Satu tatapan menggoda, satu ciuman terlarang. Dan terjadilah, malam yang panas.
***
Tidak, ini bukan kisah Skandal biasa. Tidak hanya sekedar skandal satu malam, yang ke-esokan harinya akan terlupakan. Sayangnya semua itu tidak se-sepele seperti apa...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Bohong. Jeon Jungkook kini tidak baik-baik saja. Gemuruh amarah kian tengah memenuhi dan memadati setiap inci dari rongga dadanya. Hal yang dapat pria tampan bersurai hitam legam itu lakukan kini hanyalah mengikuti jalur yang sudah ditata seapik mungkin oleh Park Jimin. Jungkook kalah. Jatuh kedalam lubang jebakan pria licik bersurai pirang yang entah sejak kapan telah menjadi sosok mahkluk hidup paling memuakkan baginya. Park Jimin, Jungkook benar-benar membenci dan sangat ingin membunuh pria satu itu menggunakan tangannya sendiri.
"Sir, tuan besar Jeon Juyeon meminta anda untuk menghadap kepadanya sekarang."
"Tidak bisa, sekarang aku sedang sibuk." Jungkook menolak dengan tegas permintaan dari ayahnya yang dititipkan kepada salah satu anak buah miliknya.
"Namun tuan besar Juyeon tidak menerima penolakan, sir."
"Kau bekerja untuk siapa?"
"A-apa?" Mendengar balasan dingin dari celah bibir Jungkook, sang anak buah sontak langsung bergerak gelisah. Secara tiba-tiba saja, aura mengerikan yang mengingatkan akan kematian muncul dari balik tubuh tegap milik pria bernama Jeon Jungkook itu. Pun itu sebabnya sang anak buah langsung menunduk takut.
"Mohon maaf sir, saya tidak bermaksud lancang. Namun tolong mengertilah posisi saya, saya sendiri tidak memiliki pilihan lain. Saya hanyalah menuruti permintaan tuan besar saja!" Ungkap sang anak buah, masih sembari menundukkan kepalanya dalam-dalam. Barangkali sebabnya karena ia takut akan berhadapan dengan sorot mata yang tajam bak pembunuh berdarah dingin milik Jungkook.
"Berengsek.. Pria tua itu, apa yang dia inginkan." Jungkook memijat pangkal hidungnya yang lancip.
"Baiklah, kau keluar. Aku akan mengunjunginya 20 menit lagi dari sekarang, jadi siapkan mobilku." Putus Jungkook pada akhirnya.
Sang anak buah sontak langsung mengangguk dengan sigap, "Baik, sir."
Jungkook kembali memutar tubuh jenjangnya yang terbalut kemeja mahal berbahan katun dengan model double piece. Pria tampan itu kemudian memandang lurus kearah dinding kaca yang berada dihadapannya, menikmati panorama dari berpuluh-puluh gedung pencakar langit dikota Seoul dalam kungkungan kesunyian.
"Aku pasti akan kembali mendapatkanmu, Ji." Gumam Jungkook dengan sorot iris yang begitu serius. "Pasti." Imbuhnya.
Jungkook mengangkat dagunya sedikit, sebelum kemudian kembali berujar dengan barinton yang begitu berat nan seksi. "Hanya sebentar lagi, kumohon.. Aku hanya membutuhkan sedikit jeda waktu lagi untuk menyelesaikan semua ini. Setelah itu, akan aku pastikan bahwa kau hanya dapat berakhir didalam pelukanku saja."
Jungkook membasahi bawah bibirnya sekelebat, "Song Minji, kelak kau akan menjadi Jeon Minji. Dan aku akan pastikan dengan segala hal apapun untuk membuatnya terjadi."
