16. Never Really Over

3K 310 16
                                    

Sang pria bersurai hitam legam itu nampak menolehkan wajahnya kekanan dan kekiri secara bergiliran, seperti seseorang yang kian tengah mencari-cari sesuatu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sang pria bersurai hitam legam itu nampak menolehkan wajahnya kekanan dan kekiri secara bergiliran, seperti seseorang yang kian tengah mencari-cari sesuatu. Well, pria tampan itu adalah Jeon Jungkook. Ia kian tengah memacu kedua kaki-kaki jenjangnya memintasi koridor di mainsion megah tersebut. Dengan wajah dingin dan juga sedikit gelisah, barangkali kepergian sang gadis selama 30 menit lebih berhasil mengusik dan membuat sesuatu didalam dirinya berporak-poranda.

Ia bahkan sempat mendesah ringkas dengan kasar, sebelum pada akhirnya memutuskan untuk merogoh saku jasnya dan menggapai sebuah benda pipih berbentuk persegi panjang dari dalam sana. Jungkook menghubungi salah satu anak buahnya, untuk segera membantu drinya dalam mencari sosok perangai dan keberadaan gadisnya—Song Minji.

Oh ayolah, siapapun tahu bahwa pergi kekamar kecil tidak akan menghabiskan waktu hingga 30menit lebih bukan?

Sementara diujung sana, gadis cantik bersurai cokelat itu spontan tersentak begitu batang hidung Jungkook terlihat. Pria itu nampak tengah memintasi koridor dimana yang akan berakhir ditempatnya sekarang kian tengah berpijak. Minji, yang ingin menghindari Jungkook pun pada akhirnya berkalih cekatan dalam menarik lengan sang pria yang berada dihadapannya seraya menuntun dan membawa pria itu menuju—entahlah kemana, yang jelas gadis itu hanya melangkah dengan tertalah-talah. Masih dengan tangan kanannya, dan juga jemari lentiknya yang membekuk erat lengan sang pria.

Setelah merasa cukup jauh dari Jungkook, sang gadis memutuskan untuk menjeda langkahnya sejenak. Nafasnya tersengal, sementara dadanya bergerak fluktuatif naik-turun. Gadis cantik itu melepaskan cekamannya kepada lengan sang pria, sebelum pada akhirnya membenarkan gaunnya yang sedikit merosot—dan membuat belahan dadanya nampak begitu vulgar. Menggoda sekali.

Minji menolehkan wajahnya, memandang kearah Taehyung yang baru saja hendak membuka celah bibirnya—akan tetapi terjeda sebab Minji sudah terlebih dahulu mempungkas dan menyelak. "Aku menghindari seseorang." Ujarnya yang membuat Taehyung termangu sejenak, terhanyut kedalam buaian ambit anggai adirajanya sendiri. Pria itu kian tengah bertanya-tanya didalam sanubarinya, apakah gadis itu kian tengah menghindari pasangannya?

"Memangnya, kau menghindari siapa?"

"Kakakku, aku menghindarinya. Ia begitu menyebalkan, dan juga.. yah.." Apakah Minji harus menyebutkan bahwa Jungkook juga terlampau seksi dan selalu saja berhasil membuat gelora vitalitasnya menggebu-gebu? Tidak mungkin bukan? "Ia teramat sangat membosankan, itulah mengapa aku memilih untuk merenggang keluar dari dalam ballroom dan menghirup udara segar ditaman tadi." Imbuh Minji panjang lebar.

Sang pria nampak menyelisik, Taehyung kian tengah berusaha mencari-cari apakah ada sebuah noktah kebohongan dari kedua iris cokelat hazel itu atau tidak. Barangkali gadis itu berbohong, dan malu untuk mengakui bahwa ia datang bersama seseorang yang menyewanya—ah, agaknya Taehyung masih tetap memegang teguh gagasannya bahwa Minji adalah seorang wanita sewaan, atau kasarnya pelacur.

Scandal Of The SeasonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang