Preparation For Marriage

947 89 4
                                    

"Jane, kau yg mengatur design pernikahannya seperti tenda dan bunga" Ucap Arm

"Tenang, aku akan mengurus itu semua" Ucap Jane santai.

"Aku akan menyiapkan Baju pengantinnya dan juga pakaian spesial untuk mereka pastinya"

"Ao,  aku jadi tidak sabar untuk melihat pakaian yg kau design" Ucap Putza bersemangat.

"Dimana Phi Boyd dan juga Phi Tong??" Tanya Arm.

"KAMI DISINI" teriak Phi Boyd.

"Haahh ku pikir kau tidak akan datang" Ucap Arm sedikit khawatir,  karna kalau Boyd dan Tong tidak datang akan sulit nantinya.

.
.
.

"Krist, sebagai pengantin jangan kemana-mana beberapa hari ini"

"Ao Mae, kenapa seperti itu??" Tanya Krist sedikit kesal mendengarnya.

"Karna kau itu akan menikah sebentar lagi, dan tahanlah sebentar untuk tidak bertemu dengan Singto" Ucap Pretee

"Apa kata Mae benar Krist, kau sebagai pengantin tidak boleh kemana-mana, dan sangat pantang untuk dirimu" Ucap Mike

"Dari mana Phi tahu tentang itu??"

"Ao, Walaupun Phi belum memiliki pasangan,  Phi tahu juga pantangan orang tua dulu"

"Benarkah? Waahhh, aku tidak tahu akan hal itu"

Pretee dan Mike hanya mengangguk melihat Krist sedikit ingin memahami apa maksud mereka.

"Apa yg terjadi jika aku melanggarnya?" Krist semakin penasaran dengan peraturan tersebut atau bisa disebut pantangan tersebut.

"Celaka lah kau" Ucap Mike secara gamblang

"Benarkah seperti itu Mae?" Tanya Krist dengan Ibunya sambil mengedipkan matanya tak percaya.

"Benar Nak"

"Kalau begitu aku masuk kekamar dulu" Ucap Krist dan langsung melangkahkan kakinya kekamar.

Kit mulai melakukan pemanasan dan menjinjit kakinya seperti biasa.
Setelah selesai ia pun mulai melakukan tarian salsanya dan dengan lincahnya ia menari hingga lupa kalau pintunya tak dikunci.

"He'em" Deheman seseorang membuat Krist berhenti dan menatap ke arah pintu dengan nafas tersengal.

"Phi Singto"

Krist berlari dan memeluk Singto dengan erat
"Merindukanku?" dan dijawab anggukan oleh Krist.

"Baru saja beberapa hari tak bertemu" Ucap Singto.

"Ao, Phi tidak merindukanku? Ya sudah pergi sana" Ucap Krist sedikit mendorong tubuh Singto dan melanjutkan tariannya.

"Tentu saja Phi merindukanmu sayang" Singto memeluk Krist dari belakang dan mengikuti Krist menari.

"Kalian jangan macam-macam dulu" Ucap Pretee yg sedang melihat Singto dan Krist menari

"Maeeee" Wajah Krist bersemu saat mendengar ucapan Maenya.

Singto hanya bisa tersenyum melihat calonnya saat ini malu malu dan tak berani menatapnya lagi.

"Tatap Phi"

"Tidak mau" Tentang Krist.

"Tatap mata phi sekarang" Pinta Singto sekali lagi,  dan Akhirnya Krist mengikuti kemauan Singto dan menatap netra hitam yg sedang menatapnya dengan dalam.

"Phi Merindukanmu, sangat merindukanmu, 3 hari tak bertemu serasa 3 tahun phi tidak bertemu denganmu" Singto melingkarkan tangannya dipinggang Krist dan Krist menggantung tangannya di leher Singto dan mendekatkan wajahnya kewajah Singto hingga hidung mancung mereka beradu.

Master Of Salsa Fierce [SingtoxKrist]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang