"Sayang? Sudah minum susu hamilnya?"
Jaehyun memasuki kamar dan mendapati sang istri yang sedang membaca buku sembari bersadar di kepala ranjang."Sudah, tuh" jawab Taeyong sambil menunjuk dengan dagu gelas kosong di atas nakas.
Jaehyun menatap gelas kosong itu dengan kening berkerut, lalu tanpa mengatakan apapun Jaehyun berlalu masuk ke kamar mandi.
"Jung Taeyong?! Berbohong lagi?"
Taeyong melebarkan bola matanya terkejut. Bagaimana bisa suaminya tau jika ia berbohong.
"Susunya di buang lagi?" Jaehyun menatap datar istri mungilnya itu. Ini bukan terjadi sekali saja, tapi sudah berkali-kali. Taeyong yang entah mengapa tidak suka meminum susu ibu hamil, padahal susu itu baik untuk kandungan-nya.
Sedangkan Taeyong yang di marahi oleh sang suami hanya mampu menunduk sembari mengelus perutnya yang mulai membucit.
"Aku tidak suka Ahjussi" katanya masih dengan mengelus perutnya.
"Tapi itu baik buat kamu sama dede bayi sayang" Jaehyun kali ini berbicara dengan nada lembut. Karena ia tahu sang istri akan takut jika ia marah.
"Tapi susunya tidak enak, bikin muntah" ujarnya mengerucutkan bibir semabari menatap sang suami.
"Tapi kata dokter Seulgi kamu harus rajin-rajin minum susu biar dede bayi nya sehat," ujar Jaehyun yang sabar memberi pengertian.
"Aku tidak mau Ahjussi, bisa di ganti saja? Apa saja, asal jangan susu" katanya dengan wajah memelas, apapun akan ia minum asal jangan susu. Padahal sebelum hamil Taeyong suka dengan susu strawberry.
"Hah~ nanti aku tanya dengan dokter Seulgi. Karena aku tidak tau apapun kebetuhan orang hamil" ujar Jaehyun semabari ikut mengelus perut sedikit bucit milik sang istri yang sekarang memiliki pipi tembem karena porsi makan yang meningkat.
"Ahjussi?"
"Hm?"
"Hari ini Eomma Jung dan Eomma ku akan kemari, mereka akan menemaniku. Jadi, Ahjussi tidak perlu pulang cepat dari kantor" jelas Taeyong. Karena paska dirinya hamil, Jaehyun lebih sering pulang cepat dari kantor, membuat pekerjaan tidak selesai sehingga membuat suaminya itu harus begadang di rumah untuk menyelesaikan pekerjaan tersebut.
Dan Taeyong tidak mau suaminya sakit hanya karena kurang tidur. Belum lagi dirinya yang suka bangun tengah malam hanya karena mengidamkan sesuatu. Bisa di bilang, saat Taeyong mengidam itu sedikit susah di banding Jaehyun saat awal kehamilan Taeyong.
"Tidak apa-apa aku akan tetap pulang cepat biarpun Eomma ada di sini" kata Jaehyun mulai beranjak untuk merapikan penampilannya untuk ke kantor.
"Selesaikan pekerjaanmu dulu baru pulang. Aku tidak mau melihatmu begadang karena bekerja sepanjang malam" Taeyong membantu suaminya memakai dasi, jemari mungilnya dengan handal membuat sampul dasi hingga rapi.
Taeyong menepuk dada suaminya setelah dirasa jika suaminya sudah rapi, "Ahjussi makin tampan" pujinya dengan senyum manis di wajah tembemnya.
"Tae? Bisakah kau hentikan memanggilku dengan Ahjussi? Aku ini suamimu" pinta Jaehyun karena ia merasa seperti om-om yang menikahi anak kecil saat istrinya itu memanggil dirinya dengan 'ahjussi'.
Walau kenyataan memang dirinya menikahi anak di bawa umur disaat usianya sendiri sudah mau menginjak dua puluh sembilan.
"Bisa saja, tapi mungkin nanti dede bayi lahir"
Jaehyuh hanya menghela nafas. Jika dipikir-pikir? Memang Taeyong harus menghentikan panggilan om-om itu saat bayi mereka lahir. Tidak mungkin Taeyong terus memanggilnya 'ahjussi' di depan anak mereka kan?.
"Terserah kamu. Kalau begitu aku berangkat kerja dulu, kamu di rumah hati-hati, jangan mengerjakan pekerjaan yang berat. Kalau jalan liat-liat nanti kesandung atau paling bahaya kepeleset, saat mau turun dari tangga panggil bibi jangan sendirian, kamar jangan di kunci biar nanti kalau ada sesuatu bibi tidak kesulitan membantu, dan jangan pernah keluar rumah sendirian, harus ada yang menemani. Mengerti Jung Taeyong?" Ujar Jaehyun panjang lebar, membuat Taeyong hanya mampu menghela nafas karena kalimat-kalimat itu sudah dia hafal di luar kepala.
"Mengerti Daddy" jawabnya dengan senyum yang di paksakan di hadapan suaminya.
"Good Mommy"
Setelah itu sepasang suami istri itu keluar dari kamar. Saat menuruni tangga Jaehyun dengan sigap menggenggam tangan sang istri sedangkan tangannya yang lain merangkul pinggang lekaki cantiknya.
"Loh? Eomma Jung? Eomma?" Taeyong dan Jaehyun cukup kaget saat melihat dua wanita paruh baya tapi masih sama-sama cantik itu sudah ada di ruang tengah dan mengobrol dengan santai disana.
"Oh? Sweety sini sayang Eomma kangen denganmu" nyonya Jung dengan sigap menarik dengan pelan menantunya itu untuk duduk di sampingnya lalu memeluk sang menantu dengan sayang.
"Taeyongie juga kangen Eomma" Taeyong dengan senang hati membalas pelukan mertua tersayangnya itu.
"Eomma tidak di kangenin?" Nyonya Lee berujar dengan sedikit dramatis, membuat pelukan menantu dan mertua itu terlepas.
"Taeyongie juga kangen dengan Eomma ku yang paling cantik ini" Taeyong memeluk Eomma yang telah melahirkan dirinya itu, sungguh ia merindukan sang Eomma.
"Jaehyun? Kenapa belum berangkat?" Nyonya Jung bertanya kepada putranya yang sedari tadi hanya memandang dalam diam iteraksi antara Eomma dan anak di depannya.
"Aku membutuhkan pelukan istriku sebelum berangkat" jawabnya lalu segera membawa Taeyong berdiri di hadapannya.
Nyonya Jung memutar bola matanya malas mendengar itu, sedangkan nyonya Lee hanya tersenyum geli. Kenapa pria Jung itu sangat bucin sekarang.
"Sayang? Aku berangkat kerja dulu, ingat apa yang aku katakan tadi?" Tanya Jaehyun dan mendapat anggukan cepat dari sang istri.
"Jaga diri baik-baik, kalau ada yang kamu inginkan hubungi aku saja, nanti aku belikan" Jaehyun mencium kening Taeyong cukup lama membuat Taeyong menutup matanya karena nyaman dengan perlakuan sang suami.
Jaehyun menyamakan tingginya agar sejajar dengan perut sedikit buncit sang istri," jagoan Daddy jangan nakal, jaga Mommy saat Daddy tidak ada, oke? Jangan buat Mommy sakit, dan jangan minta macam-macam dulu kalau Daddy tidak ada, Daddy janji kalau Daddy sudah ada Daddy akan mengabulkan apapun yang kamu mau" Jaehyun mencium perut sang istri cukup lama, menyalurkan kasih sayangnya buat sang anak yang masih membentuk di dalam perut istrinya.
Nyonya Jung dan nyonya Lee berusaha untuk tidak menitikan air mata haru karena melihat ke hangatakan keluarga kecil anak-anak mereka itu.
"Aku pergi bekerja dulu, sayang" Jaehyun mencium sekali lagi kening istrinya. Inginnya mencium bibir sang istri tapi masih ada kedua orang tua mereka disana jadi ia menahannya.
Setelah Jaehyun berjalan keluar rumah. Nyonya Jung langsung mendudukkan Taeyong di tengah-tengah dirinya dan nyonya Lee.
Krystal dan BoA memang berencana untuk menjelaskan masalah mereka sedikit demi sedikit pada Taeyong. Mereka tidak mau terjadi sesuatu pada putra cantik mereka itu jika suatu saat wanita licik yang mereka cari mendatangi Taeyong.
"Taeyongie? Eomma dan Eomma Lee ingin memberitahu sesuatu padamu" kata nyonya Jung, tangannya dengan halus mengelus punggung tangan menantunya.
Taeyong menyeringit dan memandang bergantian Eomma-nya dan Eomma mertuanya.
Ia merasa ini hal yang serius karena wajah kedua Eomma-nya menunjukan ekspresi itu."Ada apa?" Tanyanya.
Nyonya Jung dan nyonya Lee saling berpandangan, setelah mendapat anggukan dari nyonya Lee, nyonya Jung kini menatap wajah menantunya dengan wajah serius.
"Begini..."
•TBC•
Hm hm🤔?
KAMU SEDANG MEMBACA
MARRY • JAEYONG✔ [ SUDAH TERBIT ]
Fanfic[ JAEYONG ] [BxB] [ M-preg ] | Lee Taeyong lelaki mungil tujuh belas tahun yang di nikahkan dengan Jung Jaehyun pria dewasa berumur dua puluh delapan tahun. Dari pernikahan inilah mereka menjalani hidup sebagai sepasang suami istri. Menjalani hari-h...