10. F*ck You, Please Don't Stay

5.9K 343 23
                                    

Seharusnya hari ini Minji berangkat menuju kantornya yang berada di Seoul

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Seharusnya hari ini Minji berangkat menuju kantornya yang berada di Seoul. Naas, rasanya angkat kaki dari dalam graha puak sanak Jeon terasa begitu sulit—well, sebenarnya tidak sesulit itu sih. Minji bisa saja beringsut bangkit seraya memacu kedua pengampunya menuju anjungan graha, dan memerintahkan kepada salah satu pelayan untuk membawakan mobilnya.

Akan tetapi perihal kecaman yang sang Ibu alokasikan kepada dirinya. Ah, sial saja. Minji tidak bisa bersengketa menantang Ibunya. Karena entah bagaimana, wanita itu selalu saja berhasil dan unggul dalam memelopori dan mengomando permainannya. Ibunya itu adalah wanita yang sangat piawai ulung dalam berhipokrit artifisial, barangkali itulah mengapa para pribumi diluar sana yang menyaksikan dramanya kian terserempak mengatakan bahwa Hyeji adalah seorang wanita yang berpotensial menjadi aktor.

Apakah tidak ada yang sadar bahwa aktor itu sama saja dengan seorang penipu?

Yah, Minji sendiri tidak akan membantah. Sebab selama ini pun dirinya sudah menyaksikan dan mengetamnya sendiri. Tampaknya itulah yang membuat banyaknya para aktor yang kerap sering kali membuat onar, tetapi para penggemar tetap saja menyokong dan membela mereka mati-matian. Bukankah itu sebab mereka mahir berhipokrit? Lantaran terlalu acap menyohori drama-drama melankolis, pun kehidupan realita turut menjadi lakon sandiwara mereka.

Gadis cantik bersurai cokelat sebahu yang kian tengah mengegah menapak jejak menelusuri koridor glamor graha tersebut mendesah lega tatkala dirinya tiba dibidang loka yang ia tuju. Kolam renang, rasanya sudah lama sekali sejak terakhir kalinya sang gadis meredam personanya kedalam bendungan air. Jika dicamkan dengan saksama, terakhir kalinya Minji berbenam didalam air adalah saat dirinya di Dubai—atau lebih tepatnya saat pertemuan pertamanya dengan Jeon Jungkook. Bedebah seksi itu.

Sejenak, Minji berasumsi. Seumpama dirinya tidak mencermati dan mengamati Jungkook saat itu, akankah situasi sangkala mereka saat ini berubah haluan atau akan tetap sama saja?

Sang gadis menanggalkan satu persatu pakaiannya seraya membentangkan bentuk tubuhnya yang amat ideal dan juga seksi. Hanya mengenakan bra kemban dan juga celana dalam senada membuat kulit putih mulus Minji terekspor eksplisit, mengeloskan kesan yang begitu merisak afeksi gelora vitalitas bagi siapapun yang melihatnya.

Perlahan namun pasti, Minji memacu kedua pengampunya guna melakoni medan kolam berenang. Meredam separuh tubuhnya didalam sana, sang gadis mendesah singkat sembari mengatupkan kedua kelopak matanya rapat-rapat.

"Ah.. setidaknya jika tidak bekerja aku tetap bisa menikmati hidupku, persetan dengan lika-liku perkara kompleks. Kali ini, biarkan aku menikmati hidupku sejenak." Gumam Minji seraya mengutik kedua lengannya untuk menggagas air.

Sepersekon detik tatkala Minji tengah memanjakan dirinya didalam kolam renang, sebuah seruan yang melenting merebak rungunya—berhasil membuat sang gadis spontan mengerjap. Menoleh kearah sang sumber suara, Minji menikai jengah kearah persona sorang pria yang kian tengah berpijak dianjungan sana.

Scandal Of The SeasonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang