school salsa

2K 163 21
                                    

"Kriiisstt" Panggil Aye Sarun yg menjadi lawan mainnya

"Ao aye, ada apa??"

"Nanti Sore kita latihan, apa kau bisa??" Tanya Aye yg duduk di samping Krist.

"Baiklah, akan aku usahakan nanti Sore"

"Baiklah, kalau begitu aku pergi dulu"
Aye beranjak dari duduknya

"Tunggu Aye"
Aye pun kembali duduk saat namanya di panggil.

"Ada apa Krist??"

"Apa kau mau ikut kompetisi Salsa Highclass?? Dan jurinya adalah Phi Arm artis salsa yg terkenal" Krist begitu excited saat menyebut Highclass dengan Aye

"Kau serius Krist?? Aku ikut aku ikut" Aye sarun memberikan pelukannya dengan Krist bisa dikatakan ia menyukai Krist.

"Kita harus latihan lebih giat lagi, dan sampai jumpa nanti sore" Ujar Aye dan di jawab anggukan oleh Krist.

Krist meninggalkan Taman sekolah dan kembali berjalan menuju kelas
Krist merasa jiwanya kembali lagi dan mulai bersemangat untuk melakukan kegiatan hari ini, dan ia tidak sengaja tersenyum dan memandang ke arah lain hingga adik kelasnya menjadi salah tingkah saat melihatnya namun ada juga yg memandangnya dengan jijik

"Aku tidak yakin dia akan lolos"

"Cihh lihatlah dirinya yg culun itu, pria seperti dia ikut salsa"

"Hei kau anak culun, kau itu tak pantas ikut salsa dan kau juga tak pantas menjadi lawan mainnya Aye sarun" Teriak salah satu murid

Komentar demi komentar sudah terdengar ditelinga Krist, namun dirinya tak mempedulikan itu saat ini, yg jelas dirinya harus berjuang untuk mencapai cita-cita nya

"KAU GAY, KAU HOMO"

Degg

Teriakan salah satu murid membuatnya berhenti melangkah.
Ia mulai menundukkan kepalanya dan perubahan mimik wajah Krist sudah kembali menjadi muram, setetes air bening pun akhirnya jatuh kelantai keramik sekolahnya.

Cukup diketahui saja ia memang tak menyukai wanita dan ia juga tak tergoda dengan wanita manapun, dan sangat sulit membuka hatinya untuk wanita, saat Aye Sarun memeluknya pun ia hanya biasa saja dan tak memiliki hasrat lebih walaupun dirinya tahu kalau Aye menyukainya.

"Kriiiisssttt" Suara yg tak asing pun mulai terdengar ditelinganya, siapa lagi kalau bukan New dan juga Gun

New merangkul bahu Krist "Jangan dengarkan mereka Krist"

"Benar Krist, kau pasti bisa" Ucap Gun sambil mengusap bahu Krist agar temannya itu sedikit tenang, karna mulut murid disekolah ini sangat pedih bak duri.

"Tapii hiks hiks"

"Sudahlah Krist, jangan menangis" New memeluk Krist begitu pun dengan Gun mengelus surai hitam temannya itu agar sedikit tenang.

"Apa kau tahu Krist, cita-cita mu begitu cerah, ada secercah sinar yg sedang menunggumu, lupakan komentar yg negatif jadikan itu motivasimu dan ambil sisi positifnya, aku tidak peduli kau menyukai pria atau wanita yg jelas saat ini adalah kau Krist yg aku kenal, kau adalah Krist pecinta Salsa" Saat ini New memberi semangat dengan Krist agar temannya itu tak berpikir yg macam-macam, bisa saja nanti Krist akan drop saat mendengar komentar pedas yg ada di sekolahnya saat ini

"New benar Krist, masa depanmu masih cerah, ocehan mereka itu tak berguna, apa kau tahu banyak adik kelas yg menyukaimu dan menyukai tarianmu, lebih baik kau fokus dengan latihan dan kompetisimu itu, masih ada harapan Krist"

"Terima kasih New, Gun kalian teman terbaikku, aku menyayangi kalian"

"Kami juga menyayangimu Krist"

Master Of Salsa Fierce [SingtoxKrist]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang