"Jadi? Siapa yang memulai?" Tanya Ten.
Saat ini kedua lelaki manis itu-- Ten dan Taeyong, tengah berada di kelas. Istirahat sudah berbunyi sejak lima menit yang lalu, tetapi keduanya enggan untuk ke luar kelas. Lebih tepatnya, Taeyong yang tidak ingin keluar karena kepalanya tiba-tiba terasa pusing, sedangkan Ten memilih tetap tinggal karena penasaran dengan cara berjalan sahabatnya itu pagi tadi. Dan ternyata benar dugaan nya, jika Taeyong sudah melakukan kewajibannya sebagai seorang istri.
Dan sekarang lelaki mungil keturunan thailand itu tengah meminta penjelasan karena sungguh dia sangat penasaran. Bukan apa-apa, tetapi baru kemarin-kemarin sahabatnya itu mengaku takut bercinta karena sakit. Tapi apa sekarang? Datang-datang jalan sudah mengangkang.
"Aku" jawab Taeyong lesu, masih menidurkan kepalanya di atas lipatan tangannya. Sungguh badan serta kepalanya sangat sakit sekarang, bahkan suara sahabatnya yang sedang bertanya tanpa henti itu terasa berdengung di pendengaran Taeyong.
"Bagaimana bisa kau yang memulai? Bahkan kemarin kau masih mengatakan takut melakukannya," ucap Ten tidak percaya.
Dan ucapan Ten hanya di diamkan oleh Taeyong. Karena yang lelaki manis sudah bersuami itu rasakan hanya badannya yang sungguh terasa tidak enak.
Suhu badannya yang bisa ia rasakan meningkat, serta kepala yang pusing di tambah badannya yang masih sakit akibat perbuatan suaminya semalam. Sungguh yang Taeyong inginkan hanya tidur di tempat tidurnya yang nyaman, ia butuh istirahat.
"Yongie? Taeyongie? Ya! Jung Taeyong!" Teriak Ten saat tidak mendapatkan jawaban dari sang sahabat. Dan betapa terkejutnya Ten saat menyetuh lengan Taeyong dan itu terasa cukup panas.
"YA! TAEYONGIE?! KAU SAKIT?!"
●○●○●○●○
"Winie!"
Teriakan itu berhasil menghentikan langkah lelaki mungil keturunan cina-korea tersebut. Ia menoleh dan mengerutkan kening saat mendapati teman paling manisnya itu berlari dengan tergesa.
"Kenapa kau berlari seperti ini Jungwoo-ya?" Tanya Winwin kepada lelaki imut- setelah Taeyong tentu saja, saat si manis sudah berada di sampingnya.
"Kau tau? Jika hari ini sekolah kita kedatangan donatur terbesar di SHS?" Ucap Jungwoo begitu antusias. Ya dia senang akhirnya ia akan melihat orang yang selama ini menjadi donatur terbesar di sokalahnya ini.
SHS = Senior High School
Winwin menyeringit, " Aku tidak tahu"
"Yaiiss! Kau keasikan dengan novelmu, sampai kau ketinggalan berita langkah seperti ini" gerutu Jungwoo. Ya memang benar jika berita kedatangan donatur terbesar di sekolah mereka itu adalah berita langkah.
"Aku benar-benar tida--
"YA! BUKAN KAH ITU ORANGNYA?! Ya tuhan! Dia seperti bukan manusia!"
Bukan. Itu bukan pekikan Jungwoo, melainkan pekikan seorang gadis yang kebetulan lewat di samping Winwin dan Jungwoo, lalu berteriak saat melihat sang donatur yang sudah datang.
Jungwoo mengkerutkan keningnya bingung saat melihat ke arah sang donatur.
"Kenapa dia berjalan ke arah sini? Bukankah ruang kepala sekolah dan guru ada di belokan sebelah kanan?" Gumamnya bertanya entah pada siapa.
Sedangkan Winwin segera menarik tangan Jungwoo menepi saat ia melihat sang donatur akan melewari mereka. Sebelumnya posisi mereka berada di tengah-tengah koridor.
"Permisi? Kelas Jung Taeyong di mana ya?"
Winwin dan Jungwoo terkesiap saat sang donatur bertanya pada mereka.
"Jung Taeyong?" Bingung Jungwoo.
"Ah! Maaf, maksud saya Lee Taeyong. Apa kalian tau di mana kelasnya?" Tanya sang donatur lagi dan meralat marga Taeyong. Karena ia baru sadar jika belum banyak yang mengetahui jika marga lelaki cantik itu sudah berubah.
"Kelasnya itu" Winwin menunjuk pintu kelas yang berada tepat di depannya.
Dan seketika sang donatur tanpa mengatakan apapun langsung berjalan cepat menuju kelas yang di tunjuk. Sedangkan Winwin dan Jungwoo yang penasaran langsung mengikuti di belakang, mereka penasaran kenapa sang donatur mencari teman mereka itu.
Ya Winwin dan Jungwoo adalah teman Taeyong selain Ten.
"YA TUHAN JUNG TAEYONG MENANTUKU!! APA YANG TERJADI PADAMU MY SWEETIE" pekik nyonya Jung saat melihat menantu kesayangannya yang sudah terkapar lemas di pundak Ten.
Winwin dan Jungwoo beserta murid yang berada di sana melongo mendengar teriakan nyonya Jung.
"Menantu?!"
••••
Jaehyun kalang kabut keluar dari ruang rapat. Bahkan ia tidak menghiraukan sekretarisnya yang berteriak padanya, menyuruh dirinya kembali karena sekarang tengah berlangsung rapat penting.
Persetan dengan rapat penting. Jantung nya hampir copot saat Ibunya menelfon dan mengatakan jika sang istri tercinta berada di rumah sakit.
Tidak sampai dua puluh menit Jaehyun mengendarai mobilnya, lelaki Jung tersebut telah sampai di rumah sakit tempat sang istri di rawat.
Dengan tergesa lelaki Jung itu menghampiri resepsionis untuk bertanya ruang sang istri di tangani.
"Pasien atas nama, Jung Taeyong, dimana?"
"Jung Taeyong masih di IGD, anda tinggal lewat lorong sebelah kiri sana"
Tanpa banyak membuang waktu, lelaki Jung itu berlari untuk sampai ke ruang IGD.
"Eomma?!..."
•TBC•
KAMU SEDANG MEMBACA
MARRY • JAEYONG✔ [ SUDAH TERBIT ]
Fanfiction[ JAEYONG ] [BxB] [ M-preg ] | Lee Taeyong lelaki mungil tujuh belas tahun yang di nikahkan dengan Jung Jaehyun pria dewasa berumur dua puluh delapan tahun. Dari pernikahan inilah mereka menjalani hidup sebagai sepasang suami istri. Menjalani hari-h...