[2] Nyonya Muda Jung

17K 1.6K 60
                                    

HappyReading....

AwasTypoo!!

Sudah satu minggu Taeyong menyandang marga 'Jung' di depan namanya. Sekarang lelaki cantik berumur tujuh belas tahun itu tengah bersiap memakai seragamnya, hari ini hari senin dan dia sudah kembali akan bersekolah dan akan bertemu dengan teman-teman-nya nanti.

"Tae? Apa kau sudah selesai?"

Suara itu membuat Taeyong menjerit kecil. Ia menoleh ke belakang dan menemukan suaminya yang hanya menggunakan bathrobe.

"A-ahjussi? Kenapa tidak memanggil dulu lalu masuk?!" Jerit Taeyong sambil memasang secara asal kancing kemeja seragamnya yang memang baru terpasang satu.

"Aku juga ingin ganti baju" jawab Jaehyun santai, lalu berjalan masuk ke dalam wall closet yang di isi oleh pakaian nya dan Taeyong itu.

"T-tapi bisa tunggu aku selesai dulu!" Taeyong beralih memakai celana sekolahnya. Tadi itu bawahnya hanya ia tutup dengan handuk abu-abu miliknya.

"Apa salahnya? Kita suami istri. Bahkan melihat kau tidak memakai pakaian pun aku bisa"

"YA! Ahjussi mesum"

Jaehyun hanya tertawa pelan mendengar istrinya itu berteriak. Jangan kalian pikir Jaehyun sudah pernah melakukan itu dengan istri kecilnya, karena sampai satu minggu ini pun mereka bahkan tidur terpisah. Jaehyun di bed sofa yang memang sengaja ia taru di kamar dan Taeyong yang enak tidur di kasur besar yang sebenarnya milik suaminya, tetapi sudah menjadi milik si mungil juga.

Jaehyun memang sudah berjanji tidak akan menyentuh istri kecilnya jika sang istri belum siap. Setelah malam dimana Taeyong bertanya di dalam mobil. Jaehyun dengan sabar memberi pengertian lagi saat mendapati wajah takut Taeyong malam itu. Saat Jaehyun bertanya apa Taeyong benar takut, dan dengan polos istri kecilnya itu menjawab..

"Iya aku takut, kata Ten sahabatku, rasanya sangat menyakitkan seperti badan kita di belah menjadi dua"

Jadi sampai sekarang Jaehyun harus sabar bermain solo saat ia ingin memanjakan masa depan milik Taeyong.

"Apa kau tidak bisa mengancingkan kemeja dengan benar? Lihatlah kancing nya berantakan begini"

"YA!"

Taeyong dengan refleks menjerit saat tangan Jaehyun kembali membuka kancing kemeja nya.

"Ahjussi! Apa yang ahjussi mau lakukan?" Taeyong menyilangkan tangan nya di depan dada yang sudah terbuka karena Jaehyun memang sudah membuka semua kancingnya.

"Kenapa di tutup?" Tanya Jaehyun dengan senyum menggoda. Membuat istri kecilnya itu malu adalah hal yang menyenangkan baginya. Karena ia suka melihat wajah menggemaskan saat malu milik sang istri.

"A-ahjussi mau apa? A-aku harus ke sekolah" wajah Taeyong sudah memerah antara malu dan kesal karena sesungguhnya ia sudah hapal kebiasaan suaminya ini. Yaitu menggoda dirinya, tetapi tetap saja dirinya malu.

Jaehyun tidak menjawab dan malah menyikirkan tangan Taeyong yang meyilang di dada lelaki cantik itu, lalu membawa tangan kecil itu untuk memeluk pinggangnya, sedangkan tangannya kembali mengancingkan kemeja sang istri dengan benar.

Jantung Taeyong rasanya sudah mati rasa saking kuatnya ia berdetak, yang ia rasakan sekarang adalah wajahnya yang semakin panas dan juga tangannya yang berada di pinggang suami telah berkeringat hebat.

Chup~

"Takut banget ya Aku terkam?" Jaehyun terkekeh melihat wajah istrinya yang telah memerah hebat.

"Ih! Jaehyun ngeselin ih! Tau ah" nah kalau sudah memanggil suami tampa panggilan kesayangan maka itu tandanya nyonya muda Jung itu beneran kesal.

•••••

"Selamat pagi tuan Jung, nyonya muda"

Senyum manis Taeyong langsung luntur saat mendengar sapaan itu. Dengan wajah kusut, istri mungil Jung itu menatap wajah suaminya.

"Ahjussi? Apa kau tidak bilang pada mereka untuk tidak memanggilku nyonya? Aku masih tujuh belas tahun jika kau lupa" sungutnya yang membuat para maid di sana merasa tersindir.

"Sudah, tapi mereka tidak mendengar" jawab Jaehyun santai memakan sarapannya tanpa memperdulikan wajah Taeyong yang merenggut kesal.

"Bibi? Jangan panggil Taeyong nyonya. Panggil Bubu saja, Taeyong terbiasa di panggil begitu sama Bibi yang di rumah Eomma" kata Taeyong.

Para maid di sana saling pandang, lalu mereka mengalihkan tatapan mereka ke arah tuan rumah, yang hanya tersenyum menatap ke arah nyonya rumah mereka itu.

"Turuti apa katanya" kata Jaehyun membuat Taeyong menatap dirinya dengan berbinar.

"Nah! Bibi dengarkan, kata suamiku" cengirnya.

•••••

"Pulang sekolah kau langsung ke kantorkan?" Tanya Jaehyun kepada sang istri yang duduk di kursi penumpang di sebelahnya.

"Hm, aku ingin melihat bagaimana kantor tempat suamiku bekerja, hehe" kekeh Taeyong, ia merasa lucu dengan dirinya yang sudah bersuami di umur tujuh belasnya. Tapi Taeyong tidak masalah karena ia pun tidak menyesal menikah dengan Jaehyun. Orang yang tanpa ia sadari, sudah ia cintai.

Ya, Taeyong sudah mencintai suaminya itu, entah dengan si pria Jung. Tapi Taeyong berharap jika Jaehyun juga mencintainya.

"Nanti pak Wang akan menjemputmu, jangan pernah menaiki angkutan umum, aku tidak mau nanti kau kenapa-napa di jalan" ujar Jaehyun setelah mereka sudah sampai di depan gerbang sekolah istrinya.

"Tapi ahjussi, aku ingin pulang dengan Ten. Sekalian itu cabe thailand mau ketemu om Johnny di kantor ahjussi"

"Tae jangan ngomong kasar"

Taeyong terdiam, dia lupa kalau dia tidak boleh bicara kasar kalau sedang bersama suaminya. Kebiasaan nya memanggil sahabatnya dengan sebutan 'cabe thailand' salah satu kata kasar.

"Hehe maaf, kebiasaan memamnggil Ten seperti itu, jadi kebawa" katanya dengan cengiran tanpa rasa bersalah.

"Aku maafkan kalau kau kasih ciuman"

Taeyong menatap suaminya itu datar. Selalu, selalu saja pria Jung mengambil kesempatan dalam kesempitan.

Chup~

Sepertinya salah Taeyong memberi suaminya itu kecupan di bibir, karena pria Jung itu tidak akan cukup jika hanya kecupan, pasti pria Jung itu akan melumat bibir tipis sang istri sampai si empunya susah bernafas. Ya!, selama seminggu mereka menikah, keintiman di antara keduanya baru sampai memberi lumatan pada bibir masing-masing.

Taeyong meremat jas hitam Jaehyun saat ia merasakan pasokan oksigen di paru-parunya mulai menipis.

"Jae ih! Bibir aku pasti bengkak! Bagaimana kalau Ten mengejek ku" kesal Taeyong sambil memukul lengan Jaehyun dengan cukup keras.

Taeyong memang lebih takut Ten sahabatnya mengejek dirinya karena berciuman, di banding dengan ketahuan teman satu sekolahnya. Karena memang lelaki mungil itu tidak berniat menyembunyikan pernikahannya kepada siapapun.

"Tidak apa-apa, kau tinggal bilang kau berciuman dengan suamimu" jawab Jaehyun santai. Seraya tangannya merapikan rambut sang istri yang sedikit berantakan.

"Ya tapi dia akan menggodaku!"

"Kau tingg--"

TOK TOK TOK

kaca mobil di samping Taeyong di ketuk dan terlihat bayangan seorang lelaki bertubuh kecil dan pendek tengah berdiri di luar. Segera Taeyong menurunkan kaca mobil dan terlihat wajah manis sahabatnya, Ten. Tengah menatapnya jenaka.

"Yongie? Sekarang saatnya masuk, nanti saja membuatkan ku keponakan"

"CHITTAPHON!"









•TBC•



MARRY • JAEYONG✔  [ SUDAH TERBIT ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang