.

Aku pun menggandeng tangan Phi Peck dengan erat, dan berjalan begitu saja tanpa permisi dengan tuan rumah, em maksudku kekasih brengsekku.

"Sing, apa dia baik-baik saja?" Tanya Prae.

"Aku juga tidak tahu" Jawab Singto yg merasa panas melihat Krist bergandengan dengan bodyguardnya.

.
.
.
Sesampainya disekolah, Krist hanya berdiam diri dan tidak ada tanda-tanda pergerakan sama sekali membuat Peck merasa kalau Krist saat ini masih dalam keadaan tidak baik.

"Kau baik-baik saja?" Tanya Peck yg melihat Krist melamun.

"Phi Peck, antarkan aku ke Gedung GMM"

"Kau tidak Sekolah lagi hari ini?" Tanya Peck

"Tidak Phi, oh iya phi bolehkah aku meminjam ponselmu?" pintaku.

Phi peck pun langsung memberikanku ponselnya, aku mulai menelpon seseorang

"Hallo Phi, temui aku di taman" Ucap Krist lewat telpon dan langsung mematikannya.
Aku memberikan kembali ponsel Phi Peck dan menyuruhnya untuk mengantarkanku ke taman saja.

"Krist" panggil Phi Peck

"Um?"
Aku pun mulai menatap Phi Peck yg tengah fokus menyetir

"Apa kau ada masalah?? Apa kau sedang tidak baik dengan Tuan Singto??" Tanya Peck padaku. Aku tidak ingin membahas ini mulutku berat untuk berucap.

"Krist, jika ada apa-apa katakan pada phi, jangan sungkan-sungkan. phi berada di sampingmu selalu"

"Terima kasih Phi, kau sangat baik padaku, emmmm soal tadi malam jangan di pikirkan phi, anggap saja itu kekhilafan kita berdua, aku tidak berpikir terlebih dahulu melakukannya"

Deg

Desiran panas dihati Peck mulai terasa, ia sudah menikmati hal ini, dekat dengan Krist dan juga menghabiskan waktunya bersama Krist. Walaupun hanya sebatas tuan dan bodyguard tapi Peck merasa nyaman, setelah mendengar ini hati Peck hancur berkeping keping, dirinya pun mencoba tersenyum untuk Krist.

"Tidak apa-apa Krist. Aku juga tidak memikirkan hal itu, dan aku tahu kau sangat mencintai tuan Singto"

"Terima kasih sudah mengerti denganku phi" Ucap Krist mengelus tangan Peck.

Sesampainya di taman aku menyuruh Phi Peck untuk tidak menungguku, karna menungguku pasti akan membosankan, aku menyuruhnya untuk pergi jalan-jalan seorang diri saja, karna aku ingin bertemu dengan seseorang ditaman ini.

"Phi Mike" Panggilku dan langsung berhambur ke pelukan phi Mike

"Aku merindukanmu Phi"

"Phi juga merindukanmu Nong"

"Bagaimana Mae dan Pho. Apa mereka baik-baik saja??"

"Mereka baik Krist hanya saja Mae merasa bersalah tentang kepergianmu, apa kau tidak ingin pulang menemui mae?" Tanya Mike

Aku tampak berpikir dan bermain dengan pikiranku, aku juga ingin menemui ibuku, namun Semi Final sebentar lagi, aku ingin mengejar cita-citaku terlebih dahulu barulah aku menemui Mae-ku Jujur Aku sangat merindukan mereka berdua.

"Kriiiisst" Panggil seseorang dari belakang.

"Ao Phi Arm" sahutku.

"Kau kenal dengan Arm, Krist??" Tanya Phi Mike yg masih bingung.

"Um, aku kenal Phi, dan aku juga kenal dengan Phi Singto"

Phi Mike langsung menatapku dengan tatapan tajam, Aku pun mulai menutup mulutku dan mencoba mencari alasan baru

"Apa kabar Krist" sapa Phi Arm dan langsung memelukku

"Aku baik-baik saja phi"

"Ao Krist. Kau tidak sekolah hari ini?"
tanya Phi Arm dan Phi Mike menyimak dan ingin mendengar jawabanku

"Tidak phi, hari ini aku tidak sekolah, oh iya. Ayo kita pergi latihan phi, tapi jangan di tempat yg Phi tunjukkan, kita di tempat yg lain"

Arm yg mendengar itu pun langsung tersenyum puas karna Krist mau di latih oleh nya

"Phi Mike, Phi ikut kan??" Tanya Krist

"Tentu saja, Phi ingin melihat Nong-ku menari" Ucap Mike dengan senyumannya yg memperlihatkan gigi rapihnya.

"Ayo kita pergi"
Arm menggandeng lengan Krist membawanya masuk duluan ke mobil, sedangkan Mike duduk di samping Krist.

.................

Sesampainya digedung latihan, Krist mulai membuka seragamnya dan melakukan pemanasan, sudah lama ia tidak latihan dan itu cukup membuat tubuhnya sedikit kaku.

"Krist kau baik-baik saja?" Tanya Arm yg juga ikut melakukan pemanasan

"Um, aku baik-baik saja Phi"

Krist tidak sengaja melihat Phi-nya sedang menelpon seseorang dan gelagatnya juga sedikit aneh.

"Phi Mike" Panggil Krist dan datang menghampiri Phi-nya

"Apa semuanya baik-baik saja?" Tanya Krist

Mike sedikit gugup untuk menjawab dan jari jemarinya juga bergetar.
"Krist, kau latihan saja dulu, phi ada urusan sebentar"

"Aku ikut Phi"

"Tidak, tidak, kau disini saja" Mike langsung pergi meninggalkan Krist dan juga Arm, Krist bingung dan juga penasaran apa yg di sembunyikan kakaknya darinya.

"Krist, ayo kita sambung lagi"
Krist pun kembali fokus latihannya dengan Arm, dan berharap semuanya Baik-baik saja.


Tbc

Master Of Salsa Fierce [SingtoxKrist]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang