Satu tatapan menggoda, satu ciuman terlarang. Dan terjadilah, malam yang panas.
***
Tidak, ini bukan kisah Skandal biasa. Tidak hanya sekedar skandal satu malam, yang ke-esokan harinya akan terlupakan. Sayangnya semua itu tidak se-sepele seperti apa...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Mobil sport berwarna silver metallic itu berhenti tepat ditepi sebuah pantai. Kendati Taehyung maupun Minji keduanya sama-sama termangu dan hanyut kedalam rintisan prakarsa mereka masing-masing. Manakala sang gadis melamun dan melongokkan wajahnya kearah jendela, entah menatapi para pribumi latin yang kian tengah berjemur dan berkehendak untuk membuat kulit mereka menjadi cokelat, atau barangkali Minji kian tengah mengangkasa dan melambung tinggi dengan hiruk-pikuk adirajanya sendiri, Taehyung tidak tahu mana yang pasti.
Sementara dilain sisi, bukannya Taehyung tidak ingin membuka celah bibirnya seraya berujar menyapa rungu gadis cantik itu. Hanya saja, Taehyung terlalu buncah memikirkan harus berkata seperti apa agar membuat gadis itu terhibur. Jujur saja, ini adalah kali pertamanya bagi seorang Kim Taehyung si pria dingin dan pasif yang sebelumnya sama sekali tidak pernah berkencan ataupun mendapati seorang gadis menangis. Singkatnya, Taehyung tidak tahu harus berbuat apa dan bagaimana. Ia khawatir jikalau dirinya berlonjar, alih-alih membuat Minji terhibur ia mungkin malah berujung menyakiti hati gadis itu dan semakin membuatnya sedih. Sebab Taehyung teramat-sangat tidak pandai dalam menghibur seseorang.
Mengatupkan kedua kelopak matanya sejenak, lantas Taehyung yang jengah akan kelengangan ini pun turut menolehkan wajahnya kearah jendela. Memandangi aktivitas para pribumi diluar sana yang kian tengah bersepeda, bermain skateboard, mengangkut papan surfing, atau sekedar berjemur dibawah teriknya sorot mentari.
Hingga mendadak kedua netra Taehyung terpaku kepada sesuatu yang tengah seorang gadis kecil bersurai pirang diluar sana bekuk, gadis itu nampak menikmati ice cream cone ditangannya. Menjilatnya dengan lihai.
Lantas, sepersekon detik sebuah ide muncul didalam benaknya. Taehyung spontan menolehkan wajahnya kearah Minji, "Em.. Mau makan ice cream?" Tanyanya sedikit kikuk, tetapi juga tetap penuh wibawa.
Sejenak, Minji yang tersentak dari dalam buaian anggainya itu pun langsung tersangkat karam begitu barinton berat dan seksi milik Taehyung melantun merebak rungunya. Gadis bersurai cokelat dengan kedua pelupuknya yang membengkak itu menolehkan wajahnya memandang vertikal kearah sang lawan bicara, "Ice cream?" Minji kembali bertanya, sementara punggung kedua tangannya sibuk menyapu kedua kelopak matanya yang masih terasa panas dan juga perih akibat terlalu lama menangis.
Jika dipikir-pikir lagi, baru kali ini seorang gadis seperti Song Minji menangis dengan sendu dan sebegitu melankolisnya. Padahal dahulu tatkala anjingnya tidak sengaja ditabrak oleh tetangganya, bahkan Minji tidak sesedih ini! Oh astaga, Jeon Jungkook benar-benar berdampak besar kepada perasaan dan juga intuisi hatinya.
Pria tampan bersurai cokelat itu mengangguk sekali dengan lugas, sebelum mematikan mesin mobilnya seraya berkalih cekatan untuk beringsut bangkit dan keluar dari dalam sana.
Tanpa menunggu lebih lama, Taehyung dengan balutan jas formal berwarna abu-abu itu langsung melangkah dengan tertalah-talah mengitari mobilnya. Sebelum berhenti tepat didepan pintu tempat Minji bersemayam, menarik tuasnya, lantas Taehyung mempersilahkan Minji untuk keluar bersama dengan dirinya.
