Sudah satu bulan berlalu semenjak kedatangan sang donatur terbesar sekolah SHS a.k.a nyonya Jung. Dan selama itu pula pernikahan Taeyong dan Jaehyun selalu menjadi topik hangat di sekolah itu.
Murid-murid masih belum menyangka jika lelaki mungil yang terkenal cantik, imut, baik, ceria itu- adalah menantu keluarga Jung. Keluarga terpandang di korea selatan.
Bahkan Winwin dan Jungwoo pun langsung protes karena Taeyong tidak mengundang mereka ke pernikahannya, melainkan hanya Ten seorang. Dua teman Taeyong itu sempat mengambek sama Taeyong, tapi setelah di iming-imingi mereka boleh main ke rumahnya pun- dua teman Taeyong itu langsung tidak mengambek lagi.
"Yongie? Jadikan kita pulang ke rumahmu?" Tanya Ten.
Sekrang ini, kedua lelaki manis itu tengah makan di kantin- tepatnya hanya Ten yang makan, sedangkan sang nyonya muda Jung makan juga tapi dia asik memakan permen coklat yang di berikan Eunha- teman satu kelasnya yang akhir-akhir ini selalu memberi dirinya permen coklat. Taeyong tidak tahu apa maksud gadis itu selalu memberi dirinya coklat. Pernah Taeyong bertanya dan jawaban gadis itu, sungguh tidak masuk akal.
"Karena aku senang melihatmu makan coklat. Kau bertambah bersinar setelah memakan coklat"
Begitu katanya.
Dan Taeyong terima-terima saja, karena akhir-akhir ini ia memang selalu menginginkan makanan manis. Tiada hari tampa makanan manis itu.
"Kau saja yang kerumahku. Kan kau yang ingin bertemu paman Johnny. Aku ingin ke kantor Ahjussi Jae, ingin meminta uang. Aku kepengen belanja" kata Taeyong setelah menghabiskan satu kotak coklat.
Hari ini memang Ten ada janji ingin bertemu dengan Johnny. Setelah hari dimana Johnny mengantar lelaki manis keturunan thailand itu, mereka jadi sering bertemu, dan tempat mereka sering bertemu itu di rumahnya Jaehyun sama Taeyong. Karena disana katanya aman dan banyak makanan. Tinggal minta sama bibi Yoon apa saja, maka makanan itu langsung ada dan tentu saja gratis.
"Kalau begitu aku temani saja kau belanja"
"Tidak-tidak, aku ingin pergi dengan suamiku"
"Tapikan aku tidak enak kalau tidak ada kau di rumah" kata Ten sambil memasang wajah memelas agar Taeyong memperbolehkan dirinya ikut dengan nyonya muda Jung itu.
"Bilang saja kau malu berduan saja dengan paman Johnny. Dasar! Biasanya juga malu-maluin"
"Itu kau tahu! Ayolah Yongie~" rengek Ten sambil menggoyangkan tangan Taeyong yang ada di atas meja.
"Tidak ada. Pokoknya aku tidak ingin kau ikut denganku. Karena hari ini spesial hariku dengan suamiku" tolak Taeyong tanpa memperdulikan wajah merengek Ten yang baru kali ini ia mengakui jika itu imut- bukan menjijikan seperti biasa-nya.
Entahlah?
"Taenyongie! Tidak asik!"
••••
Ten duduk dengan gusar, di sampingnya ada Johnny yang sedang meminum kopinya. Ten canggung sendiri, karena biasanya saat mereka ingin bertemu, disana pasti ada Taeyong yang selalu berhasil mencairkan suasana. Tapi sekarang si nyonya pemilik rumah pasti sedang asik berbelanja riah dengan suaminya.
"Ten?" Panggil Johnny tiba-tiba membuat Ten terkejut.
"I-iya Hyung?" Ten mengumpati dirinya sendiri di bantin karena suaranya yang gugup.
"Kok gugup? Santai saja sama saya. Kita juga sudah sering bertemu kan? Jadi tidak usah gugup" Johnny gemes dengan lelaki manis berdarah thailand itu.
"Eh? I-iya Hyung"
Johnny tidak bisa menahan kekehan gemesnya. Sungguh Ten lucu sekali saat gugup dan salah tingkah seperti ini. Apa mungkin lelaki mungil itu tidak terbiasa bertemu hanya berdua seperti ini? Karena biasanya lelaki mungil itu selalu bersama sahabatnya yang notabene-nya istri dari sang atasan.
"Ten? Coba lihat saya"
Ten dengan perlahan menatap wajah tampan pria dewasa yang sudah di sukainya sejak pernikahan sahabatnya itu. Dan pipi Ten entah kenapa memerah hanya karena di tatap serius oleh pria tampan bermarga Seo tersebut.
"Orang tua kamu sudah kembali dari thailand?" Tanya Johnny masih mempertahankan wajah seriusnya.
Dan Ten hanya mengangguk karena memang kedua orang tua serta kakak perempuannya sudah kembali setelah menengok neneknya di negara kelahirannya- thailand.
"Sejak kapan?"
"Dua hari yang lalu" jawab Ten sembari menundukan kepalanya, karena sungguh ia tidak kuat di tatap seintens itu oleh pria tampan di depannya ini.
"Hei? Kok nunduk? Saya bilangkan lihat saya" Johnny mengangkat dagu Ten, membuat mereka kembali saling bertatapan.
"Ten? Kamu tau? Jika Saya sudah menyukaimu sejak di pernikahan tuan Jung dan sahabatmu" Kata Johnny. Membuat Ten membulatkan matanya terkejut.
Jadi? Selama ini perasaannya terbalaskan? Dan mereka sudah saling menyukai di hari yang sama? Jantung Ten langsung berdebar dengan cepat sehingga membuat pipinya serta telinga memerah dengan hebat.
"A-apa Hyung serius?" Tanya nya masih tidak menyangka.
"Saya serius Ten. Dan saya rencananya akan melamarmu minggu depan, saya dan orang tua saya akan kerumah mu untuk meminta restu. Kamu mau kan jadi istri saya?" Tanya Johnny dengan wajah seriusnya.
Sedangkan Ten sudah diam membeku dengan keterkejutannya. Sungguh hari ini jantungnya berdebar tidak wajar karena semua pengakuan pria tampan di depannya ini.
Jadi? Maksudnya dia sedang di lamar?
'Eommaa! Tennie di lamar!'
•TBC•
KAMU SEDANG MEMBACA
MARRY • JAEYONG✔ [ SUDAH TERBIT ]
Fanfiction[ JAEYONG ] [BxB] [ M-preg ] | Lee Taeyong lelaki mungil tujuh belas tahun yang di nikahkan dengan Jung Jaehyun pria dewasa berumur dua puluh delapan tahun. Dari pernikahan inilah mereka menjalani hidup sebagai sepasang suami istri. Menjalani hari-h...