Satu tatapan menggoda, satu ciuman terlarang. Dan terjadilah, malam yang panas.
***
Tidak, ini bukan kisah Skandal biasa. Tidak hanya sekedar skandal satu malam, yang ke-esokan harinya akan terlupakan. Sayangnya semua itu tidak se-sepele seperti apa...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Park Jimin. Pria tampan bersurai kuning emas dengan rahang yang begitu tegas, sorot orakel yang begitu tajam, dan bentuk tubuhnya yang seksi itu adalah seorang penerus dari sebuah konsorsium industri ternama yang berada dinegaranya.
Diumurnya yang baru menginjak 29 tahun. Park Jimin berhasil mengendalikan dan mengomandoi pemasokan senjata kepada hampir seluruh bentang Asia. Tidak hanya secara legal, tetapi secara ilegal pun Jimin melakukannya. Berpuluh-puluh hingga ratusan client dari yang merupakan orang tersohor hingga mafia-mafia yang bekerja dibidang gelap. Jimin melayani mereka dengan begitu cekatan, membuat dirinya bergelimang aset kemewahan.
Bersemayam diatas kursi kebesarannya, pria tampan bersurai kuning emas dengan balutan jas Single Breasted kian tengah menaruh atensinya kepada sang anak buah yang kian tengah berceloteh menjelaskan seraya menguraikan segala seluk-beluk latar belakang dari seorang gadis yang selama ini ia cari-cari.
Mantan kekasihnya, yaitu Song Minji.
Jujur saja, Jimin tidak pernah menunding sebelumnya jikalau benang takdir akan mempertemukan dirinya lagi dengan sosok gadis itu. Cinta pertamanya, yang selalu saja berhasil membekuk dan membuat intuisinya memiuh kelam kabut.
"Jelaskan lebih lugas kepadaku Han, jika tidak aku akan akan memecatmu." Titah beserta sebuah kecaman mengerikan yang Jimin alokasikan kepada Han Jiyong atau ajudannya itu, spontan membuat Jiyong melenggut lugas seraya berlonjar dengan lantang hingga mendominasi atmosfer yang berpedar didalam ruangan pribadi atasannya itu.
"Song Minji, 26 tahun. Bekerja di perusahaan penerbit KM, perusahaan yang cukup besar dan juga sukses. Gadis tersebut tinggal disebuah apartement didaerah pusat kota. Namun dari beberapa informasi yang saya kumpulkan, semenjak Ibunda nona Minji, atau Song Haeji menikah. Gadis tersebut lantas lebih banyak meluangkan waktunya digraha rancak milik keluarga Jeon Juyeon."
Jimin menyipitkan kedua matanya menyelisik kearah sang ajudan, "Jadi, gadis itu jarang berada diapartementnya?"
"Iya tuan, nona Minji lebih sering meluangkan waktunya digraha milik puak Jeon."
Melenggut memahami, pria tampan bersurai kuning emas itu kembali membuka celah bibirnya bertanya. "Bagaimana dengan hubungan? Apa dia memiliki kekasih?"
Segera sang ajudan menggeleng, "Tidak tuan."
Tatkala Jimin mengulum bibirnya menahan senyum lantaran merasa senang karena dirinya masih memiliki sebuah kesempatan untuk kembali mendapatkan Minji, sang ajudan lantas kembali berlonjar meluruhkan lengang. "Tapi tuan," Pria tersebut menjeda sejenak, ekspresinya nampak begitu gerun gelisah.
"Apa?" Sahut Jimin kuriositas.
"Saya mendengar desas-desus gosip, bahwa Minji dengan sosok kakak tirinya. Katanya, mereka memiliki hubungan yang lebih dari seorang adik kakak. Keduanya begitu dekat, bahkan kabarnya. Mereka kian tengah berlibur bersama-sama menggunakan yatch pribadi puak Jeon, ke Sanremo Italia."
