Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Cklek..
"Bunda?"
Yang masuk ke kamar renjun sama guanlin itu minjae.
"Bunda masih tidur?" Minjae langkahin kaki mungil nya ke ranjang. Buat liat bundanya masih tidur, atau lagi mandi.
Tapi, kalo lagi mandi. Kenapa ga kedengeran suara air nya? Hayolohh
"Ugh!"
"Bunda belum bangun?"
Minjae berusaha buat naik ke ranjang. Ranjang guanlin itu tinggi vvodoh !
Ranjang nya yang ketinggian atau kaki minjae nya yang kemungilan ?
Ga jawab q cium.g
Belum muhrim.
"Huh? Bunda masih bobo?"
Tangan mungil minjae menepuk nepuk pipi lembut renjun.
"Bunda~ wake up~ "
Renjun perlahan buka matanya. Pemandangan yang pertama kali dia liat, si gembul yang lagi duduk di samping dia. Sambil natap dirinya pake tatapan berbinar. Ala ala bocah kalo dapet permen.
"Minjae?"
"Iya! Bunda, bangun!!"
"Ini bangun, kenapa?"
"Udah siang"
Dahi renjun berkerut. "Siang?"
Minjae ngangguk. Rambut dia juga ikut bergoyang.
Kalian jangan goyang.
Yang goyang.. yuk betumbuk.g
"Jam setengah empat pagi, siang?"
"Iya!"
"Astagfirullah, minjae.. ini masih pagi, kenapa ga tidur lagi?"
"Gabisa tidur lagi~ "
Renjun senyum. "Tidur sama bunda, mau?"
"Mau!" Pekik minjae girang.
Dia buru buru rebahin dirinya di tengah tengah, antara guanlin sama renjun.
"Mau nen, bunda!"
Renjun melotot! Apa tadi? Nen? NENEN!?
astagfirullah..
"Nenen?"
"Heem!"
"Sekarang?"
"Iya!"
Renjun pasrah. Perlahan dia buka satu persatu kancing baju tidur nya.
"Pelan pelan ya?"
"Ndee~ "
"Sshhh, jangan di gigit nak"
Tau ga? Daritadi guanlin liatin reaksi minjae sama renjun. Gemes dia.
