Satu tatapan menggoda, satu ciuman terlarang. Dan terjadilah, malam yang panas.
***
Tidak, ini bukan kisah Skandal biasa. Tidak hanya sekedar skandal satu malam, yang ke-esokan harinya akan terlupakan. Sayangnya semua itu tidak se-sepele seperti apa...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Minji dan Jungkook itu adalah sepasang adik-kakak. Walau tidak memiliki hubungan darah, tetapi status yang terpatri diantara keduanya adalah keluarga sekarang. Well, itu semua karena kedua orang tua mereka sudah bersemenda dan memutuskan untuk naik keatas pelaminan bersama-sama. Menjalin setiap helai benang yang indah bersama-sama, tanpa mengetahui bahwa putra dan putri mereka tidak memiliki ikatan yang hanya sekedar adik-kakak semata. Mereka lebih dari teman, bahkan memiliki hubungan yang lebih kompleks dari pada pasangan pada umumnya.
Seperti sekarang contohnya. Tatkala Jungkook mencondongkan kepalanya seraya menyesap dan mencecap setiap inci kulit leher Minji dengan begitu sensual, memberikan dorongan vitalitas yang mendadak membuat dasar perut sang gadis bergejolak hebat. Pun yang dapat Minji lakukan hanyalah menengadahkan wajahnya sembari menikmati setiap sentuhan dan juga permainan panas yang Jungkook komandoi.
Kedua tangan Jungkook tidak hanya mengkristal dan diam begitu saja. Pria itu menggunakan dan memanfaatkan setiap kesempatan emasnya dengan sangat baik. Bahkan Minji tidak sadar jikalau Jungkook kian tengah menurunkan resleting dari gaun yang ia kenakan, menanggalkannya perlahan hingga menampakkan kedua buah dada sang gadis yang hanya terbalut bra berwarna merah.
Perlahan ciuman dan kecupannya beralih. Semakin menurun, hingga berhenti tepat didepan belahan dada sang gadis. Jungkook menarik tubuh Minji seraya membuatnya semakin menghimpit satu sama lain dengan tubuhnya. Bahkan samar, Minji dapat merasakan miliknya kian tengah ditekan oleh sesuatu yang begitu besar dan juga keras—ah, Minji menduduki milik Jungkook.
"Jungkook...sssh..." Sang gadis semakin menengadahkan wajahnya keatas, kedua tangannya bahkan meremat bahu sang pria dengan erat.
Rasanya tubuhnya kian benar-benar melayang, berusaha mengigit bawah bibirnya guna menahan erangan pun hanyalah hal yang sia-sia. Sebab Jungkook terlampau lihai dalam mendominasi dan membuat adirajanya mengangkasa, pun yang Minji dapat lakukan hanyalah berusaha untuk tidak mendesah—walau rasanya mustahil.
Jungkook melepaskan bra yang Minji kenakan dan melemparnya entah kemana, segera pria tampan bersurai hitam legam itu menjilat dan menyesap dada kanan sang gadis menggunakan mulutnya. Puncak lidahnya bahkan bergerak kesana-kemari, mengitari puncak buah dada sang gadis. Sementara tangan kirinya sibuk berkalih cekatan dengan lembut dan juga penuh penekanan.
Perlahan namun pasti, Jungkook memacu jemarinya untuk melakoni dan membekuk inti Minji yang sudah basah.
Sesekali Jungkook melirik kearah wajah Minji, baginya ekspresi ruyup dan sendu yang Minji ulas diwajahnya sungguh sangat candu. Memberikan dorongan dan gejolak tersendiri bagi Jungkook yang menonton dan menyaksikannya, setiap erangan yang keluar dari celah bibir merah muda itu. Oh sialan, Jungkook benar-benar tidak dapat menahan intuisi dan dorongan dari gelora kelabu yang Minji berikan kepada tubuhnya.
